PART 6 - Prestise

2.3K 257 85
                                    

"Nghh"

"Ah.. ahh.. fasterr lisa mmmhhhh.."

"Kau menyukainya, jung ? Hm ?"

"Y-ya mmhhh"

Lisa tertawa pelan seraya meraba dada jungkook. Ia betul-betul menikmati lisa dari bawah, menyaksikan betapa erotisnya wanita itu ketika sedang menggoyangkan bokongnya. Peluh yang mengucur dan desahan manjanya sangat lah sexy. Kalau seperti ini, mungkin jungkook akan cepat eraksi. Ia meremat pinggul lisa, membantunya agar lebih cepat bergerak ke atas dan ke bawah. Buah dada yang menggantung indah, seolah menjadi pemandangan yang betul-betul menggiurkan bagi jungkook sehingga pemuda tersebut semakin tersulut api gelora.

"Sebut namaku, lalisa.."

"Nghhh j-jungkook"

Pemuda itu tersenyum miring "say again, babe"

"Ahh.. jungkook"

"Iya sayang.."

"Jung—"

"JUNGKOOK !!"

BYUR

"HAGH !" Spontan jungkook terbangun, dari mimpi basahnya.

Di tambah wajahnya juga basah. Di hadapannya sudah ada lisa yang berdiri sambil memegang gayung. Untung saja jungkook tak terjatuh dari sofa, karna memang ia terlelap di sofa. Membiarkan lisa yang tidur di ranjang, tak mungkin mereka tidur bersampingan. Sebab, memang lisa yang membatasi diri juga Setelah sebelumnya mereka bertengkar prihal permasalahan ukuran penis jungkook dan buah dada lisa yang menurut pemuda itu miring. Jungkook tidak betul-betul menggagahi lisa, ia hanya menantang dan tak terima miliknya di bilang kecil. Intinya, jungkook hanya ingin lisa betul-betul enyah dari bumi dan salah satu caranya adalah merecoki lisa dengan cara apapun.

"Bangun lah sudah siang ! A-ayo pulang"

Sial. Ternyata hanya mimpi, astaga. Bisa-bisanya jungkook bermimpi sedang bercumbu bersama lisa. Kenapa harus lisa ? Padahal, ada banyak wanita yang ia kenal di kota candury. Dan juga aktris cantik yang ia kenal, kenapa tidak mereka saja ? Mengapa harus lisa ? Padahal, jungkook bisa saja membayar jalang manapun yang ia mau jika untuk menuntaskan hormonnya. Jungkook takut sekali dengan dirinya sendiri saat ini, ia mengusak wajahnya

"Bisakah kau membangunkan ku dengan cara yang biasa saja ? Mengapa harus kau siram ? Aku bukan tanaman layu bocah !"

"Aku sudah membangunkan mu beberapa kali, namun kau masih saja mengigau tak jelas. Kau meracau seperti—mmm"

"Seperti apa ?"

"T-tidak, skip saja. Sekarang lebih baik kau bersihkan tubuh mu. Lalu kita pulang"

Jungkook menyibak surainya, melihat wajahnya yang basah di cermin. Terlihat seperti kucing habis tercebut got, dalam hatinya ia ber sumpah serapah. Bisa-bisanya juga ia memimpikan ibu tirinya itu yang menyebalkan, padahal di awal ia berniat mendekati lisa hanya untuk membuatnya menyerah pada seokjin lalu pergi jauh-jauh dari papahnya itu. Karna, untuk menyingkirkan hana jungkook tak mampu. Lalu Apa sekarang untuk menyingkirkan lisa, jungkook pun tak akan bisa juga ? Persetanlah dengan semua itu kini jungkook merasa frustasi sendiri.

Semalam, jungkook dan lisa memang tidur di ruangan yang sama. Akan tetapi, jungkook memilih mengalah tidur di atas sofa yang tersedia. Membiarkan lisa yang tidur di sana, ia tak mungkin membiarkan wanita yang tidur di sofa. Terlebih, lisa juga turut membantunya dan pelayannya bam. Kalau seperti ini, jungkook benar-benar tak tau harus masih membenci lisa atau tidak. jungkook takut, lisa akan mendapatkan anak dari papahnya itu. Terlebih, jika anak itu adalah seorang perempuan. Oh tidak ini sungguh ancaman yang besar bagi jungkook. Sebab ia tau, papahnya itu memang menginginkan seorang anak perempuan.

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang