PART 9 - Denial

2.3K 250 103
                                    

Lisa tak tau semenjak dirinya tidak menjawab pernyataan perasaan jungkook, si pria justru kembali lagi ke awal pengaturan. Yakni, bersikap acuh dan terkesan menghindar. Seharusnya lisa bisa merasa lega karna tak perlu repot-repot untuk menghindar. Lisa juga sudah mulai mengikuti mata kuliah, kebetulan ia mengambil jurusan Business Administration jenjang S1. Alasan lisa memilih jurusan tersebut semata ingin mempelajari bisnis dan pemasaran. Pun juga dengan keuangan, dan sumber daya manusia. Memang sedari dulu ia ingin bisa bekerja di tempat yang nyaman, berhadapan dengan komputer dan memakai pakaian kantor dengan style yang beragam. Namun, di karnakan ia sudah menjadi nyonya muda lee jadi ia memutuskan untuk berbisnis saja setelah lulus.

"Hei.. ini ponsel mu ya ?" Ucap seorang wanita, menghampiri lisa yang sedang duduk di meja kantin. Masih memasang mode melamun sebelum wanita itu duduk di hadapan lisa

"Eh iya, terimakasih"

"Sama-sama.. kau sendiri saja ?" Tanya wanita itu, lisa mengangguk

"Kau kenal aku ? Kita satu jurusan. Aku tadi yang duduk di barisan paling belakang sebelah kanan dekat jendela"

Alis lisa bertaut, mencoba mengingat-ingat maklum karna isi otaknya sedang full. "Sorry, aku tidak ingat. Aku belum memperhatikan orang-orang yang tadi di ruangan"

"Oh iya tak apa, ku maklumkan karna kau mahasiswi baru. Yasudah kalau begitu, kenalkan aku jennie kim" ujar wanita itu seraya menyodorkan tangannya yang langsung di sambut baik lisa

"Lalisa" katanya

Wanita itu mengangguk saja, lalu ikut memesan makan dan minuman yang tak lama datang ke mejanya. Belum ada obrolan lebih, hanya duduk saling berhadapan. Baik lisa maupun jennie sama-sama menikmati hidangan di kantin kampus itu, hingga dua orang pria muncul tiba-tiba ikut duduk di samping mereka. "Hei.. boleh kami ikut bergabung ?" Tanya salah satu pemuda yang berada di samping lisa

"Iya, boleh" jawab jennie, ia tersenyum malu-malu di samping pria tampan yang sedang memamerkan senyum kotak

Sementara pemuda di samping lisa wajahnya tidak asing, lisa berfikir sejenak. Memperhatikan raut wajah pria itu "kau.. apa kita pernah bertemu sebelumnya ?"

"Betul, ingatan mu bagus sekali lisa. Aku yang waktu itu datang ke pesta tuan seokjin. Kemarin kita belum berkenalan secara resmi ya" ucap pemuda itu, ia menyodorkan tangannya "kenalkan, namaku mingyu.."

"Lalisa"

"Kau mahasiswi baru di sini ? Aku baru melihat mu lisa" tanya mingyu

"Iya, aku mahasiswi baru di sini"

"Oh.. berarti kau sudah tau jika JUNGKOOK kuliah di sini juga ?" Tanya mingyu dengan mengucapkan nama jungkook sekeras mungkin sebab pas sekali pria yang bermarga lee itu muncul. Sebenarnya mingyu yang sudah tau siapa lisa itu hanya bersikap tak mau di ambil pusing. Justru statusnya di kampus sebagai istri seokjin juga tidak ter endus. Mungkin ada beberapa yang tau jika lee seokjin itu baru menikahi wanita muda akan tetapi tidak tau wajah dari istrinya siapa

Lisa sempat melirik pemuda itu bahkan jungkook pun sempat ikut melirik lisa, hingga lisa sendiri yang memutuskan kontak mata mereka. Tak ada jawaban yang lisa berikan, ia hanya tersenyum canggung. Berbeda dengan jennie dan satu pria yang masih asik mengobrol di hadapan mereka. Jungkook berdiri mematung, entah kenapa kedua kakinya sulit di gerakkan terlebih ketika melihat ibu tirinya itu duduk bersampingan dengan sahabatnya—mingyu. Mingyu juga sempat melirik nya dengan tatapan yang menyebalkan. Rasanya, ingin jungkook benturkan kepala temannya itu pada meja.

"Bolehkah aku minta nomor telfon mu ?" Tanya pemuda yang duduk di samping jennie

"U-untuk apa ?"

"Untuk berteman, oh ya aku sampai lupa. Kenalkan, aku kim taehyung.. kalau namamu ?"

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang