PART 14 - Caught in the act

2.5K 263 106
                                    

Di hadapan tuhan, lisa menyulutkan api dari satu ke satu lilin yang lainnya yang ada di sana. Ia masih bungkam dengan isi fikirannya sendiri, seperti manusia yang hanya terlihat wujudnya saja namun raganya entah pergi kemana. Lisa memilih bertandang ke gereja yang lokasinya berada di tengah-tengah, tak jauh dari kampusnya pun dengan kediaman seokjin. Di luar sana, langit sudah berwarna orange yang berarti sebentar lagi akan berganti menjadi gelap malam. Seharusnya lisa sudah kembali sekitar satu jam yang lalu namun lisa menyempatkan diri untuk berdoa seperti biasa. Sebetulnya jika di bilang religius ya lisa tidak mengerti, sebab terkadang ia juga masih sadar akan dosa-dosa yang ia perbuat. Namun, ini lah kepercayaannya. Harus mengadu pada siapa lagi jika bukan kepada tuhannya ? Sedari kecil lisa memang sudah di biasakan seperti ini.

Duduk santai di kursi panjang yang berwarna coklat, Lisa mengepal kedua tangannya dan mensejajarkannya di depan dada "Tuhan, bagaimana ini ? Aku sudah meminta padamu untuk mengikis perasaanku pada jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk santai di kursi panjang yang berwarna coklat, Lisa mengepal kedua tangannya dan mensejajarkannya di depan dada "Tuhan, bagaimana ini ? Aku sudah meminta padamu untuk mengikis perasaanku pada jungkook. Pemuda itu sepertinya sulit untuk melepaskanku, aku benar-benar tak bisa menerimanya tuhan. Aku tak sanggup melihat kedua orang tua ku menderita. Dan aku tak sanggup jika suatu saat nanti seokjin akan mencelakai keluarga ku jika dia mengetahui aku telah berkhianat, dengan putranya sendiri. Please.. please.. help me god. Aku berjanji tak akan menerima perasaannya, aku berjanji jika aku bersamanya kau boleh menghukum salah satu di antara kami. Aku—"

"Jadi ini alasanmu tidak mau menerima ku ?"

DEG

Pada saat itu juga lisa menoleh cepat, ia menganga melihat presensi jungkook yang tau-tau ada di belakangnya. Pemuda itu melangkah lalu duduk di samping lisa. Jungkook tak berkata apapun lagi, ia memalingkan wajahnya lalu menatap tuhan mereka "apa kau percaya bahwa dia akan mengabulkan ke inginanmu ?"

"J-jung.."

"Hhhh"

jungkook terkekeh getir, ia mengusap dagunya sendiri seraya menggeleng beberapa kali lalu kembali menoleh pada lisa "jika kau tersiksa dengan perasaanmu karna diriku, mengapa kau harus membebankan tuhan ? Mengapa kau meminta tuhan untuk menghapus perasanmu padaku sedangkan tuhan sendiri yang menimbulkan perasaan itu dan menempatkannya di dalam hatimu"

Mata lisa mengerjap cepat, di ikuti dengan lelehan air matanya yang membanjiri pipi.

"Kau fikir, perasaanmu padaku itu muncul dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan tuhan ? Kau bisa bernafas dan melihat dunia dengan matamu sejak kau lahir sampai detik ini saja itu semua berkat tuhan. Semua organ tubuh mu tuhan yang menciptakannya melalui kedua orang tuamu, dan hatimu ini" tanpa izin jungkook mengambil telapak tangan lisa, lalu menaruh nya pada dada si wanita "hati mu ini sudah pasti tuhan yang membuatnya, jadi perasaanmu itu padaku sudah jelas murni pemberian tuhan bukan karna kehendakku"

"Ju-jungkook.."

"Satu hal yang harus kau pahami lisa, sekeras apapun kau berusaha untuk menghindariku.. sekeras apapun kau berusaha untuk menyangkal perasaan itu padaku, aku tau kau tak akan mampu melupakanku sama seperti diriku yang tidak mampu untuk melupakanmu dan menjauhi mu begitu saja. Aku tau kau menyukai ku juga lisa walaupun kau tak menyatakannya secara langsung, aku tau kau ada ketertarikan untuk ku. Namun untuk persoalan cinta ku akui aku belum tau apakah perasaanmu padaku sudah sampai sejauh itu atau belum, yang jelas ini lah alasanku mengejarmu. Ini lah alasanku yang ingin bersamamu sekalipun kau tak pernah menganggap aku ada"

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang