HAI?
SELAMAT MALAM, SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK. RAMAIKAN PART INI DONG:V
Selamat membaca❤
***
12. SALAH FAHAM
Motor sport hitam milik Utara berhenti tepat di pelantaran apartemen besar. Dia sedang menepati janjinya untuk mengantarkan Aluna ke rumah sakit. Setelah itu, ia akan menjemput Fallora.
"Udah lama nunggu." ujar Aluna.
"Nggak." jawab Utara. "Ayo, gue nggak punya banyak waktu."
"Karena waktu lo udah buat gadis dengan nama Fallora itu kan." ucap Aluna.
"Lo tenang aja Utara, gue udah ikhlasin lo. Gue tahu, gue cuman masa lalu lo. Dan kita udah lama berakhir, gue dukung lo dengan yang sekarang. Dan... Kita masih bisa jadi teman kan?"
Utara hanya membalasnya dengan anggukan, apa yang dia dengar itu baik. Untuk Aluna, dia, dan Fallora. Dia dan Aluna, kenyataannya sudah lama berakhir. Dan kini, Fallora yang sudah masuk ke dalam ceritanya.
Gadis dengan rambut terurai itu, menaiki motor Utara. Tujuan mereka ke rumah sakit, dan Aluna sudah mengatur semuanya. Agar seolah-olah dia benar-benar sakit, dan Utara tidak mencurigainya.
Aluna menatap layar handphonenya, tangannya dengan gesit mengirimkan sebuah foto kepada Fallora, senyum jahat terlihat di bibir gadis itu. Soal'a nomor Fallora, kemarin ia diam-diam meminta nomor gadis itu kepada teman kelasnya.
Aluna : lo nggak usah nunggu Utara, karena dia bareng gue sekarang.
Aluna benar-benar merasa menang, membayangkan sesakit apa gadis itu sekarang. Satu hal yang harus dia tahu, mengambil Utara darinya adalah suatu kesalahan besar.
Utara menghentikan motornya tepat di pelantaran rumah sakit, sebenarnya ia sedang memikirkan sejak kapan Aluna punya sesak nafas.
"Sejak kapan lo punya sesak nafas Na?" tanya Utara saat gadis sudah turun dari atas motornya.
"Beberapa bulan sebelum gue pulang ke sini, itu gue baru sadar." bohong Aluna. Ia tidak sesak nafas sama sekali, itu hanya rencananya saja.
"Kalo lo nggak percaya, lo bisa tanya sama dokternya langsung." ujar Aluna.
"Gue percaya." ucap Utara.
Tanpa berlama-lama, Utara menemani gadis itu untuk melakukan pemeriksaan. Di kursi besi rumah sakit, di situlah Utara sekarang. Menunggu dengan perasaan cemas, pikirannya kini di penuhi oleh Fallora. Ia tahu rasanya menunggu itu sakit. Lalu, tangannya mengetikkan sesuatu di handphonenya. Mengirim pesan pada gadis itu. Sebenarnya ia belum sempat memberitahu Fallora tentang ini.
Fallora gue : sbntar lagi gw jmput lo.
Tidak ada tanda gadis itu online di sana, terlihat juga dari pesan yang ia kirim masih menunjukkan centang satu berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
UTARA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] TINGGALKAN JEJAK SETIAP CHAPTERNYA. RANK #1 IN UTARA RANK #1 PACARBOHONGAN *** 𝙐𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙉𝙖𝙪𝙛𝙖𝙡 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖. Semuanya berawal dari, Utara ingin dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis papanya. Ten...