13. KEMARAHAN UTARA

104 5 0
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR YAAA

Selamat membaca❤

**

13. KEMARAHAN UTARA

Aluna berjalan dengan langkah setengah cepat, gadis itu akan menuju kelas Utara. Karena bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu, membuat koridor begitu ramai sekarang ini.

Tepat saat akan memasuki kelas Utara, mata Aluna menangkap sosok Fallora yang tengah berjalan dengan Alana di hadapannya.

Utara yang kebetulan saat itu akan keluar, menghentikan langkahnya saat gadis itu melewati kelasnya. Dan Aluna, juga ada di sana.

Tidak ada yang saling menghentikan, Fallora terus berjalan lurus tanpa menatap Utara sedikitpun.

"Utara." Panggil Aluna.

"Kalian berdua kenapa? Kok kayak nggak baik-baik aja." ujar Aluna.

"Ada apa?" tanya Aluna. Padahal ia tahu segalanya. Rencana berjalan mulus hari ini, ia berhasil membuat dua orang ini menjadi jauh.

"Lo nggak perlu tahu." timbal Utara.

"Lo cukup jawab pertanyaan gue. Siapa yang udah ngirim pesan itu ke Fallora?" tanya Utara. Sebenarnya tadi pagi ia ingin menanyakan ini kepada gadis itu, tapi tidak ada kesempatan.

Sontak Aluna terkejut dengan pertanyaan Utara barusan. "Pesan apa?" tanya Aluna kembali yang berusaha untuk tidak gugup.

"Gue nggak tahu apapun." ucap Aluna.

"Pesan yang udah buat Fallora salah faham sama gue. Dan lo kan yang ngirim pesan itu." timbal Utara.

Aluna meneguk salivanya kasar, bagaimana Utara tahu. Pesan itu sudah ia hapus sebelumnya dari handphone Utara.

"Aku? Aku nggak ngirim pesan apa-apa kok." elak Aluna.

"Lo jangan bohong, jelas-jelas gue lihat pesan itu di handphone milik Fallora. Dan pesan itu di kirim sama nomor gue, terakhir kali lo kan yang minjam handphone gue. " ujar Utara yang mulai emosi. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan Aluna, ia sudah menerka malam itu, kalau memang Aluna pelakunya.

"Nggak, nggak, gue nggak ngirim pesan itu." Aluna masih mengelak.

"Jawab bangsat! Lo nggak usah bohong." sentak Utara.

"Iya." jawab Aluna tegas.

"Emang gue yang ngirim pesan itu, biar Fallora menjauh dari lo. Gue nggak suka lo dekat sama dia Utara."

"Gue masih cinta sama lo." ujar Aluna.

"Bangsat!" umpat Utara. "Lo emang nggak punya otak, cara lo tuh nggak benar." sentak Utara.

"gue ngelakuin itu, karena gue masih cinta sama lo Utara." ucap Aluna.

"Tapi gue udah nggak cinta sama lo. Bukannya gue udah jelasin, kalo kita udah lama berakhir, kita cuman masa lalu."

"Dan seharusnya lo nggak ngelakuin cara busuk kayak gitu."

"Tap-"

"Gue nggak mau dengar apa pun dari mulut lo." ujar Utara. "Jangan pernah tampakkan wajah lo lagi di hadapan gue." ujar Utara yang kemudian melenggang pergi dengan emosi yang menggebu.

UTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang