14. ASING

107 8 0
                                    

Selamat malam:)

Selamat membaca❤

Jangan lupa tinggalkan jejak.

***

4. ASING

Fallora terus melangkah kebelakang, ketika dua laki-laki asing terus mendekat mengikis jarak yang ada. Sesekali, ia menatap ke arah Sega yang berusaha untuk bangkit setelah di hajar habis-habisan saat ingin melindunginya.

Fallora ingin berteriak, tapi tidak ada kemungkinan orang yang akan datang. Karena area ini memang cukup sepi. Bahkan, Fallora tidak melihat pengendara lain yang melawati jalan ini sedari tadi.

Gue nggak bisa

Lo kan punya Sega

Ngapain minta tolong sama gue

Sederat balasan yang ia dapat dari pesan yang ia kirim untuk Utara, pesan itu terlintas di kepala Fallora saat ini. Laki-laki itu marah.

Dari banyak orang yang ia minta pertolongan, laki-laki itu orang pertama yang terbesit di pikirannya. Entah kenapa, tapi begitulah. Padahal beberapa jam lalu, dirinya terlibat argumen dengan laki-laki itu. Dan seharusnya ia tidak membandingkan Sega dan Utara. Manusia punya cara mereka masing-masing kan.

Kemarahan selalu saja membuat kita bicara hal-hal yang akan kita sesali akhirnya. Yah, mau bagaimana lagi, kemarahan itu adalah sifat yang akan selalu ada bagi kita manusia yang hakikatnya tidak sempurna.

"Serahin semua barang-barang lo!" sentak satu laki-laki bertubuh besar itu.

"Serahin!!" satu laki-laki itu lagi merampas handphone itu dari tangan Fallora.

"Balikin!" Fallora mencoba merampas kembali handphone itu dengan setitik keberaniannya. Namun, percuma saja. Laki-laki bertubuh besar itu justru memegang pergelangan tangannya dengan keras.

"Lumayan, cewek cantik." ujar laki-laki itu yang terdengar menjijikan.

Sega berusaha bangkit dengan beberapa bagian tubuhnya yang terasa ngilu. Berusaha untuk menyelamatkan Fallora dari laki-laki asing itu. Sedangkan Fallora, ia masih berusaha melepaskan tangannya.

"Percuma, lo nggak akan bisa lepas. Mending ikut sama kita." ujar laki-laki itu yang membuat Fallora meronta-ronta ingin melepaskan diri.

"Lepasin dia brengsek!" ujar Sega

"Lo nggak usah sok berani." timbal satu laki-laki itu lagi. Laki-laki itu mendekat untuk melancarkan serangan kepada Sega.

Sega dengan gesit menghindar, dan giliran laki-laki itu yang mendapatkan bogeman yang cukup keras. Laki-laki itu kalah telak kali ini, melihat itu, satu dari laki-laki itu melepaskan tangan Fallora. Kemudian berjalan mendekat dan memberikan balasan kepada Sega. Kedua laki-laki itu kemudian kompak melancarkan serangannya, membuat Sega kewalahan.

Bersamaan dengan itu, laki-laki dengan motor sport hitam terlihat mendekat ke arah mereka. Semua yang ada di sana, kompak menoleh, termasuk Fallora.

Utara? Yah, laki-laki itu adalah Utara. Dan Fallora tidak salah lihat, dia memang Utara.

Utara melepaskan helm full facenya, lalu tanpa aba-aba memberikan pelajaran kepada kedua laki-laki itu.

Bugh

Bugh

Kedua laki-laki itu terkapar, tentu saja mereka bukan lawan yang besar bagi Utara. Kedua laki-laki itu pun dengan cepat berlari menjauh, takut akan lawan mereka saat ini.

UTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang