"Nara?" Desahku lirih.
"Jangan menangis lagi, aku menyayangimu".
Aku membalas pelukannya, yang sebelumnya hanya mengusap surai nya , aku memeluknya begitu erat. Aku merasakan kesedihannya, bagaimana tidak? Gadis yang aku kenal periang dan tukang pembuat masalah denganku- kini hanya bersedih dan terpuruk setiap harinya, bagaimana kau tidak turut bersedih?.
Aku mencoba menahan laju air mataku yang hampir menetes membasahi rambut panjangnya ."NARA!!!"
"YAK NARA!!! KELUAR!"
"AKU TAHU KAU DISINI BUKAN!"
"KELUAR NARA!!"
"Aa-ayah?"
Aku mendengar gumaman dari mulutnya , dan mendengar seseorang berteriak begitu kencang dari luar .
POV AUTHOR
Setelah melepas pelukan, keduanya beranjak untuk melihat siapakah sosok yang berteriak begitu kencang hingga suara nya memekikkan telinga. Nara berjalan di belakang tubuh Yoongi yang menuju ke arah jendela, dia membuka tirai perlahan- benar saja, sosok itu adalah ayah tiri Nara, dia sudah siap berdiri tepat di depan pintu rumah Yoongi, lalu siapakah sosok di sampingnya? Ada satu laki laki lagi yang memiliki postur tegap dan besar tengah berdiri gagah di samping ayah Nara.
Yoongi berbalik arah, menghadap ke arah Nara, dia menatap wajah sendu Nara- tatapannya menyiratkan ketakutan saat itu, dengan kedua pelupuk matanya yang sudah berkaca kaca mereka kini saling bertatap satu sama lain.
"NARA!!"
Suara pekikan dari luar semakin terdengar sangat kencang, bahkan pintu didepan mereka turut bergetar akibat hentakan dari tangan Ayah Nara.
"Aku bisa menolongmu Nara- masuklah ke kamar".
"tta-tapi yoon?"
"Kau percaya padaku kan? Masuklah"
Yoongi menangkup kedua pipi Nara , melihat Nara yang sudah cemas dan panik. Nara menuruti perkataan Yoongi meskipun dia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini, ia bersembunyi didalam kamar Yoongi dan menunggu sesuatu yang sudah ia pikirkan sekarang.
"Dimana anak itu?"
cerca Ayah Nara sesaat setelah Yoongi membukakan pintunya- dengan pandangan mengedar ke arah belakang tubuh Yoongi."Anak siapa yang paman maksud?"
"Nara!"
"Apa kau menyembunyikannya?"
"Tidak ada disini"
jawab Yoongi singkat dengan raut wajah datarnya."Jangan main main denganku!"
kini Ayah Nara sudah mulai menggertak Yoongi namun dia masih bersikap tenang .
"Tidak ada".
"Mana mungkin tidak ada disini! Dia selalu kesini bukan ? Kau mencoba menyembunyikannya?!".
Ayah Nara mendorong tubuh Yoongi dengan tangan menarik kerah seragam baju Yoongi , lagi- lagi Yoongi bersikap tenang dan justru tersenyum tipis.
"Pulanglah Paman, apa yang kau cari? aku tidak bersama dengan anak gadismu".
"Oh benarkah?"
"Nara! Keluarlah! Ayah tahu kau disini! -"
"Atau kau akan menyesal nanti!"
gertak Ayah Nara.pov author end
POV NARA
Ketika Yoongi menyuruhku untuk bersembunyi, aku hanya pasrah dan menuruti apa perkataan dirinya. Aku masuk ke dalam kamar dan menguncinya rapat- rapat. Aku mendengar teriakan Ayah ku , ancaman yang lagi lagi aku terima- Aku sudah membuang pikiran negatif ku, namun semua masuk begitu saja dan membuat tubuhku semakin lemas.
Tubuhku bergemetar, aku begitu panik dan cemas terhadap Yoongi karena mungkin saja Ayahku akan menyerang nya sebagai umpan agar aku keluar.
DAGH
DAGH
Benar saja.
Suara itu- aku menutup mulutku sendiri menggunakan kedua tanganku, menahan teriakan yang ingin aku keluarkan.
Itu suara pukulan!
Aku ingin keluar!
Aku ingin menyelamatkan Yoongi dari situasi ini!
Beberapa kali aku mendengar suara pukulan yang begitu kencang, namun tidak ada tanda perlawanan ataupun suara Yoongi saat ini.
Aku masih bertahan , bersembunyi dan aku benar benar bodoh! Ini salahku dan harusnya aku yang mendapatkan itu semua.
Hingga pada akhirnya-DARRRR
DARRRRR
"YOONGI!!!!"
Aku berlari seketika mendengar suara peluru yang terpantik dua kali. Aku keluar dari persembunyian dengan wajahku yang sudah basah karena air mataku sendiri.
Aku berlari ke arah Yoongi, dia tersungkur aku begitu takut namun aku harus menolongnya. Aku turut berlutut tepat dihadapannya.
"Ahh! Umpan kita berhasil!"
"Yoongi-"
"Kenapa kau keluar Nara-"
aku mendengar perkataan Yoongi, dimana dia sudah babak belur karena ulah Ayahku, hidungnya turut mengeluarkan darah segar yang masih menetes ."Sudah, jangan yoon kau -"
"AYO CEPAT!!!"
"AAAAAHHHHHHHH"
Aku berteriak sekencang mungkin ketika aku merasa bahwa rambutku ditarik begitu kuat dan tubuhku terseret secara kasar .
"Paman hentikan!"
Aku juga merasakan satu kakiku tertahan oleh sebuah tangan, kepalaku rasanya benar benar sakit - seperti akan lepas.
"Tolong hentikan".
"Aa-ayah"
ucapku lirih, aku tidak ada lagi tenaga untuk melawan karena seluruh badanku lemas dan , dan aku tidak bisa menjelaskannya lagi. Semua rasa sakit ada pada diriku saat ini .
"Bawa dia keluar dari sini!"
Dan yah,
Tubuhku kembali terseret .
Kenapa harus aku?
Aku benar benar merindukan kehidupanku yang dahulu .."Kau tidak akan bisa melihat dia lagi untuk selama-lamanya".
KAMU SEDANG MEMBACA
FILM OUT ( TRUTH UNTOLD) | MIN YOONGI FF
Fanfiction🍒 Ketika yang kau harapkan tidak ada satupun yang terjadi, maka dengan siapa kau akan mengharapkannya lagi??- Cherish "Aku akan menemui dirimu yang bersembunyi di balik badai. Mengapa harus kau lakukan ini? Mengapa harus kau sembunyikan dirimu yan...