3.kakak ipar?

255 3 0
                                    

Hello  ih sok asik bet gw.
Hari senin hmm menurut kalian hari senin kalian menyenangkan atau.. Menyusahkan.

Yaudah sini baca crita w aja hehee ini pendek lagi agak males ngetik hehe kemaren udah agak panjang sekarang lumayan lah gak terlalu pendek si yaudah sekuyy baca ceritanya ehek!

--------------------------------------------------------------
Bukkk....

"Heh siapa lo jangan ikut campur, jangan sok jadi jagoan" Salah satu penculik itu meremehkan Gava. Yang baru saja menutup pintu mobil.

"Lo remehin gue?" Tanya Gava dengan tatapan remeh.

"Iya kenapa lo merasa tersindir atau takut?" Ucap penculik tersebut sebut aja si "A" ya.

"Hmm gimana yah gue kok merasa tertantang untuk hajar kalian" Ucap Gava sambil mengkuda kuda melawan penculik tersebut.

"Haha cih bocah ingusan heh lawan dia" Ucap penculik A sambil meludah kearah Gava.

"Siap bang" Ucap penculik B yang mungkin lebih muda dari penculik A.

"Ayo sini" Ucap Gava memberi ancang ancang.

Perkelahian pun terjadi namun Gava tetap menang yah menurut Gava Penculik tersebut tak ada apa apanya dia hanya memelintir tangan kanan penculik B tersebut dan langsung mengerang kesakitan di aspal Ohh sungguh miris nasibmu browh.

"Heh sini berdiri masak baru pemanasan udah jatuh sih ayo sini" Ucap Gava merendahkan kemampuan Si penculik B.

Setelah penculik A memasukkan Fia kedalam mobil, si penculik A pun langsung melawan Gava tentu tidak menggunakan tangan kosong namun menggunakan balok kayu yang dia temukan  di jalan.

"Heh ayok" Ucap penculik A.

"Oh beraninya bawa kek gituan kalo berani sini tangan kosong cuh pengecut" Ucap Gava meludah dan meremehkan nya.

"Banyak Bacot lo" Ucap Penculik A marah sambil ingin memukul Gava namun Gava cepat menghindar. Lalu Gava pun memukul tengkuk si Penculik A itu dan langsung tak sadarkan diri.

"Lo pikir lo main main sama siapa? Upin ipin?" Ucap Gava meremehkan penculik tersebut yang sudah tidak sadarkan diri dan yang satu sudah tidur atau pingsan Gava pun tidak tau.

"Fia eh iya Fia" Ucap Gava mengingat.

Gava pun mengendong Fia dibelakang punggungnya dan masih pingsoy.

"Fi bangun bangun woi bangun napa jan bikin gue ketawa eh khawatir maksudnya" Ucap Gava sambil menepuk nepuk pipinya.

Tiba tiba ada seorang laki laki berumur sekitar 25 tahun menendang punggung Gava.

Brukk..

"Heh siapa lo!, lo apain adik gue brengsek!" Ucap marah laki laki tersebut dan memanggil  Fia adiknya.

'Adik?' batin Gava bertanya tanya dalam benaknya.

"Lo siapa?" Tanya Gava pada laki laki didepannya.

"GUE YANG SEHARUSNYA TANYA LO SIAPA ANJIR" TERIAK LAKI LAKI TERSEBUT PADA GAVA.

"bang vian?"suara lembut berhasil memecahkan kemaran Vian yah dia Vian abang dari Fia.

"Fia kamu udah sadar kamu ada luka atau di apa apain sama laki laki brengsek itu?" Ucap lembut Vian dan menunjuk Gava. Yang duduk menyedihkan.

"Loh Gava lo... Nolongin gue atau bang Vian" Tanya Fia  pasal siapa yang menolongnya dari kejadian beberapa detik lalu.

"I-iya gue tadi yang nolongin lo tapi.... Itu siapa?" Ucap Gava gugup sambil menunjukkan muka Vian.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ucap Vian kebingungan.

"Jadi sebenarnya.......... " Fia menjelaskan secara Rinci dan Gava pun juga menceritakan tentang perkelahian tersebut.

"Ja-jadi gitu kejadian nya? Em Maaf ya Siapa Gava ya tadi gue udah salah paham" Ucap Vian meminta maaf pada Gava  yang sempat menendang punggung nya dan juga mengatainya.

"Iya Gak apa apa tapi ngomong-ngomong ada hubungan apa kalian berdua"Tanya Gava yang dari tadi Mengganjal pertayaan tersebut jujurly Gava dari tadi Berpikir yang tidak tidak seperti mereka pacaran, menikah atau apa?.

"Hm kenalin ini abang gue namanya bang Vian " Ucap Fia memperkenalkan abangnya.

"Eh salam kenal" Ucap vian menyambung dengan mengulurkan tangannya.

'Abangnya?, berarti... Kakak ipar gue dari tadi gue ngomong sama kakak ipar oemji sumpah malu banget gue huhft jaga image okey' Batin Gava seperti kesurupan Reog.

"Oh iya salam kenal bang Vian" Ucap Gava sambil menerima uluran kakak ipar eh kakak ipar ehem belum juga nyatain perasaan udah manggil kakak ipar aja Va.

"Sekali lagi maaf yah gue gak tau sumpah gue tulus minta maafnya" Ucap Vian merasa tak enak sifatnya Vian itu ya kalau dia salah langsung ngerasa kayak bersalah banget dia minta maaf sampe selangit hehe  mungkin nyesel kali ya.

"Iya iya bang santai gue juga udah maafin" Ucap Gava sambil terkekeh.

"Yaudah sebagai permintaan maaf gue gue ngajak lo makan malem di rumah gue dan kalau boleh nomer WA lo berapa nih ponsel gue masukin aja. " Ucap Vian sambil menyerah handphone nya kepada Gava.

"Ah iya bang sini" Ucap Gava salto ditempatkan. Kwkwkk salting bercanda.

Setelah Gava memberikan nomernya dia mengembalikan Handphone milik Vian.

"Thanks ya nanti gue kabarin jam berapanya" Ucap Vian tersenyum dan wow Gava pun terpana oleh senyuman Vian yang begitu Manis eh tapi Gava tetep suka sama Fia nya bukan sama Vian nya ya hahaha gak ada cerita Gava langsung belok ketika liat senyuman Vian yakali kan.

"Iya bang seharusnya gue yang ngucapin makasih sama lo" Ucap Gava salah tingkah sekaligus gugup.

"Udah santai aja yaudah gue balik dulu ya bay" Ucap Vian berpamitan sambil merangkul adiknya.

"Huh berhadapan sama kakak ipar, kalau gue diposisi itu... Hemm eh udahlah kok gue malah mikirin itu sih orang nyataiin aja belom" Gumam Gava sambil memilikirkan diposisi Vian.

Bersambungg......

------------------------------------------------------------------

Okeh sampe sini dulu para pembaca yang masih dikit tapi makasih yang udah mau baca dan tolong ramein critanya ini.

Mon maap yah kalo masih ada typo atau kata kata kurang pas gitu gitu lah jangan lupa tinggalkan komen dan Votenya.

janganlah kalian menjadi pembaca gaib.

Eh canda w ga maksa buat kalian komen yah hehe. :]

ALGAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang