4.Pacar

202 5 0
                                    

    Setelah Gava dihubungi oleh Vian Gava pun langsung siap siap untuk makan malam dirumahnya kakak iparnya.

"Em apa gue harus beli parfum ya?"Gumam Gava berpikir.

Kata hati *udah gak usah pede aja Va" Ucap kata hatinya.

"Hm Oke Gava pede harus pede okey" Ucap Gava menyemangati dirinya sendiri didepan kaca.

"Yok berangkat"ucap Gava.

Sesampainya di rumah yang sederhana dengan halamanan yang Tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil. Gava memakirkan motor sport didepan gerbang kecil.

Gava pun langsung menghubungi Vian, cuaca hari ini keremun, tak lama seorang laki laki dengan tinggi 188 cm dengan kaos polos putih dan juga celana pendek sedang berjalan dan membuka gerbang.

"Ayo masuk Gava" Ucap Vian sambil tersenyum tipis yang mampu diliat oleh Gava.

'Walau senyum tipis tapi gue bisa liat dan itu.. Manis banget tapi lebih manis Dia kalau senyum. Lah kenapa gue malah mikir kayak gitu' Batin Gava ikut tersenyum tipis dan bukanya masuk Gava malah melamun.

"Gava masuk ayok ini keremun dingin" Ucap Vian sambil menepuk pundak Gava yang lebih Pendek darinya sekitar 180cm.

"Ah iya bang" Ucap Gava tersadar dari lamunannya.

Dimeja makan sudah tersaji makanan yang tidak terlalu banyak.

"Eh Temennya abang udah dateng" Ucap seorang wanita paruh baya yang sudah tidak muda lagi ia adalah Sasmiah biasanya dipanggil Bu Mia.

"Iya buk yaudah abang mau panggil Adek dulu ya" Ucap Via pada Bu Mia dan ingin pergi memanggil Fia.

"Ayo sini em siapa nama kamu?" Tanya Bu Mia sambil mempersilahkan duduk Gava.

"Hah gu- saya Gava tante" Jawab Gava yang hampir keceplosan kata "gue".

'Hampir aja gue keceplosan kata 'gue' nanti dikira gue kaga sopan lagi dan ditolak jadi mantunya' gerutu Gava dalam hatinya.

"Oh kamu quliah ya?"tanya Bu Mia pada Gava.

"Kuliah?, ah maaf tante saya ini masih SMA seperti Fia" Jawab Gava kebingungan kenapa dia ditanya Kuliah lulus SMA saja belum pasti.

"Oh kamu berarti Pacarnya Fia ya?" Tanya Bu Mia dan.... Gava tersalting dalam hati nya.

"Malam buk" Ucap Fia tersenyum manis dan bisa bikin Gava terpana.

"Malam juga dek" Ucap Bu Mia ikut tersenyum manis.

"Ini pacar adek ya?" tanya Mia pada dan Dia pun menoleh.

"Pacar?, kalian pacaran kok gak bilang bang sih"ucap Vian pura pura kesal.

"Iya" Gava.

"Engga" Fia.

Jawab secara bersamaan namun berbeda

"Kok jawabannya beda beda coba sini jelasin dulu Gava duduk nak"ucap Bu Mia dan mempersilahkan Gava duduk.

"sekarang Gava dulu kenapa kamu bisa pacaran sama Fia?" tanya Bu Mia Halus.

"Buk kami ini-" ucap Fia namun terpotong oleh tatapan Bu Mia mengisyaratkan untuk diam.

"Em tante apa nganu itu Gava sebenarnya salah bicara tadi mau bilang enggak tapi kata iya terucap sendiri" ucap Gava jujur dia mengharapkan Fia mengakui jadi pacarnya, pacar juga gak apa apa nanti juga nikah pikir Gava.

"Emang bisa kayak gitu bang?" tanya Bu Mia kepada Vian.

Vian yang menyadari bahwa Gava suka dengan adiknya pun malah mengiyakan dan.

ALGAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang