Seperti ajakan Gava tadi sore kini Fia sedang bersiap - siap untuk pergi jalan jalan.
Tok.. Tok...
Suara ketukan pintu dari luar kamarnya.
"Iya masuk aja" jawab Fia menyuruh masuk yang mengetuk pintu.
"Lagi ngapain dek mau pergi ya?" Tanya Vian, ternyata yang masuk adalah Vian.
"Iya bang, kenapa?"tanya Fia.
"Gak apa apa cuma nanti pulang jam berapa?" Tanya Vian.
"Em gak tau" Ucap Fia sembari menggelengkan kepala.
"Emang pergi sama siapa?"Tanya Vian.
"Sama Gava" jawab Singkat Fia pada Pertayaan Vian.
"Mau abang anterin gak?" Tawar Vian.
"Enggak usah Gava jemput aku" Jawab ketus Fia.
"Dek kamu marah ya sama abang?"tanya Vian yang sejak tadi ia Tahan pasal nya tadi sore dia tidak menjemput Fia mungkin Adeknya ini marah.
"Enggak tuh" jawab ketus Fia lagi.
"Em kamu jangan marah ya nih abang kasih uang jajan tapi jangan marah lagi" Ucap Vian sambil memberikan 1 lembar uang merah, siapa tau cewek kalau dikasih uang bakal mempan.
"Em dimaafin gak ya" ucap Fia sambil mengetuk ngetuk jarinya di dagunya.
"Yaudah deh maafin" Ucap Fia sambil mengambil uang merah namun tiba tiba.
"Makasih dek maaf ya tadi sore gak jemput kamu" Ucap Vian sambil memeluk Fia secara tiba tiba.
"Ih abang lepas! Bau tau" ucap Fia setelah berhasil melepaskan pelukan abangnya.
"Ih kok abang gak ngerasa ya padahal kan tadi abang pakai parfum yang banyak" Ucap Vian sambil menyium pakaiannya sendiri.
"Tapikan abang keringatan itu udah sana mandi hus" ucap Fia sambil mengusir Vian.
"Iya iya yaudah ya abang pergi" jawab Vian sambil melangkah keluar Kamar.
Tingtong....
Bunyi bel mengema diruang tersebut.
"Itu pasti Gava" Ucap Fia sambil menuruni tangga.
"Permisi" Ucap Gava sambil mengetuk ngetuk pintu.
"Iya tunggu" Ucap Fia sambil berlari ke pintu.
Ceklek.
"Lo udah siap?" Tanya Gava sambil melihat penampilan Fia yang menggunakan Celana kulot berwarna cream dengan atasan Baju rajut berwarna unggu.
Sedangkan Gava memakai Kaos Hitam polos dengan celana jeans hitam dan juga kemeja kotak kotak berwarna merah dan juga sepatu pantopel nya. Penampilan Gava sangat Tampan dan Keren bahkan Saat ini Fia menatap Gava tanpa berkedip.
"Ekhem" Deh emang keras dari dalam rumah.
"Gak di ajak masuk Gava nya dek?" Tanya Vian pada Fia yang barusan tersadar dari kekagumannya.
"Eh Gava ayo masuk" Ucap Fia menyuruh masuk Gava.
"Oh gak usah Fia lo emang belum siap, kalau belum-" Ucap Gava terpotong.
"Enggak ini tinggal ambil tas sama sepatu aja" potong Fia.
"Oh okey gue tunggu diluar" jawab Gava.
"Yaudah tunggu ya" Ucap Fia sambil berlari masuk.
"Fia cantik banget sih malem ini" gumam Gava sambil menatap langit malam.
"Arghh Gava Ganteng banget" teriak tertahan Fia sambil menatap dirinya dicermin kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGAVA
Ficção AdolescenteALGAVA GABRIEL. SEORANG PRIA BERUSIA 18 TAHUN. ALGAVA ATAU GAVA DIA SEORANG SISWA YANG TIDAK PINTAR ATAU BODOH NAMUN DIA MENYUKAI SALAH SATU MOST WANTED DISEKOLAHNYA SMA CINDRA 2 NAMANYA SASFIA CLARISSA WAKIL KETUA OSIS. AKANKAH ALGAVA MAMPU BERSAND...