#Bian is always

356 16 0
                                    

Kembali ke pemeran utama kita Bian ,kini tubuh nya terbaring lemah di kasur...padahal jam sudah menunjukan pukul 2 siang.

"Aku pikir Gan akan menemani aku,aku rasa di akan menemua ke kasih nya " fikiran Bian melayang pada wanita yg waktu itu bertemu dengan nya di depan Bar cafe

Bian menyingkirkan selimut yg menutupi tubuh nya,ia beranjak dari kasur nya untuk mengambil air minum

Hanya dengan 3 tegukan,air di dalam gelas sudah habis.
Kini perut nya berbuyi meronta meminta makan,karna sedari malam itu bian bellum makan apapun.

"Seperti nya aku harus membeli sedikit makanan di luar" Bian segera memakai jaket nya lalu pergi keluar

Tapi saat baru saja keluar rumah,tiba tiba Boon datang,membuat raut wajah bian terlihat tidak senang.

"Eh ada apa? Kamu gak suka ya aku datang kemari?" Boon mencoba menggenggam tangan bian tapi bian menjauh dengan tegas

"Apa ini? Kenapa sikap kamu seperti itu Bian...kamu bukan bian ya phi kenal...apa phi berbuat salah?" Boon kelihatan sedikit bingung

"Phi... Sebaik nya phi jangan menemui aku lagi " bian berbicara tanpa menatap boon

"Apa? Jawab aku sekarang apa kamu sudah punya kekasih ? Sehingga kamu seperti ini?" Boon menggenggam erat kedua bahu kecil Bian

"Kamu bicara apa phi? Bukan kah kamu yang waktu itu melupakan aku dan pergi bersama seorang wanita?" Bian menatap nanar pada lelaki di hadapan nya ini

"Kapan aku melakukan itu? Aku tidak kembali ke rumah sakit karna orang tua ku menyuruh ku segera pulang" Boon terus bersikeran untuk membantah ,tapi bian tidak percaya karna sudah melihat foto yang di berikan oleh Gan

"Cukup phi,terserah phi boon mau bagaimana...yang jelas sekarang aku gak mau lagi berurusan dengan kamu phi" Bian meneteskan airmata nya,lalu hendak masuk kedalam rumah tapi boon menahan nya dan segera mencium bibir bian

Bian terkejut dan berusaha mendorong Boon tapi sial nya Boon terlalu kuat.

"Hoi sia!!!" Tiba tiba Gan datang mendorong boon dengan keras,dengan satu tinju melayang ke pipi kiri boon.

"Gan..." Bian memanggil nama Gan dengan suara yang gemetar

"Bian...maaf...maaf aku udah ninggalin kamu sendirian lagi" Gan memeluk bian dengan erat tanpa melepaskan pandangan nya dari boon yg masih tersungkur

"Hiks...aku...hiks..." Bian tidak kuasa untuk menahan tangis nya ia terus membenamkan wajah nya di dada bidang Gan

"Ssttt gak apa apa,aku bakal beresin ini semua" Gan mengusap lembut kepala bian

"Ai sat!! Bisa gak! Gak usah campurin urusan ku sama bian!" Kini boon bangkit dengan gigi nya yang menggeretak ,menandakan ia benar benar marah

"Urusan bian urusan ku juga,gak akan aku biarin siapapun nyakitin bian! Termasuk bajingan kayak kamu" Gan segera membawa tubuh bian untuk berlindung di belakang nya

" cuih siapa yang kamu sebut bajingan dasar sialan!! Atas dasar apa kamu datang dan merebut bian dari ku hah!? Dari awal dia datang di universitas sampai sekarang dia itu milik ku" Boon menarik kerah baju Gan

"Phi boon hentikan!" Dengan masih ketakutan bian mencoba berteriak pada boon

"Dan atas dasar apa kamu mengklaim kalau bian itu milik mu,kamu sudah lihat kan bahwa bian saja tidak lagi mau bertemu dengan kamu" Gan bersemirik di akhir kalimat

"Dan itu pasti karna pengaruh mu bocah sialan" Boon akan melayangkan tinju nya,namun tiba tiba teman teman Gan datang (benz dan Daw yg pernah bersama bian di cafe club)

"Hoiii!!" Teriak benz dan daw

"Apa apaan ini!!? Kalian mau mengeryok ku?" Boon agak sedikit ciut karna teman teman Gan datang

"Kalau iya kenapa?" Sarkas benz dengan santai nya

"Kamu gak mau pergi nih sebelum kita keroyok?" Sambung daw terkekeh

"Sialan! Awaas..urusan kita belum selesai,aku akan kembali bian" Boon memutuskan untuk pergi

"Dew benz? Untuk apa kalian kemari?" Tanpa wajah bingung dan hanya dengan wajah datar nya Gan bertanya

"Au? Itu saja yang kamu tanyakan? Memang nya kamu gak penasaran kita tau dari mana kalau kamu di sini?" Benz menatap sebal pada teman Gan yang menurur nya sok cool

"Tidak,Bian apa kamu baik baik saja?" Gan segera beralih kepada bian yang sedang berusaha menghentikan airmata nya

"..."Bian hanya diam dan menggeleng

"Sudah gak apa apa,euhh bagaimana kalau kita pergi cari makanan?" Gan membujuk dengan lembut

"Aku gak lapar" Bian menolak tapi perut nya tidak,perut nya malah berbunyi membuat Gan terkekeh

"Hei bian Gan itu tau semua jenis makanan yang bisa menyenangkan hati,percayakan saja pada nya" benz tersenyum bangga

"Iya benar,lagi pula kami juga lapar...bagaimana kalau kita pergi bersama?" Lontaran dari dew membuat Gan berdecak

"Um baiklah" Bian mengangguk lucu membuat ke 3 peria di hadapan nya gemas

"Ahhhh lucu sekali dirimu" dew menatap syahdu pada bian

"Aku mau satu yang seperti bian tuhan" benz pun juga menatap syahdu pada bian

"Ayo masuk ke mobil ku,tidak baik jika kamu berlama lama di hadapan 2 bocah gila ini" Gan segera menyeret bian masuk kedalam mobil nya

"Huh pelit banget" sarkas benz dan dew
.
.
.
.

Kini Bian dan Gan tengah berada di sebuah restoran yang mewah dengan di ikuti Benz dan Daw juga.

"Aku tau Gan gak akan pernah mengecewakan orang yang dia suka,hahai...makan enak" benz tersenyum girang sambil memanggang beberapa daging

"Hihi Gan memang the best dalam masalah bujuk membujuk" sarks daw

"Tutup mulut kalian,atau aku tidak akan membayar semua yang sudah masuk kedalam perut rakus kalian itu" ucapn Gan sukses membuat Benz dan Daw terdiam

"Gan..." Bian memanggil dengan lembut

"Ya? Ada apa? Butuh sesatu? Mau minum?" Gan sangat cekatan untuk Bian

"Terimaksih na,aku merasa sangat beruntung bisa kenal dengan mu" Bian tersenyum tipis

"Kamu sudah ingat aku?" Gan bertanya dengan tatapan penuh harap

"Maksud nya?" Bian beblik menatap bingung pada Gan

"Iya kalau dulu kita itu..."

"Permisi tuan tuan,daging nya sudah habis...apa boleh kita tambah lagi?" Benz terkekeh menunjukan piring piring kosong di hadapan nya

"...." Gan hanya mentap datar pada teman teman pengganggu nya ini

"ehehe Ayo Daw kita pergi ambil daging lagi" Benz segera menyeret Daw untuk pergi

.
.
.

"Mungkin mereka butuh privasi sebentar,jadi kita pura pura ambil daging dlu" benz sangat paham pada sahabat nya itu

"Oh iya betul betul,ngomong ngomong aku masih mau makan daging juga sih" Daw tersenyum dengan lebar

"Ck kamu ini....tapi aku juga sih hahha" Benz tertawa girang membuat Daw juga ikut tertawa

Kembali pada pertanyaan Gan untuk bian.

"Tadi kamu bertanya apa?" Bian sedikit memiringkan kepala nya membuat dia terlihat lucu

"Euhh gak penting,lain kali ajah aku tanya lagi" entah kenapa pipi Gan memerah,Gan segera memalingkan pandangan nya pada panggangan daging.

"Eh?" Bian krbingungan dengan sikap Gan yang cepat sekali berubah ubah

Tapi tanpa Gan sadari,Bian mulai menyukai Gan.

Our Dimension (meenping)[Complete ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang