Saat di dalam mobil Gan berusaha menenangkan dan membujuk Bian.
"Dengarkan aku dulu.." Gan menangkup pipi gembil Bian yang basah karna air mata
"Kamu tidak tau betapa bingung nya aku,Rasa ini... Ini begitu sakit Gan..." Bian semakin terisak
"Aku tau...aku tau kamu bingung,aku berjanji akam menjelaskan semua nya...semua akan aku beritahu pada mu tanpa ada yang di tutup tutupi" Hati Gan begitu sakit melihat Bian tersiksa karna Raylai nya.
"Aku...aku lelah Gan...aku tidak mau lagi terlibat dengan mu atau masalalu mu dengan Raylai,sudah cukup Gan...aku lelah" terlihat wajah yang begitu sedih dan pasrah di wajah bian
"Aku mohon jangan bilang begitu,aku minta maaaf...sekarang kita pulang kerumah dan tenangkan diri kamu" Gan mengusap lembut kepala Bian,memakaikan sabuk pengaman pada bian lalu segera menancapkan Gas nya menuju rumah Bian
.
.
.
.
.Setiba nya di rumah Bia,Gan menghela nafas nya ia memandangi Bian yang tengah tertidur pulas.
"Maaf kan aku ,aku Gak tau kenapa jiwa nya ada dalam diri mu..." Gan mengusap surai rambut Bian
Kemudia Gan keluar dari mobil menutup Gerbang,lalu segera menggendong Bian ke kamar nya.
Gan membaringkan tubuh bian di atas kasur lalu menyelimuti nya.
"Kamu pasti lelah,aku janji...setelah kamu bangun aku akan menceritakan semua nya...aku berjanji" Gan mengelus pipi Bian lalu menggelar tikar dan tidur di lantai
.
.Jam menunjukan pukul 2 malam,Bian terbangun karna tenggorokan nya terasa sangat kering.
"Ekhem ehm" karna merasa sangat tidak nyaman Bian terbangun dan mendapati Gan yg tidur di bawah lantai hanya menggunakan tikar kecil.
"Aku sangat merasa bersalah pada Gan atas kejadian di mall,tapi...wanita bernama Raylai itu benar benar mirip dengan wanita yang selalu datang di fikiran ku...Gan...aku harus bagaimana menghadapi mu? Aku tidak tau apa hubungan ku dengan semua yang tiba tiba datang di kepala ku aku... Tidak mengerti semua nya" Bian mulai meneteskan airmata nya
"Enghh Bian...ka..kamu kenapa?" Gan terbangun karna mendengar suara tangisan Bian
"Maaf Gan...aku terlalu emosional...aku benci...aku benci dengan apa yang datang di fikiran ku,aku gak suka itu..." Bian terus menangis sqmpai terisak
"Sst sstt sstt kamu gak salah,kamu hanya belum bisaemahami semua nya...apa kamu mau mendengar ceritaku hm?" Gan memeluk bian dan mengusap kepala bian dengan lembut
"Umm" bian mengangguk
"Aku tau ini gila bagi mereka yang tidak pernah merasakan nya,tapi untuk ku... reinkarnasi itu ada" Gan menghentikan kata kata nya menunggu reaksi Bian
"Reinkarnasi?" Bian mengangkat kepala nya dari pundak Gan dan beralih mentap Gan
"Ya...aku laki laki reinkarnasi dari abad ke 20 di tubuh yang sama" Gan tersenyum melihat Bian yang mulai antusias mendengarkan
"Dulu...aku punya kekasih...seorang perempuan bernama....Raylai" kata terakhir Gan sukses membuat Bian seperti terkejut
"Apa ingatan ku itu....dan tunangan mu itu..." Bian memasang wajah bingung nya
"Biar aku melanjutkan cerita ku" Gan tersenyum memberi pehaman pada Bian
"Khab" bian langsung diam
"Aku bertemu dengan nya di sebuah kuil di dalam hutan,saat itu aku tengah berdoa dan tiba tiba seorang wanita datang memberikan ku sebuah gelang" mata Gan beralih melihat pergelangan tangan nya yang terbalut Gelang hitam dengan gantungan mawar
"Apa gelang itu?" Bian pun ikut melihat kearah gelang Gan
"Um" Gan mengangguk
"Tapi bagaimana bisa? Memang nya gelang bisa ikut reinkarnasi" Bian bertanya dengan lucu
"Tentu tidak...tapi... Kamu bisa" Gan menatap dalam pada manik mata Bian
"Aku?" Bian menatap Gan dengan bingung
"Aku akan menjawab semua pertanyaan mu,semua yang datang menerpa fikiran mu itu kenyataan...jika kita saling berdekatan jiwa raylai yang ada pada diri mu akan memaksa mu untuk mengingat ku" jelas Gan
"Tapi...wanita yang ada di dalam fikiran ku itu tunagan mu jadi bagaimana bisa kmph" saat bian belum selesai bicara Gan mengecup bibir Bian sekilas,membuat Bian terkejut dan terdiam
"Dia bukan tunangan ku,dulu aku linglung...aku pikir dia adalah Raylai yang aku cari...dari segi nama...paras...serta wajah..mereka memang mirip,tapi...sifat nya tidak sama dengan Raylai...lagi pula aku tidak pernah merasakan apapun saat dekat dengan nya" jelas Gan
"Dulu aku dan Raylai pernah berjanji akan bertemu di kehidupan selanjut nya tapi... tampak nya hanya aku yang berusaha menemukan dia,Aku mendekati kamu..karna aku yakin Raylai ada dalam diri mu,aku menyukai semua tingkah mu,aroma tubuh mu dan bola mata mu...kamu benar benar Dia" ucap Gan lagi yang sukses membuat Bian berwajah sendu
"Boleh aku bertanya?" Ucap bian memandang wajah Gan
"Ya tentu saja" Gan tersenyum
"Kamu masih mencintai Raylai mu yang ada di dalam diri ku?" Bian bertanya dengan harapan Gan memberi jawaban yang ia inginkan
"Itu... Tentu saja,aku tidak bisa hidup tanpa Raylai ku" bluss ucpan Gan membuat Bian lagi lagi menahan tangis nya
"Aku mau pergi ambil minum dulu" Bian segera berdiri dan pergi ke dapur,sedangkan Gan yang bingung langsung mengikuti Bian
.
.
."Hei ada apa? Apa aku berbuat salah?" Gan sedikit panik
"..." Bian hanya diam dan menghabiskan minuman nya
"Bian" Gan menatap bingung pada bian
"Gan..sebaik nya kamu pulang" Bian juga menatap Gan dengan tatapan kecewa
"Apa? Kenapa?" Gan benar benar bing dia tidak tau harus bagaimana
"Dengar! Aku tidak bisa menjadi Raylai mu dan tidak akan pernah Gan...diri ku ya diri ku tidak akan ada yang nama nya Raylai dalam diri ku,jika kamu mengharapkan dia kembali pada mu! Kamu mati saja dan bertemu dengan nya" saat ini Bian sudah benar benar kecewa pada Gan yang ternyata hanya mencintai apa yang ia maksud dalam diri Bian
"Tu..tunggu" Gan menggegam kedua tangan Bian
"Jangan memaksa ku Gan...aku butuh seseorang yg bisa mencintai diri ku,bukan Raylai yang kamu maksud" Biam berteriak menangis tanpa henti
"Tidak tidak...Bian...aku mencintai mu,kamu salah paham" Gan terus mengukung tubuh Bian yang memberontak
"GAN!! JANGAN MEMBUAT KU LEBIH KECEWA DAN MEMBENCI MU,LEPASKAN AKU DAN PERGI SEKARANG" Bian berteriak seperti orang frustasi
"Baik..baik...aku akan pergi,tapi tenangkan diri mu dan Tonlong jangan menyakiti diri mu sendiri" Gan perlahan melepaskan genggaman nya
"Kenapa? Kamu takut jika aku tidak ada mungkin raylai mu juga tidak akan ada lagi? Dan penantian selama ini sia sia?" Bian mentap nanar pada Gan lalu Berlari ke kamar nya
Dua jiwa yang membentrok satu sama lain di dalam diri Bian jiwa Raylai dan jiwa Bian
*Hiks emosi bet ngetik bagian ini,kek berasa gw yang lagi teriak anzay kek urat leher tuh keteken gitu*
Dah lah cape bet...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Dimension (meenping)[Complete ✓]
Teen FictionGan ada lah seorang lelaki berparas tinggi dan tampan yang hidup di abad ke-20 sekarang telah berhasil ber reinkarnasi di tahun 1998,kini di reinkarnasi pertama nya ia selalu setia menggu dan mencari permain suri nya dahulu yang ia yakini juga bere...