tuan putri

330 24 3
                                    

assalamualaikum warahamtullahi wabarakatu

jangan lupa votee dan komen, jangan jadi pembaca gelap yaaa😊

⚠️HATI HATI TYPO BERTEBARAN⚠️

🌿🌿🌿

Malam hari ini, terlihat beberapa keluarga sedang berkumpul di kediaman rumah Farrel dan Khania. Ya, setiap malah ahad mereka mengadakan acara makan malam bersama lalu menginap sehari di kediaman sang tuan rumah. Kebetulan pekan ini, Farrel dan Khania yang kebagian tempat untuk di langsungkan nya acara.

Meja makan panjang itu sudah di duduki masing masih dari mereka semua. Ada Riswandi beserta Rica juga Zemira. Abizar dan Zulfa. Haidar dan Aisha. Ada Joan dan Celina juga. Keluarga Reza yaitu Keizya, dirinya dan putra mereka Razka. Terakhir, ada Milan dan Alva. Mereka memang berkumpul dengan jumlah yang banyak.

Setelah menghabiskan makan malam bersama, mereka juga melaksanakan sholat berjamaah di musholla rumah Farrel dan mereka di imami langsung juga oleh Farrel.

Dan sekarang, mereka tengah berkumpul bersama di halaman belakang rumah yang cukup luas. Para anak anak remaja berkumpul sesuai usia mereka. Entah apa yang mereka bicarakan disana. Para orang tua mereka juga berkumpul beserta orang tua masing masing. Itu urusan orang dewasa yang tidak perlu kita ketahui.

"Kak...kak...tadi, Kie ketemu cogan." ujar Kiela yang menjadi perempuan satu satu nya di antara mereka.

"Siapa?" tanya Alva, Kaedzar dan Razka bersamaan. Mereka tidak akan membiarkan Kiela salah pergaulan. Mereka tidak akan membiarkan gadis satu satu nya yang mereka punya berpacaran. Bukannya Kiela tidak boleh menyukai lawan jenis nya, namun belum saat nya Kiela merasakan jatuh cinta.

"Hehehe...Alva." jawab Kiela cengengesan sendiri. Mereka di buat menghela napas lega. Mereka kira Kiela mulai terikuti dengan pergaulan zaman sekarang. Masalah nya tidak pernah Kiela membicarakan lelaki manapun selain dari Farrel, Milan, Reza, Kaedzar, Alva dan Razka.

"Sa ae lu bocah." ujar Razka di iringi kekehan.

"Heh! Kamu yang bocah. Lebih tua Kie ya!." sanggah Kiela tak terima.

"Ngga apa apa kali, kak. Aku juga mau jadi kakak nya kak Kie." balas Razka sambil menatap Kiela.

Kiela, gadis itu hanya bisa memutar bola mata malas. Razka itu baginya sangat menyebalkan. Anak nya tengil, jail tapi soal keselamatan dan keamanan Kiela, Razka pasti berdiri di barisan paling depan. Bagaimanapun mereka semua sama sama menjaga permata hati Farrel ini.

"Suka suka kamu." ketus Kiela akhirnya. Razka di buat tertawa oleh ucapan Kiela berusan.

"Tadi gue ketemu cewek." ujar Alva tiba tiba. Setelah sedari tadi ia hanya menyimak, kini lelaki itu bersuara.

"Hah? Gimana gimana? Kok bisa? Kapan? Dimana? Dia siapa?" tanya Kiela beruntun. Ia mendesak Alva untuk bercerita.

Alva yang gemas dengan celotehan Kiela pun mengacak gemas khimar yang gadis itu pakai. "Satu satu ya?" balas Alva di angguki Kiela dengan cepat.

"Tadi ketemu nya di deket makam mommy. Dia tunanetra. Karena kita kasihan, gue sama daddy nganterin dia pulang." jelas Alva membuat mereka yang ada disana menganggukkan kepala.

Our Distiny (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang