Bab.8

442 43 43
                                    

Sulit untuk menerima kenyataan. Kalau kemarin kita hanya sekedar membuat cerita sampai selesai. Bukan berkelanjutan.

.
.
.

All pict By Pinterest.

.
.
.

Happy Reading.

.
.
.

Senja lebih tau caranya untuk berpamitan. Dari banyak nya senja, belum pernah ku temui senja yang membawa mu kembali...
Justru senja, telah membawa mu pergi...

.

Di hari berikutnya, pemakaman kedua orang tua Mingyu di laksanakan.
Kedua peti jenazah itu di masukan ke dalam mobil menuju ke tempat pemakaman elit di daerah Seoul.
Sementara Mingyu di papah oleh Jaehyun menuju mobil keluarga.
Jaehyun masih setia di sana. Setia mendampingi Mingyu melewati hari buruk dalam hidup nya.
Bahkan, semalaman kedua nya rela terjaga bersama di samping jenazah kedua orang tua Mingyu.

Setelah semua persiapan selesai. Gerbang Mansion terbuka. Sudah banyak wartawan dari berbagai media. Juga beberapa penjagaan ketat dari pihak kepolisian di sana.
Mobil ambulance, mobil keluarga, juga mobil rombongan yang akan mengantar jenazah melaju perlahan meninggalkan mansion keluarga Kim.

Di sepanjang jalan terlihat beberapa masyarakat ikut berbaris seolah ingin melihat Kai dan Krystal untuk yang terkahir kali.
Kepergian pemilik sekaligus pemimpin Agenci ternama di Negara mereka, menyisakan luka kesedihan tersendiri untuk mereka.
Kai dan Krystal keluarga yang di kenal dermawan juga ikut andil dalam perekonomian negara kini telah pergi untuk selama-lamanya.
Tanpa pesan, dan tanpa isyarat.
Lantas, siapa yang akan meneruskan perusahaan Agenci itu? Di saat semua Aktor, aktris juga para Ido di bawah naungan nya sedang naik daun dan berda di posisi atas.
Akan kah berkahir bergitu saja?.
Entahlah,.

.
.
.

Mingyu berjalan sambil membawa foto kedua orang tua nya.
Langkah nya sesekali hampir limbung. Namun, Jaehyun menahan nya dengan kuat.
Jaehyun tau, kondisi Mingyu benar-benar buruk sekarang. Baik fisik nya, maupun sikis nya.
Namun, Mingyu memaksakan untuk tetap mengantarkan kepergian kedua orangtuanya.

Peti jenazah keduanya di masukan ke dalam satu liang lahat. Kedua nya pada akhirnya berdampingan hingga ajal memisahkan mereka.
Perlahan tanah itu di jatuhkan. Mengubur peti itu secara perlahan.
Mingyu menangis keras. Tubuhnya Ia jatuhkan di sana.
Tanpa memperdulikan jas hitam mahal yang Ia kenakan saat ini.
Terlalu menyakitkan, detik ini akhirnya Mingyu benar-benar berpisah dengan orang tua nya. Terlalu banyak hal yang akan Ia hadapi kedepannya tanpa mereka. Mingyu menggeleng kuat. Seolah belum sepenuhnya percaya bahwa Ia kini sendiri.

"Ayah, Ibu jangan! Jangan pergi!!! Jangan tinggalkan Gyu...!!! hiks... Jangan". Begitu keras dan pilu tangisan itu.
Hingga pada akhirnya Irene juga menangis di pelukan Suho. Begitu juga Doyoung yang memeluk sang istri dengan erat.

Jaehyun meraih tubuh Mingyu. Lagi-lagi mendekap nya erat. Begitu erat. Mengelus kepala Mingyu dengan sayang. Mencoba menyalurkan ketenangan untuk Mingyu di sana.

"Hiks,,, Gyu ingin ikut Ayah, Ibu... ".

Jaehyun menggeleng Ia semakin mempererat pelukannya pada Mingyu.

.
.
.

Mingyu berjalan pelan.
Menyusuri tiap ruang mansion. Sesekali Ia teringat kenangan indah bersama orang tua nya.
Mansion ini, tempat Ia lahir dan di besarkan. Mansion yang penuh kehangatan. Kini menjadi dingin bak tidak berpenghuni meski para maid masih setia bekerja di sana.
Mingyu tersenyum miris. Ia tatap foto berukuran besar di ruang keluarga mereka. Foto dirinya juga kedua orang tua nya.

CONTRACT MARRIAGE [JaeGyu FF].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang