Bab.9

367 42 47
                                    

Hadirnya yang nyata selalu ku anggap semu. Hingga pada akhirnya, titik lelahnya. Membuat aku merasa kehilangan nya.

.
.
.

Happy Reading...

.
.
.

All pict By Pinterest...

.
.
.

Tetesan demi tetesan itu perlahan jatuh membasahi bumi. Semakin membentuk dalam jumlah banyak hingga menjadi hujan. Pagi hari yang menyejukkan...
Sebuah tangan menyibak gorden jendela kamar itu, menatap tetesan air hujan yang kian semakin deras. Hawa dingin menyelimuti ruangan kamar itu. Tangan nya mengeratkan jaket yang Ia kenakan. Sosok itu kemudian duduk di sofa panjang yang tepat berada di sudut ruangan dekat kaca yang langsung mengarah pada pemandangan indah di depan sana.
Wajahnya yang masih pucat, namun bibirnya menyunggingkan senyum. Matanya menatap tetesan demi tetesan hujan di hadapan nya.

 Matanya menatap tetesan demi tetesan hujan di hadapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek!!!.

Pintu kamar terbuka, dan menampakkan sosok Jaehyun di sana. Dengan membawa nampan berisikan bubur yang terlihat baru saja selesai di masak. Susu coklat hangat dan beberapa buah yang sudah di bersihkan.

"Sudah bangun?".

Mingyu mengangguk, Ia segera bangun dari duduk nya dan berpindah pada sofa yang berada di depan TV di kamar besar miliknya.

"Sarapan untuk mu, bukan aku yang membuatnya. Tetapi chef". Jelas Jaehyun dan meletakan sarapan milik Mingyu di meja tepat di hadapan Mingyu.

Tanpa banyak bicara Mingyu segera memakannya. Sementara Jaehyun duduk di sofa yang lain dan memperhatikan Mingyu memakan sarapannya.

"Kamu tidak sarapan?".

"Sudah". jawab Jaehyun.

Jaehyun memperhatikan wajah Mingyu yang terlihat masih sangat pucat itu.
Jaehyun ingin mengatakan sesuatu tetapi, melihat kondisi Mingyu seperti nya Mingyu belum pulih sepenuhnya.

"Kenapa melihat ku seperti itu?".

Jaehyun menggeleng.

"Kata Ayah besok kamu sudah mulai kuliah lagi kan? dan Juga manager mu Hani memberitahu beberapa jadwal pekerjaan mu pada ku setelah kamu cukup lama mengambil cuti.". Jelas Jaehyun. Dan di jawab anggukan oleh Mingyu.

"Masalah perusahaan yang di tinggalkan oleh mendiang Ayah dan Ibumu. Ayah ku akan berusaha sebisa mungkin mengelola dan menghandle nya. Sambil mencari seseorang yang bisa di percaya sepenuhnya untuk mengurus, Ayah sangat tau kamu sama sekali tidak tertarik pada dunia bisnis.". Jelas Jaehyun lagi.

Mingyu berhenti sejenak dari kegiatan sarapan nya dan menatap Jaehyun.

"Kenapa bukan kamu saja yang mengambil alih?".

CONTRACT MARRIAGE [JaeGyu FF].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang