Cringgg slashhh slashhh ctakk cring slashh
Menurut informasi yang dimilikinya, Dungeon baru telah dibuka, dan kabut hitam sudah masuk ke dalam untuk menambah pasokan energi mereka dengan memakan para monster di area dungeon. Seperti biasa Orion tanpa diketahui oleh siapapun suka berlatih dengan melawan monster-monster bodoh ini, apalagi daya tahan tubuhnya yang kuat sedari kecil terhadap pengaruh kegelapan menjadikan dia dapat keluar masuk dungeon dengan mudahnya.
Namun, hari ini, ia melihat sesuatu yang berbeda. Biasanya para pasukan gabungan antar kerajaan akan pergi ke dungeon setelah pertemuan sesama informan terkait jalur mana yang aman dan krusial untuk dilewati para penjelajah agar mampu menyerbu kabut hitam beramai-ramai. Mereka berangkat dengan pakaian formal rapi dan penutup hidung, agar mereka tidak mencium bau miasma yang dipancarkan dungeon, tak lupa juga cairan penyembuh dan beberapa orang healer ditempatkan di bagian terbelakang untuk memulihkan anggota petarung terdepan.
Sekarang yang Orion lihat berbeda, disana hanya berdiri seorang pria paruh baya dengan rambut acak-acakan serta pakaian tak layak pakai tengah berhadapan dengan kabut hitam yang berukuran hampir seluas lorong dungeon itu sendiri, sepertinya kabut hitam itu telah banyak memakan monster di dungeon ini hingga menjadi sebesar itu. Pria paruh baya ini sepertinya menghalangi miasma untuk masuk ke tubuhnya menggunakan segel pelindung, ide yang menarik, karena pada kenyataanya tidak ada satupun manusia yang mampu bertahan dari gas beracun yang dihasilkan oleh dungeon ini. Namun, saat ini kekuatan mereka tidaklah sebanding, pria tua itu harus segera membuat pilihan, lari atau bertahan untuk mati.
Pria berumur itu kelihatan sudah banyak menghirup miasma karena segel pertahanannya yang bocor, Orion tidak peduli, salah dia sendiri masuk ke dalam dungeon padahal tidak mampu. Hal itu tidak akan mengusiknya-
-keinginannya sih begitu, tapi pada akhirnya Orion tetaplah manusia yang memiliki hati nurani.
Ctringgg
Tubuh kabut hitam itu bertabrakan dengan segel Orion menghasilkan suara yang amat nyaring. Ini akan semakin berbahaya, jika para monster lain di dalam dungeon mendengarnya, mereka akan berdatangan dan berakhir menjadi santapan kabut hitam yang akan membuatnya semakin kuat saja. Kondisi mereka akan semakin buruk apalagi kalau ada monster berakal yang melihat manusia disini, para monster itu pasti akan berusaha menangkap mereka berdua untuk diadili karena sejatinya manusia dilarang memasuki area dungeon yang mana merupakan kekuasaan dari wilayah kegelapan, Orion harus segera menyelesaikannya.
"Oy, pak tua, bisakah kau mundur lebih jauh lagi?", walaupun tidak mengenalnya, orang yang dipanggil pak tua ini mengikuti arahan pemuda didepannya.
Frunst, aku percayakan padamu batin Orion.
Ia mengeluarkan Frunst, pedang milik Orion. Pedang ini terbuat dari dahan pohon cemara yang membeku selama bertahun-tahun dari wilayah kelahirannya. Udara disekitarnya semakin mendingin dan memusat pada segel yang melingkari Frunst. Orion memang memusatkan kekuatannya pada pedangnya untuk ditargetkan ke bagian terlemah kabut hitam ketika ia terus saja bergerak mencoba menembus segel pelindung Orion untuk memakan mereka berdua.
Orion melemparkan pedangnya ke titik itu dan berakhir menghancur leburkan kabut hitam. Pada dasarnya kabut hitam itu hanyalah benda yang rakus dan tidak berakal, sehingga mengalahkannya pun bukan sesuatu yang sulit untuk seorang petarung, apalagi kalau ukurannya masih tergolong kecil, bukan besar seperti tadi.
Pria tua itu terheran-heran, seharusnya pengaruh kekuatan yang dihasilkan pertarungan ini mampu membuat tanah diatas dan di dalam dungeon ikut bergetar hebat, tapi ini berbeda, efek ledakannya tidak terasa sama sekali, sejak tadi yang ia rasakan tidak lain hanyalah cahaya yang menyilaukan hasil dari ledakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARCHAS | TXT
FantasyKeturunan Gaxa, para stellar harus menghadapi keganasan kabut hitam yang mampu membawa kehancuran pada Gaea. . . . . . . TXT & LE SSERAFIM Fantasy, Action, Magic 09/05/2023