Ruang Kepala Akademi, Akademi Seryn
"Putri Mahkota kerajaan Astraea telah datang", teriak seorang prajurit sebelum Zelena memasuki ruangan, kemudian terbukalah pintu itu lebar-lebar menampilkan Mrs. Odessa dan sang Ayah tengah minum secangkit teh dengan beberapa pengawal dibelakang sang Raja.
"Yang Mulia Raja Basil, ada kebutuhan apa anda ingin bertemu dengan hamba?", sesuai etiket kerajaan, Zelena menunduk, merendahkan tubuhnya dengan tangan kiri di depan dada sebagai salam kepada sang Raja.
"Kau terlalu kaku Zelena", raja Basilio tertawa.
Oke, Zelena akan bersikap biasa saja, "Jadi, ada apa ayah kesini? Apa kau tidak punya kerjaan lain?", cercanya.
"Yang aku maksud juga tidak sekasar itu Zelena", kata Raja Basil mendramatisir keadaan, memang beliau ini terkadang suka berbuat konyol, "Tega sekali kau berkata seperti itu, disaat ayahmu ini hanya ingin melihat keadaan putrinya hiks"
"Dan meninggalkan tugas-tugasmu kepada sang Ratu? Cih, aku heran kenapa Bunda mau-mau saja memenuhi permintaan konyolmu itu", balas Zelena duduk berseberangan dengan sang Raja.
"Karna sudah berkumpul, bagaimana kalau kita langsung saja membahas topik permasalahannya, aku yakin Zelena juga punya kesibukan sendiri, kan?", Mrs. Odessa mencairkan suasana tidak enak di antara ayah dan anak itu. Sebenarnya aura tidak enak itu hanya muncul pada Zelena sedangkan sang Raja Basil hanya tersenyum cerah nan bodoh kalau menurut Zelena sendiri.
"Jika ini tentang pengawal aku tidak mau, aku sudah bilang berulang kali, kan?", selak Zelena.
"Tidak tidak, ayah tidak akan memberimu pengawal kali ini, tapi bagaimana kalau dengan pelayan?", ujar sang Ayah, "Aku sudah memilihkan seorang pelayan gadis yang sebaya denganmu, jadi kau juga ada teman untuk bermain"
"Dan untuk melindungiku? Apa itu masuk akal? Dia pastilah tidak lebih kuat dariku", tatap Zelena remeh pada seorang gadis disebelah pengawal ayahnya. Memang selama ini Zelena tidak diperbolehkan memegang senjata oleh sang Raja, hal ini bertujuan untuk melindungi kemampuan heal dari Zelena. Kemampuan heal yang dimiliki Zelena sangatlah besar dan terbilang salah satu bentuk anugerah yang sang Lunar berikan kepada Kerajaan Astraea, sehingga sang Ayah selalu menjaganya dengan membuat Zelena selalu melatih kemampuan healnya dan bukan kekuatan bertarungnya.
"Ayah, aku bisa melindungi diriku sendiri", papar Zelena sinis. Ia yakin tidak akan ada orang yang berani melukainya, laki-laki manapun tidak akan ada yang bisa menyentuhnya, ia sudah terlindungi. Zelena juga bukan orang yang bodoh dengan tidak bisa membaca situasi yang kemungkinan akan mengancamnya. Walaupun ia terkenal tidak bisa bertarung, Zelena tetaplah salah satu anak yang terlahir di kerajaan Astraea, sehingga ia juga memiliki kekuatan magis air yang cukup besar, meskipun itu belum pernah dipergunakan untuk bertarung.
"Jika diperbolekan berbicara, hamba ingin menanggapi ucapan putri mahkota Zelena", ujar pelayan itu. Sang raja Basil pun mempersilahkan, "Saya tau dan meyakini bahwa kemampuan hamba tidak dapat disandingkan dengan anda, tapi saya yakin saya dapat diandalkan untuk melayani dan menjadi teman anda".
Teman?? Memangnya Zelena yang ramah ini tidak memiliki teman? Tentu saja ada, namun mereka juga tidak selalu ada. Kehidupan Zelena yang monoton di kerajaan terbawa sampai ke asrama dan akademi, sehingga ia sering membuat orang lain ataupun dia sendiri tidak nyaman.
"Aku memiliki usul terkait hal ini", ucap Mrs. Odessa menyesap teh di cangkirnya.
"Silahkan", jawab Raja Basilio.
"Zelena, bagaimana kalau kau mencobanya beberapa bulan atau beberapa minggu terlebih dahulu. Jika kau nyaman kau bisa melanjutkannya, namun jika tidak kau bisa berhenti", saran Mrs. Odessa memberikan jalan tengah kepada anak dan ayah ini, ia tersenyum lelah melihat perdebatan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARCHAS | TXT
FantasyKeturunan Gaxa, para stellar harus menghadapi keganasan kabut hitam yang mampu membawa kehancuran pada Gaea. . . . . . . TXT & LE SSERAFIM Fantasy, Action, Magic 09/05/2023