VRCHS_3

55 6 6
                                    

10.00 A.M Pusat Kota Hesperda

Setelah beberapa pertimbangan, Orion pun setuju untuk melakukan kerjasama dengan pria bernama Damon ini. Sekarang ia sedang berada di kota netral, Hesperda. Kota ini sangatlah padat penduduk, kota ini juga memiliki detail yang menawan dan taman-taman cantik, seperti 4 kebudayaan dari Kerajaan Helion, Astraea, Vatara, dan Akhazan menyatu menjadi satu.

Kerajaan Astraea terkenal dengan perumahan di atas air sehingga kendaraan seperti perahu masih digunakan. Kota Hesperda ini juga sangat menjaga keasriannya seperti di kerajaan Vatara dimana pohon dan tanaman masih sangat rimbun di sisi sungai, area depan toko-toko, penginapan ataupun di rumah-rumah warga sendiri. Pengaruh dari kerajaan Akhazan juga dapat dilihat dari segi transportasinya, selain memiliki transportasi air, disini juga menyediakan transportasi udara berupa kereta gantung untuk menggapai bangunan tinggi satu ke bangunan tinggi lainnya. Kerajaan Helion memiliki arsitektur yang lebih kokoh dan mewah dalam mengatasi 4 musim yang ada di area kota Hesperda, apalagi kerajaan Helion adalah kerajaan penghasil emas terbesar, sehingga penduduknya pun juga memiliki harga diri tinggi dalam membangun sesuatu bangunan karena para penduduknya yang kaya.

Kota Hesperda memiliki 4 musim yang saling bergantian setiap 3 bulan sekali, berbeda dengan kerajaan Helion yang lebih panjang musim panasnya dibanding kerajaan Astraea yang musim dingin. Kerajaan Vatara juga lebih sering mengalami musim hujan, dan yang terakhir kerajaan Akhazan adalah wilayah yang cukup stabil, disana para penduduknya mendapatkan sinar matahari yang cukup namun udara dingin terasa menusuk di malam hari, karena letaknya yang berada di pegunungan.

Orion meskipun telah mengelana di berbagai daerah ia tidak pernah sekalipun menampaki  kota Hesperda, toh tidak ada masalah yang muncul disini, penjagaan di kota ini sangatlah ketat, sehingga jarang terjadi kericuhan.

Sesampainya Orion disini, ia hanya mengikuti kemana perginya pria tua bernama Damon itu. Hingga pria Damon itu menyerahkan kunci bertuliskan angka 205 di depan kamar bertuliskan angka serupa. "Sekarang ini kamarmu", ia hanya berkata begitu lalu menghilang seperti angin.

Dasar orang gila batinnya

Sekarang kita lihat apa saja yang ada di kamar ini, kamar yang bagus, dengan kasur yang empuk nan hangat, sudah lama Orion tidak merasakan ini," Wahhh enaknyaa~". Melihat ke arah lemari, disana telah terisi beragam seragam akademi dan rak dinding untuk barang-barang lainnya, kamar mandi dengan pancuran dan toilet serta meja untuk belajar, benar-benar standart sebuah kamar asrama, ukurannya pun tidak terlalu besar untuk ditinggali seorang remaja laki-laki kekurangan barang seperti dirinya, "Sepertinya aku harus membeli beberapa baju", ia menghela nafas, tidak mungkin kan ia menggunakan pakaian yang sama berulang kali, begini-begini ia juga tau malu.

~(⁠☆ Varchas ☆⁠)~

Pada akhirnya Orion telah berdiri di gerbang masuk akademi Seryn. Ia menghela nafas lagi, selamat tinggal kehidupan yang bebas, sekarang ia harus tinggal di tempat penuh aturan ini, Orion memang terkadang suka berlebihan, abaikan saja dia keluhannya. 

Bruaaakk

Wushhhhhh

Slashhhhhh

Orion dengan tanggap mengeluarkan perisai air dengan skala yang besar, karena tembakan api yang dipancarkan seseorang di seberang sana pun lumayan besar dan kuat, sehingga orang yang berada di ruang lingkupnya tidak terbakar oleh api terpanas bewarna ungu kehitaman itu. Semua terjadi dengan sangat cepat, secara tiba-tiba ia melihat seorang pria terpental ke arahnya disusul dengan api ungu, walaupun ia yakin itu bukan diperuntukkan untuknya, tapi dia juga bisa terbakar jika tidak cekatan mengeluarkan sihirnya tadi.

VARCHAS | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang