Part 1

710 36 14
                                    

Beberapa stasiun televisi sedang menayangkan satu berita kriminal cukup menggemparkan publik yang terjadi pada dini hari tadi, yaitu mengenai insiden pencurian pada sebuah rumah mewah milik Oh Jung Il, pendiri JL Corporation

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa stasiun televisi sedang menayangkan satu berita kriminal cukup menggemparkan publik yang terjadi pada dini hari tadi, yaitu mengenai insiden pencurian pada sebuah rumah mewah milik Oh Jung Il, pendiri JL Corporation. Rumah tersebut dibobol saat pria setengah baya itu sedang berada di luar kota bersama istri dan ketiga anaknya.

Ia merupakan seorang konglomerat asal Korea Selatan yang kantor pusatnya berada di Seoul, di mana perusahaan tersebut memiliki bisnis di beberapa bidang, yakni makanan, bahan makanan, farmasi, bioteknologi, media, hiburan, belanja, dan logistik. Grup yang awalnya merupakan unit usaha salah satu perusahaan elektronik ternama Korea Selatan hingga kemudian dipisah pada dekade tahun 90-an.

Kediaman Oh Jung Il disebut-sebut memiliki sistem pengamanan yang cukup canggih dan ketat. Kamera CCTV terpasang di banyak sudut, baik di luar maupun di dalam rumah. Pintu gerbang pun hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja, seperti Oh Jung Il sendiri, juga istri dan anak-anaknya menggunakan sensor wajah jikalau ingin membukanya dari luar. Namun, semua itu tak menghalangi aksi oknum tak bertanggung jawab tersebut. Pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu berhasil merusak sistem sehingga bisa menerobos masuk tanpa terkendala oleh apa pun. Tidak hanya itu, mereka juga menghancurkan beberapa kamera pengintai yang ada di luar dan di dalam rumah.

Menurut pengakuan seorang penjaga yang bertugas mengawasi CCTV saat itu, beberapa jam sebelum pencurian terjadi, tepatnya pada pukul sembilan malam, seorang lelaki tinggi, berpakaian serba hitam dan mengenakan masker datang mengantarkan makanan yang diakuinya merupakan pesanan dari pemilik rumah yang sedang berada di Gyeonggi untuk para pelayan dan penjaga-penjaganya.

Hal tersebut tak menimbulkan kecurigaan, sebab sang konglomerat memang terbiasa melakukan hal serupa ketika sedang bepergian jauh meninggalkan rumah selama beberapa hari. Hanya saja, setelah menyantap habis makanan tersebut, mereka semua mulai mengantuk dan tertidur.

Dalam wawancara media pada seorang detektif yang memeriksa TKP semalam menjelaskan bahwa pengakuan para saksi benar adanya. Kedatangan lelaki pengantar makanan tersebut terekam jelas oleh kamera dasbor sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari gerbang rumah. Pria tinggi bernama Lee Chun Ho itu juga mengatakan bahwa kemungkinan pelaku pencurian merupakan orang-orang yang sama dengan pelaku pada dua kasus pencurian yang terjadi sebelumnya di distrik Mapo dan Gangnam.

Reporter yang bertugas di lokasi lantas menuntun kamera mendekati dinding bercat putih yang ada di ruang tengah rumah mewah tersebut. Di sana terdapat kalimat dalam bahasa Inggris yang ditinggalkan oleh para pelaku sebelum meninggal lokasi. Kalimat yang ditulis menggunakan cat pilox  berwarna hitam berukurang cukup besar itu berbunyi "We are heroes" dan berhasil menyita perhatian pemirsa yang menyaksikan berita tersebut.

"Apa maksudnya? Bukankah mereka semua adalah penjahat? Tapi kenapa menyebut diri mereka sebagai pahlawan? Dasar berandalan-berandalan gila," celetuk salah seorang pria bertubuh tegap, mengenakan pakaian olahraga sambil membawa tongkat kayu pada ruangan khusus para guru di SMA Sungjin.

The Criminals Of SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang