Part 8

120 25 8
                                    

Chi Yeol menggeliat di balik selimut usai terbangun akibat suara alarm di atas meja di sisi kanan tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chi Yeol menggeliat di balik selimut usai terbangun akibat suara alarm di atas meja di sisi kanan tempat tidur. Setelah kesadaran kembali sepenuhnya, ia bangkit lantas pergi ke kamar mandi. Muka bantal, rambut acak-acakan sampai menutupi sebelah mata, celana training panjang berwarna hitam, serta kaus putih yang sedikit kebesaran. Sangat kontras dengan penampilannya ketika bepergian keluar rumah, tetapi hal tersebut tak memudarkan ketampanannya.

Kim Chi Yeol tinggal seorang diri di sebuah goshiwon yang berada di wilayah Dowon-dong, Yongsan-gu, Seoul. Semacam kontrakan, hanya saja ukuran kamarnya bervariasi, tetapi masih jauh lebih kecil dari asrama dan hanya bisa diisi dengan kasur, meja, kulkas mini, serta kamar mandi kecil. Di lokasi lain bahkan tak memiliki kamar mandi dikarenakan ukurannya yang terlalu sempit.

Di tengah-tengah kegiatannya di dalam kamar mandi, Chi Yeol mendengar pintu kamar dibuka oleh seseorang, tetapi tak digubris sebab sudah menjadi rutinitas setiap tiga hari sekali. Barangkali ia datang lagi. Seseorang yang telah membantunya selama ini, sepeninggal sang ibu untuk selamanya. Biasanya hanya datang memberikan makanan, uang, atau memberitahukan kalau biaya sewa kamar dan sekolah sudah ia bayar.

"Chi Yeol-ah, Bibi pergi dulu! Ada makanan di atas meja belajarnmu, jangan lupa sarapan sebelum berangkat. Biaya sewa sudah Bibi bayar, jadi kau tidak perlu khawatir," terang wanita di luar sana sebelum berpamitan pergi.

Lelaki itu hanya bisa tersenyum tanpa membalas lalu kembali melanjutkan kegiatan membersihkan dirinya.

Berlomba dengan waktu merupakan kegiatan paling melelahkan. Namun, apalah daya? Target yang memaksa Chi Yeol dan kawan-kawan harus melakukannya.

Rencana kembali dilanjutkan setelah pulang sekolah. Hari ini merupakan hari pertama So Yeon menjalani pelatihan di agensi. Tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari para staf, semua berjalan seperti seharusnya. Kejanggalan justru gadis itu temukan pada seorang trainee perempuan yang sedari tadi tak fokus ketika latihan menari dan terus melamun selama istirahat. Saat ditanya, gadis bernama Ha Ri itu justru terkesan menghindari obrolan maupun kontak mata, seperti sedang ketakutan akan suatu hal.

Waktu latihan menari telah berakhir, beberapa trainee memutuskan keluar dari ruang latihan untuk mengisi perut kosong mereka. Hanya tersisa So Yeon dan Ha Ri yang masih sibuk membereskan barang masing-masing.

So Yeon mendekat lantas menyerahkan sebotol air minum. "Apa kau sakit? Kau tampak tidak sehat selama latihan," tanyanya kemudian.

Lagi-lagi Ha Ri menggeleng seperti beberapa saat lalu dan cepat-cepat berdiri untuk segera pergi keluar. Akan tetapi, sebelum itu terjadi, So Yeon telah lebih dulu menahannya.

"Apa terjadi sesuatu?"

Tidak ada balasan. Ha Ri menunduk. Cengkeramannya pada ransel di tangan sangat kuat.

"Aku memang masih baru di sini, tapi aku bisa dipercaya. Kau tenang saja, aku pandai dalam menjaga rahasia. Bahkan sampai aku mati pun rahasiamu masih akan tetap terjaga dengan baik."

The Criminals Of SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang