BAB 31 : MATAHARI

7.3K 660 12
                                    

Bel pulang tak terasa sudah berbunyi, Cendana segera mengakhiri kelasnya.

"Baiklah anak-anak, pembelajaran hari ini sudah selesai! Jangan lupa PR nya yaa, besok akan bapak cek satu persatu. Jadi, PR matematika kali ini harus wajib dikerjakan." Kata Cendana sambil merapikan bukunya.

"Baik Pak Dana!" Jawab seluruh siswa dengan serentak.

"Ya sudah. Kalian tadi kan sudah berdoa, jadi silakan boleh pulang ya. Hati-hati di jalan." Kata Cendana.

Satu persatu para siswanya menyalami Dana kemudian keluar dari kelas.

"Pak Dana, ini permen dari Rara!" Kata Rara murid kelas 5 SD itu sambil mengulurkan permen batang nya.

"Eh, tidak usah. Ini buat Rara saja ya." Kata Cendana menolak secara halus.

Rara terlihat kecewa. Sebenarnya ia sangat nge-fans berat dengan Cendana.

"Ah.. ya sudah, sini. Makasih ya Rara." Kata Cendana.

Cendana yang tidak tega melihat muridnya yang murung itu, kemudian menerima permen itu dengan sungkan.

Rara sangat riang. Matanya menjadi berbinar.

"Te.. terimakasih Pak Dana!" Kata Rara sambil menyalami Cendana dan berlalu pergi.

Cendana menggeleng keheranan.

DRRT...PING..PING..( Suara ponsel Cendana)

"Halo Danuja?" Kata Cendana mengangkat ponselnya.

"Halo Tuan Dana! Sekarang sudah pukul setengah 2 siang. Waktunya anda pulang." Kata Danuja.

Cendana menghela napasnya.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, ada beberapa bolpen nya rusak, karena ia gunakan untuk mencoba memecahkan kaca.

"Maaf, Danuja, nanti kau bisa mampir sebentar ke Toko Aceng? Aku mau beli sesuatu." Kata Cendana.

"Huh?" Kata Danuja kebingungan.

"Ck, toko alat tulis milik Pak Aceng. Aku ingin beli bolpen disana, karena harganya lumayan miring." Kata Cendana.

Sebenarnya Toko Aceng berada dekat dengan SMA Alang, sekalian saja Cendana ingin menengok putra tirinya itu.

"Hm.. ya, mobilnya ku parkir di samping warteg. Anda masuk dulu Tuan Dana." Kata Danuja.

Cendana pun bergegas keluar dari kelas yang sudah kosong itu, dan berhati-hati menyebrang jalan raya yang sedang tidak begitu ramai.

Danuja melambaikan tangannya.

Cendana kemudian mendekati mobil itu. Terlihat Danuja kemudian bergegas masuk.

CEKLEK...(Cendana membuka pintu mobil dan masuk ke dalam nya.)

"Ah.. maaf Danuja, aku merepotkanmu."

Danuja menggeleng. Ia kemudian segera memacu mobilnya menuju toko yang disebut Cendana itu tadi.

🪴🪴

Karas mengeluarkan batang rokoknya dan merokok dengan santai didepan Toko Aceng.

FYUHHH... (Hembusan asap rokok mengepul)

"Oi, komandan! Sejak kapan lu dipindah tugaskan kesini?" Kata Aceng menepuk pundak Karas.

"Sudah setahun gue pindah kesini." Kata Karas dengan singkat.

"Oih.. Kita kan satu SMA dulu, kenapa lu jadi gini eh?" Kata Aceng sambil menyiapkan tape musiknya untuk memutar kaset.

[BL] Sebelum Matahari Memeluk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang