BAB 53 : PERNIKAHAN FIORE

6.7K 517 10
                                    

Tuscany, Italia

Limousin Rolls Roys itu melaju dengan anggun membelah jalan diantara pepohonan. Sepanjang jalan dari gerbang hingga mansion berdinding khas berwarna krem pucat terlihat sangat jauh kira-kira 1 km dengan cemara lilin di samping kiri kanannya.

Suasana pagi itu tampak sangat cerah dengan kebun anggur terhampar sejauh mata memandang. Terdapat juga dua patung Cupid membawa panah air di tengah kolam teratai dekat dengan kebun anggur yang senang ranum. Lelaki itu tampak kagum dengan pemandangan yang sangat menawan tersebut.

"Mi tesoro," ucap Jonathan sembari mengancing jas nya, kemudian keluar dari mobil dan menggapai tangan istrinya.

Cendana dengan gugup meraih tangan tersebut kemudian berjalan keluar. Ia menghirup napasnya dalam-dalam, merasakan udara yang cukup segar di musim panas.

"Tidak usah gugup, santai saja. Mereka tidak seperti Fiore," ucap Jonathan sembari merangkul pinggang Cendana dengan erat.

Cendana mengangguk, kemudian mulai memasuki mansion yang sangat besar itu. Penjagaan disana lebih ketat dibanding mansion milik Jo. Banyak sekali lalu lalang pria berkacamata hitam dengan pakaian jas berwarna hitam dan dasi merah menjaga pintu masuk, bahkan di sudut-sudut ruangan.

Setelah mereka berjalan masuk, ternyata ditengah mansion masih terdapat taman bunga berbagai macam mawar yang sedang mekar-mekarnya membentuk sebuah lengkungan indah ketika mereka berdua berjalan. Cendana tampak terpana dibuatnya. Ia dan Jonathan kemudian melanjutkan perjalanan mereka, namun tiba-tiba Jonathan menghentikan langkah Cendana.

"Mi tesoro, pakai ini." ucap Jonathan sembari memetik mawar berjenis piere de ronsard berwarna merah muda yang cantik, kemudian menyelipkannya di saku depan milik Cendana. Jonathan lalu memetik satu lagi untuk diletakkan di saku depan miliknya.

"Eh Jo! Jangan memetik bunganya sembarangan." ucap Cendana.

Wajah Jonathan terkejut kemudian terkekeh.

"Tenanglah, dua bunga yang dipetik tidak akan membuat seluruh tanamannya mati bukan? Madre tidak masalah jika bunganya diambil." ucap Jonathan sembari tertawa.

Cendana kemudian ikut tertawa dengan kikuk.

🪴🪴

"Per favore, signore Jo, da questa parte. (Silakan Tuan Jo, lewat sini)."

Mereka berdua disambut hormat oleh para penjaga, kemudian diantar tepat dimana acara pernikahan Fiore itu dilaksanakan.

Jonathan mengangguk, kemudian berjalan bergandengan menuju tempat pernikahan Fiore.

"Sampagne!!" ucap Fiore kegirangan sambil membuka botol itu dengan tergesa-gesa hingga menyebabkan isinya meledak dan menyembur keluar.

"Fior....bulrp!!" Setelan jas putih milik Nicolo menjadi ternoda sampagne, pernikahan belum dimulai namun pakaiannya telah kotor.

Fiore terlihat tidak peduli, ia tetap dengan beringas meminum sampagne tersebut dari botol nya, kemudian bersendawa dengan keras.

Tiba-tiba dari belakang, seseorang menjewer kuping Fiore.

"Cazzo,Madre!(sial, ibu!)"

[BL] Sebelum Matahari Memeluk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang