Part 8 - Jayandra Prabuda

179 18 0
                                    

Karina tertawa saat mendengar lelucon yang diucapkan oleh om nya yang tampan itu. Sudah 3 hari semenjak dirinya ditarik paksa untuk dibawa ke rumah sakit perkara luka kecil.

"om Yosa pernah takut?" tanya Karina

"tidak, om Yosa tidak takut apapun" jawab Yosaya, lalu badan nya di condongkan kedepan sedikit

"tapi kalau sama Bella, Om takut" bisik Yosaya

"yah, takut takut istri" Deva muncul bersama Demian dengan alat pancing yang mereka genggam.

"papa gak takut Mamah?" Deva nampak berfikir sejenak saat Karina Bertanya, lalu menggeleng.

"HAH! PAPA GAK TAKUT SAMA MAMAH?" Dio berteriak dari arah tangga sambil membawa keranjang baju kotor milik nya.

"Wahhh kejutan, tuh kamera nya di ujung" Jeffry yang sedari tadi berasa di antara Karina dan Yosaya memunculkan kepalanya dari balik Sofa untuk melihat wajah Papa nya.

"maksudnya Takut banget, bukan Takut doang" Deva berucap cepat sedangkan yang lain mah tertawa mendengar jawaban Deva.

"mancing gak bang" Demian menarik tas pancingan miliknya

"ayo deh, Karina Om tinggal ya?"

"tinggalin ajah om, paling nanti dia nangis, Karina kan bocil" Helmas muncul bersama Juna dengan kresek Gofood yang baru saja mereka ambil.

"ihh apaan si!" Karina berteriak tidak suka. "udah udah ayo mukbang" Juna melerai pertengkaran kedua adik nya itu yang pasti tidak akan selesai sama sekali.

•••

Jay menatap sahabat nya itu dengan jengah, sedari tadi Mahesa terus berguling guling dikasur miliknya, entah mengapa sahabat nya itu.

"pergi deh lo hes, jangan ngerusak kasur gue" Jay mendorong Mahesa hingga dia terjatuh.

"sebentar doang padahal" Ucap Mahesa sambil meringis meratapi pinggang nya yang di dorong Jay.

"tumben lo ikut kumpul" Yoza membuka ciki milih Jay sambil melirik Mahesa.

"Itu udah ciki ke 3 punya Jay" ucap Dani, pria dengan kulit seputih susu itu mendorong Yoza agar tidak menghabiskan makanan milik Jay.

"laper" jawab Yoza santai, lelaki blasteran Korea itu kembali fokus kepada Mahesa yang tengah diam sambil memerhatikan handphone miliknya.

"kenapa sih lu?" tanya Yoza

"Adek gue cantik banget, semua keluarga gue suka dia" Mereka menatap Mahesa dengan tatapan bertanya, 'sejak kapan Mahesa punya adik cewe?'

"sejak kapan lo punya adek cewe hes? perasaan adek lo si Helmas noh" Dani menatap lekat temannya itu yang nampak frustasi.

"gue gak inget kapan, tapi dia adik tiri gue" jawaban Mahesa membuat teman temannya mengangguk, Mahesa tidak pernah membicarakan keluarga nya sama sekali, jadi wajar teman temannya tidak tahu kalau Mahesa memiliki adik perempuan.

"terus masalahnya apa hes kalo Keluarga lo suka dia? bukannya harusnya lo seneng?" tanya Jay heran.

"iya gue emang seneng, tapi justru karena itu gue gak bisa main sama adek gue" Mahesa menutup wajahnya dengan bantal, sambil merengek dalam diam seperti anak kecil.

teman temannya hanya saling tatap, mereka tak tahu harus merespon apa kepada Mahesa, karna mereka semua tidak ada yang memiliki adik perempuan.

Rich Girl - Karina and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang