part 11 - posesif bagian ke 2

135 12 2
                                    

Karina mengendus tak suka saat Jero dan Jeza tak membiarkan dirinya bangun dari sofa ruang keluarga, padahal dirinya cuman mau meregangkan otot-otot tubuhnya saja.

"Abang, kok Papa gak keliatan ya?" Yesma menoleh lalu melirik sekitar.

"Kayanya lagi pacaran deh sama Mama, kaya gak tau ajah mereka kan dua orang bucin" Karina ber -oh- ria, memang benar, Papa nya itu sangat bucin terhadap Mama nya.

"Karina, mau es krim ga?" Jero datang dengan sekotak es krim ditangannya.

Karina yang melihat es krim kesukaannya langsung menghampiri Jero dengan mata berbinar binar.

"Makasi abang!!" Jero tersenyum manis sambik mengelus rambut Karina.

"Abis ini minum susu ya" Karina mengangguk, Jero pergi untuk mengambil tisu didapur, meninggalkan Karina bersama Yesma yang tengah mengerjakan tugasnya.

"Abang, kemarin kok kalian pada pergi?? hari ini juga pada gak ada" Karina menyadari bahwa rumah nya sepi, tak seperti biasanya.

Setahu Karina, Dio dan Jeffry tidak ada jadwal apapun hari ini.

Yesma menelan ludah nya kasar, sedikit dag dig dug ser mendengar ucapan Karina.

"Gak tau, kayanya ada nongkrong deh, udah lama kan mereka kagak nongkrong sama temen temennya" Yesma melirik Karina yang dihadapannya itu.

Gadis itu masih tenang, tak menjawab apapun lagi dan fokus pada es krim nya.

Karina tidak tahu saja bahwa saat ini para lelaki yang tidak ada dirumah itu tengah berada di rumah kakek nya.

Untuk apa? untuk apa lagi kalau bukan sedang rapat untuk membeli sekolah Karina.

•••

Pagi ini, Karina di antar oleh Jeza untuk kesekolah. walaupun sempat ada perdebatan antara Jeza, William, Theo, Arjuna dan Deka.

Tetapi karena bakat berbicara manis Jeza itu paling unggul diantara yang lain, Karina akhirnya luluh pada Jeza, dan berakhir kini keduanya sudah sampai didepan gerbang sekolah.

Karina memegang dompet nya lalu membalikkan tubuhnya kearah Jeza.

"Abang makasi!" Jeza terkekeh lalu mengangguk sambil mengelus rambut Karina.

"Gih sana" Karina keluar dari mobil nya, Tak lama bel sekolah berbunyi, Karina berlari menyusuri lorong sekolah untuk segera memasuki kelas nya.

Sret

BRAK

Karina merasakan sakit pada pergelangan kakinya, dengan sisah tenaganya, Karina menarik kakinya yang benar benar terasa ngilu sekali.

"Uppss, sorry, jatoh ya??" Gadis itu tersenyum manis sambil tertawa hina.

"Aduh Lan, kasian ih dia" perempuan lain yang menjadi pendukung nya itu tertawa kencang.

Karina terduduk dilantai sambil memeriksa kaki nya yang terlihat membiru. Karina sadar bahwa mereka sedang di pertontonkan oleh banyak siswa siwi.

"HEH!"

"ARGH!" Karina mendesis pelan saat rambut nya yang telah di susun rapih oleh Jeza kini berantakan karna di tarik paksa oleh siswi dihadapan nya.

"Lo, orang gak tau diri yang pernah gue temuin" Lania Venzera, dia adalah perempuan yang melakukan hal keji itu kepada Karina.

Kasus kemarin pun begitu, mereka orang suruhan Lania.

"Lo ngasih apa ke Calle sampe sampe nempel banget anaknya kaya lem!" Lania terkekeh sinis.

Rich Girl - Karina and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang