Siluet yang menunggangiku

4.9K 56 1
                                    

"Ngghhhhh...."

Selepas terbangun dari tidur yang begitu damai, Shani pun meregangkan sekujur badan setelah dirinya dibangunkan oleh Sumi atas perintah Johan melalui Andri. Dia berjalan santai menuruni tangga dan berniat menuju ke kamar mandi namun langkahnya harus terhenti ketika Andri berjalan pelan menghampirinya. Secara tiba-tiba, Shani langsung menutupi piyama bagian depan dengan kedua tangan, setelah ingatannya secara otomatis kembali mengingat kejadian semalam.

"Anu, non.. Saya dititipin salam sama pak Johan, katanya kangen banget sam non Shani"

"Maksudnya gimana ?"

"Iya. Pak Johan sendiri yang bilang ditelpon tadi"

"Hmn.. Gajelas banget tuh orang. Mau ketemu pake segala bilang gitu. Dasar"

Setelah berucap seperti itu, Shani langsung meninggalkan Andri yang keberadaannya diacuhkan oleh sang majikan.

30 menit berlalu, Shani rampung dengan aktivitasnya berdandan khas dirinya. Dan saat ini dia telah berada di dalam mobil hendak menjemput Johan bersama dengan Andri. Selama diperjalanan menuju ke bandara, ketakutan Andri terhadap pemecatan semakin terbayang dipikiran lantaran melihat reaksi Shani yang seakan masih ketakutan seperti semalam saat berpapasan tadi pagi hari di anak tangga. Tanpa ingin membuang buang waktu lagi, Andri secara sengaja menghentikan mobil dan memarkirkannya pada parkiran mini market kemudian memutar badan menghadap Shani yang terlihat mengerutkan alis keheranan.

"Kenapa berhenti ?" Tanya Shani.

"Sekali lagi saya mau minta maaf atas perbuatan lancang saya kemarin, saya beneran gak sengaja, non. Saya takut kalo nanti pak Johan tau soal ini pasti saya bakal dipecat jadi supir pribadinya.."

"Andri, aku tau kok kalo semalam kamu gak sengaja, jadi lupain, ya ? Tapi, lain kali kamu harus tau kalo hal mendasar kaya gitu jangan disepelein, paham ?"

"Siap, non. Nanti saya memperbaiki kekurangan saya"

"Bagus"

"Terimakasih banyak"

Setelah mendapat pengampunan dari Shani, Andri kembali mengemudi dan langsung tancap gas menuju bandara dengan penuh perasaan bahagia setelah pikiran tentang pemecatan yang membayanginya dari semalam telah hilang seketika.

...

Setelah menempuh 40 menit perjalanan, akhirnya mereka berdua telah sampai di area parkiran bandara. Shani turun lebih dulu lalu berjalan membelakangi Andri.

"Halo..? Dimana kamu ? Aku baru sampai bandara.... Oke, aku kesana sekarang"

Begitu rindunya Shani terhadap Johan sampai dia rela berlari kecil menuju pintu keluar untuk sesegera mungkin meluapkan rasa rindunya itu, dibelakangnya ada Andri yang menyusul. Tiba di pintu keluar, Shani terdiam membisu setelah mendapati suaminya sedang berjalan dan tengah berbincang dengan seorang wanita yang tidak dia kenalinya. Pemandangan tidak mengenakan itu membuat Shani sedikit sakit hati namun dirinya tetap memaksakan untuk menghampiri Johan.

"Ada benarnya kan yang aku saranin ?"

"Iya sih, pak, tapi bukannya resiko buat perusahaan malah makin besar, ya ?"

"Sudah sewajarnya pak Rendra ambil langkah itu kalo company yang dia bangun pengen berkembang, ve"

"Ehem.. Babe.. ?"

Kedua orang yang bukan sepasang kekasih itu lantas menoleh kesumber suara, suara berdeham yang cukup khas ditelinga Johan.

"Shan..."

Pandangan Johan mengedar setelah mendapati ekspresi Shani yang tercengang dari balik masker. Sontak, Johan pun menghampiri Shani dan hendak memberikan sebuah pelukan namun malah ditolak mentah mentah oleh Shani dengan cara menahan kedua bahu Johan.

Angel FallingWhere stories live. Discover now