Takeover

9.4K 123 48
                                    

Setelah kegilaan yang terjadi 2 hari lalu antara majikan dan sang driver, kini keadaan telah kembali normal seperti semula. Tidak ada kecurigaan sedikitpun dari Johan terhadap Istrinya karena masih meyakini bahwa Shani sungguh bermalam di rumah Feni ketika kegilaan itu sedang berlangsung. Namun ada satu hal yang hampir menjadi masalah besar setelah Shani mengutarakan hal tersebut kepada Johan, yaitu perihal hilangnya cincin pernikahan. Mendengar kabar buruk itu, tentu Johan menjadi sangat marah. Untungnya amarah Johan hanya berlangsung sehari sebab Shani begitu tanggap mendinginkan amarah suaminya. Shani beralasan jika cincin pernikahan miliknya hilang disaat sedang mencuci piring bekas kue yang dia buat. Alasan itu menjadi masuk akal bagi Johan pribadi, mengingat butter cream itu sendiri memiliki tekstur yang licin. Untuk itu dia menjanjikan Shani sebuah cincin pernikahan baru yang serupa dengan miliknya. Padahal fakta yang sebenarnya terjadi adalah Shani sengaja melepas cincin penikahannya atas keinginan Andri saat itu, namun dirinya lupa untuk memasangnya kembali. Alhasil, cincin itu tertinggal di meja dapur dan tidak ditemukan hingga detik ini...

Akibat dari efek bius tinggi yang terkandung dalam obat tidur kemarin, Johan tidak sempat menghadiri pertemuan dengan rekan bisnisnya karena bangun kesiangan. Beruntung keteledoran Johan tidak berimbas pada batalnya kerja sama yang telah disepakati jauh-jauh hari. Merasa bersalah dan tidak enak hati setelah sang rekan memaafkan perbuatannya, Johan berjanji akan membahas bisnis yang hendak dibangun bersama dengan rekannya secara matang agar semuanya berjalan lancar tanpa adanya kendala pada hari Jumat, 2 hari lagi...

Rabu malam. Semua penghuni yang mendiami rumah megah milik sepasang suami istri yang hanya terdiri dari tiga orang yaitu suami istri itu sendiri dan driver pribadi, masih tetap terjaga walau waktu hampir menunjukkan tengah malam. Bukan tanpa alasan mereka belum juga kunjung tidur. Mengingat hari ini adalah hari Super Big Match Liga Champions tengah berlangsung, yang dimana Tim kebanggaannya sedang bertandang ke markas tuan rumah, Johan meminta Andri untuk menemaninya menonton pertandingan tersebut. Sementara Shani dengan inisiatif sendiri ikut meramaikan suasana meski dirinya tidak mengerti apapun tentang pertandingan bola.

Ditengah pertandingan pada babak kedua, cemilan yang Shani suguhkan sebelum jelang laga dimulai telah habis tidak bersisa. Tidak ingin menunggu lama sampai pertandingan itu selesai karena tidak memahami pertandingan bola yang nantinya akan membuat dirinya bosan, Shani mengemasi piring berserta nampan dari atas meja yang kemudian dia bawa ke dapur, hendak menghidangkan cemilan yang masih tersisa untuk sang suami dan juga driver pribadinya.

"Mau kemana, sayang?"

"Restock"

"Gausah. Udah kenyang"

"Tuh, Andri masih doyan"

"Doyan, Ndri?"

"Hehehe.. Laper, Pak"

"Kalo gitu kamu ambil semua aja sekalian buat kita"

"Kamu katanya kenyang?"

"Daripada gak habis, sayang, kan?"

"Oh.. Bagus deh. Aku malah seneng kalo makanan di rumah cepet abis. Jadi ada alesan buat belanja banyak bulan depan"

Shani berucap sambil melirik dengan menampilkan tampang menyinggung kepada Johan.

"Dih" Respon Johan setelahnya.

"Hahaha..." Tawa Andri meramaikan suasana.

"Aku ambil dulu ya. Oh iya, mau sekalian dibikinin kopi, gak? Abis tuh diliat-liat"

"Boleh deh, sayang"

"Okay"

"Boleh saya bantuin, Non? Saya juga mau bikin kopi"

Angel FallingWhere stories live. Discover now