Preview Wonder of You

1.2K 60 9
                                    

.

.

.

Kembali ke sudut pandang Shani dan Bara...

Secara mengejutkan, batang penis Bara tiba-tiba mengalami kedutan yang menandakan jika sebentar lagi Bara akan mencapai puncak ejakulasi, sehingga mengharuskan Shani untuk segera bangkit lalu berjongkok demi menampung sperma Bara yang dianggap sangat berharga.

Crott.. Crott... Crott...

"Ooouuuhhhh... Enak banget, Sayang. Isepin terus kaya gitu sampe keringggghhh... Aaaaahhhh...!!!"

Bagaikan selang air, Penis Bara mengeluarkan sperma kental sebanyak 7 kali semburan dan ternyata seluruhnya berhasil Shani tampung tanpa ada sedikitpun yang menetes keluar.

Dirasa telah habis, terlebih kedutan batang penis Bara berangsur menghilang, Shani pun memundurkan kepala kemudian membuka mulutnya lebar dengan maksud memberi kode jika sperma itu hendak dia telan. Namun, sebelum itu dapat terjadi, Bara tiba-tiba terbesit akan sesuatu, dimana dia meminta Shani untuk tidak terlebih dulu menelan sperma miliknya itu. Shani menurut, sekaligus terkejut begitu Bara justru menuntunnya menuju tempat Andri sedang duduk di sofa sebelah. Belakangan diketahui, maksud dari tindakan Bara adalah, dia meminta Shani untuk menelah spermanya tepat di hadapan Andri agar teman lamanya itu semakin terbakar api cemburu.

Hanya dengan satu perintah saja, Shani langsung meneguk habis seluruh sperma kental tersebut tepat di hadapan Andri yang sama sekali tidak memberikan respon apapun.

Glup...

"Hehehe.." Shani terkekeh kecil sambil memandangi Andri yang mulai nampak kesal.

"Cuih! Lonte!" Tanggapan Andri hanya sebatas meludah tepat di wajah Shani seraya menyebutnya sebagai seorang pelacur.

Bukannya merasa terlecehkan, Shani justru menelan ludah kental Andri layaknya dia sedang mengulum permen.

Beres dengan segala urusan, kini Shani lekas mengulurkan tangan kepada Bara, bermaskud mengajak pria itu menuju ke atas ranjang untuk melanjutkan kegiatan bercinta di atas sana.

Tidaknya menyambut uluran tangan Shani, Bara justru mengurai senyum cabul, dan tanpa berkata-kata langsung membopong Shani kemudian meletakkan wanita hamil itu di atas ranjang dengan sangat hati-hati.

"Siap buat pertunjukan utama, Sayang?" Goda Bara sambil meraih dagu Shani bak pria cabul pada umumnya.

"Always has been"

Tidak ingin merasa kalah, Shani membalas perlakuan Bara dengan
memberi sebuah lumatan panas sedetik setelah melontarkan jawaban, sedangkan Andri yang melihat kejadian tersebut hanya bisa menahan diri karena badai cemburu kian menyiksanya.

"Puahh.. Hmmphh.. Aahh.."

"Aahhh.. Mmmhhhppp.. Sayang.. Aahh..."

Hanya sesaat setelah cumbuan panas itu tercipta, secara mengejutkan Bara mengubah titik serangan utama dimana dia langsung menyambar puting payudara sebelah kanan, seketika menciptakan sensasi geli luar biasa yang mengakibatkan Shani kelojotan setelah dihisap begitu kuat.

"Ssshhh.. Aaaahhhhh!!!"

"Hhmmmphhh... Ssshhh ahhhhh.."

Tidak ingin membiarkan aset satunya menganggur, Bara segera beralih ke puting sebelah kiri dengan masih mempertahankan tempo hisapan kuat. Dirasa belum cukup menyiksa, Bara mengutus tangan kirinya untuk ikut andil dimana dia langsung menarget klitoris mencuat milik Shani lalu memulai ritme usapan cepat yang seiring berjalannya waktu berubah menjadi sebuah kocokan pada liang vagina dengan 3 jari Bara masuk di dalamnya.

Angel FallingWhere stories live. Discover now