[2/10]

152 23 8
                                    

Kiss
✿_______________________________________✿

Lloyd bangun dari tidurnya dengan perasaan bahagia. Ia menghabiskan waktunya untuk memperbaiki biara dan berlatih.

Saat sedang berlatih, Lloyd tidak sengaja melihat sisa bunga matahari yang ia berikan kepada (name) kemarin.

Lloyd menghampiri bunga tersebut, ia mengambilnya.

✿_______________________________________✿

Dengan perasaan bahagia, Lloyd mengelilingi kota ninjago untuk mencari keberadaan sang gadis.

Saat sudah sampai di depan toko bunga (name). Sorot mata Lloyd melihat sang gadis sedang menyirami beberapa bunga matahari.

"Hai lagi!" Lloyd menyapa sang gadis dengan nada bahagia.

Sang gadis menolehkan kepalanya pada sang empu, wajah (name) memancarkan sebuah senyuman.

"Hai Lloyd! Bagaimana kabar mu?" Sang gadis bertanya dengan rasa penasaran.

"Kabar ku baik-baik saja! Bagaimana dengan mu? Apakah tidur mu nyenyak?" Lloyd bertanya dengan penuh kebahagiaan di matanya.

"Kabar ku juga baik! Tidur ku juga nyenyak!" Sang gadis menjawab dengan nada semangat.

Lloyd merasa sedikit gugup, hatinya berdebar-debar.

"U-um aku membawa ini untuk mu" Lloyd memberanikan diri untuk memberikan bunga pada (name), tangan Lloyd bergerak maju, menunjukkan bunga yang ia bawa.

(Name) tersenyum dengan penuh arti.

"Terimakasih Lloyd! Ini sangat indah" (Name) mengambil bunga matahari yang berada di tangan Lloyd. (Name) juga memberikan senyum terbaiknya.

Terasa seperti tersambar petir, Lloyd merasakan perasaan aneh melewati dirinya. Ia menjadi gagap bicara, mukanya terasa panas dan memerah, jantungnya berdebar lebih keras.

"S-sama-sama"

Lloyd mencoba menetralkan degup jantungnya.

"K-kau tau apa yang lebih indah dari bunga itu?" Lloyd mengatakan hal itu tanpa sadar. (Name) pun memasang pose berpikir.

"Apa?" Tanya sang gadis.

"Kau"

Lloyd spontan menjawab hal itu, saat ia sadar wajahnya berubah menjadi merah.

'K-kenapa aku mengatakan hal itu! Bodoh, Lloyd Bodoh!' Lloyd mengumpat akan dirinya sendiri dalam hati.

Sementara wajah (name) sudah menjadi semerah tomat.

(Name) jadi malu, karena di puji begitu.

"T-terimakasih"

Lloyd memberanikan dirinya untuk memuji sang gadis, lagi.

"Kau lucu kalau malu begitu" Lloyd melontarkan tawa nya.

Ok sekarang wajah (name) merah melebihi tomat.

(Name) tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Lloyd menyeringai jahil.

"Kau adalah gadis termanis yang pernah ku temui! Kau sudah membuat hari ku lebih bahagia" Lloyd berkata seperti itu, niatnya sih untuk mengerjai sang gadis. Untuk sesaat Lloyd tertawa, tapi kemudian.

Chuu~

(Name) mencium pipi Lloyd.

"M-maaf kan aku! Kau terlalu manis!" Wajah (name) benar-benar merah melebihi tomat. Rasanya ia bisa meledak kapan saja.

Lloyd? Dia terdiam setengah mati. Ia terkejut akan apa yang di lakukan (name). Ia masih memproses apa yang baru saja terjadi, wajah Lloyd menjadi sama merahnya dengan (name). Hatinya berdegup sangat kencang, Lloyd memalingkan wajahnya dari (name).

Keduanya sama-sama malu akan apa yang baru saja mereka lakukan.

"A-aku benar-benar minta maaf!" (Name) meminta maaf kepada Lloyd.

Lloyd masih mematung. Kemudian ia mulai berdehem.

"T-tidak perlu minta maaf! Aku yang salah! Harusnya aku tidak menggoda mu" Lloyd berkata dengan wajah yang masih memerah.

"T-tidak papa!" (Name) bingung harus berkata apa.

Dua-duanya sama-sama terdiam, keadaan ini menjadi canggung.

Kemudian Lloyd mulai memberanikan diri untuk berbicara.

"U-um apa kau punya waktu luang besok?" Lloyd berkata dengan sedikit gugup.

(Name) mengangguk.

Lloyd sedikit gugup untuk mengatakannya setelah apa yang baru saja terjadi.

"Apa kau mau pergi ke hutan kunang-kunang lagi bersama ku?" Wajah Lloyd berubah menjadi sedikit serius, ia siap untuk apapun jawaban sang gadis.

Hati (name) berdegup, wajahnya memanas, pipinya memerah.

"A-aku mau" (Name) mengangguk perlahan.

Wajah Lloyd berubah menjadi kebahagiaan, Lloyd tersenyum lebar setelah mendengar jawaban sang gadis.

"YANG BENAR?!?" Lloyd seakan tidak percaya dengan apa yang gadis itu bilang.

Sang gadis mulai memberikan senyum tulus pada pria pirang tersebut.

Tiba-tiba Lloyd memeluk (name).

"Terimakasih!" Wajah (name) dibuat memerah lagi oleh pemuda di depannya ini.

Bonus:

"Dia kenapa?" Kai bertanya pada Cole sambil memperhatikan Lloyd yang sedari tadi senyam-senyum sendiri.

"Mungkin dia sudah gila"

Florist (Lloyd Garmadon x Fem! Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang