003

1.6K 204 9
                                    

"PAPA MAU KITA KENA SERANGAN JANTUNG?!"

Kini Jevan, Jovan, dan Wildan sedang berkumpul di kamarnya Jovan. Mereka sedang menghubungi ayahnya untuk menanyai perihal asuh mengasuh ini

"Dia itu tugas awalnya emang buat jagain kalian bukan Dion. Karena Papa rasa, kalian lebih pantes dapet pengasuh daripada Dion"

"Pah?! Kita udah gede" ucap Wildan

"Iya Papa tau. Tapi kalian sikapnya gak bisa di kontrol. Wildan sama gamenya, Jovan sama dunia malamnya, dan Jevan sama nongkrongnya. Kalian bener bener gak bisa di kontrol"

"Tapi kata Papa selagi Jovan gak kelewatan gak masalah kan?!" protes Jovan

"Iya Papa tau Papa pernah ngomong gitu. Tapi Jovan udah gede, mau sampe kapan gitu terus? Keluar masuk club? Pulang pulang mabok? Balapan mulu? Mau sampe kapan Jovan?"

"Sampe Mama hidup lagi" jawabnya asal yang malah membuat Jevan ngakak

"Papa bilang selagi Wildan masih belajar Papa fine fine aja" ucap Wildan

"Iya tau kok Papa pernah ngomong gitu. Tapi kamu gak liat dampak game buat kamu? Kamu udah make kacamata padahal kamu belum seumuran Papa"

"Papa juga pernah bilang selagi Jevan gak mainin hati cewek gak masalah nongkrong sampe malem"

"Iya Jev papa juga pernah ngomong gitu, tapi apa kamu gak mikir buat kesehatan kamu juga? Intinya Rose itu kerja buat kalian. Kalian jangan musuhin Rose"

"Dih bodo, bakal Jovan bikin dia gak betah tinggal di sini" ucap Jovan

"Kamu kalo sampe bikin Rose gak betah dan milih berhenti kerja dari rumah berarti kamu gak sayang Papa. Dion udah deket banget sama Rose padahal Rose bisa di bilang orang baru. Kalian tau sendiri Dion susah berbaur sama orang baru"

"Aduh si botak meresahkan dunia gue aja anjir" ucap Jevan kesal

"Kita lelang ajalah si botak" usul Wildan

"Gue pasang iklan di toped ya? Di jual anak gak guna ples beban kehidupan" ucap Jovan

"Jevan? Jovan? Wildan?"

"Paan?" lah sensi tiga tiganya

"Papa di Amerika selama sebul--"

"HAH?!"

"Pah?! Yang bener aja?! Rose cewek sendiri dong di sini" cerocos Jevan

"Pah! Papa sengaja mau bikin anak Papa jebolin anak perawan ya?!" tuding Jovan

"Papa ada tugas di sana Jevan, Jovan. Kalian sebagai yang paling tua apalagi Jevan tolong jaga rumah. Dan inget, Papa gak mau pulang pulang ada kabar Rose hamil "

"Idih banget ngomongnya" ucap Wildan

"Ah udahlah kita mau tidur. Bye"

Dan sambungan terputus

"Anjir yakali aja gila?! Kita?! Sama dia?!" ucap Jevan penuh nada protes

"Gue tidur duluan besok ada kelas" pamit Wildan lalu pergi meninggalkan kamar kedua kakaknya

"Demi Jov, bapak lo nyebelin banget asu"

"Bapak lo goblok! Gue gak punya bapak kek gitu. Udah sono lo ke kamar lo, gue ngantuk" Jevan mendecih kesal lalu pergi dari kamar Jovan

~♥~

Bangunin mereka jam tujuh, mereka suka gak bangun kalo gak di bangunin

itulah isi pesan yang Rose dapat dari Jidan pagi ini. Jadi dengan perasaan niat gak niat Rose mengetuk kamar pertama yaitu kamar Jevan

Tok tok tok

"Jevan! Bangun! JEVAN BANGUN!"

Dan sekelebat pesan dari Jidan kembali terlintas di kepalanya

Masuk aja soalnya kamar mereka kedap suara, kalo mereka marah bilang di suruh Bapak

Jadi dengan tekad yang kuat, Rose menekan knop pintu kamar Jevan dan mendorongnya pelan

"Jevan?" Rose menyembulkan kepalanya dan mencari sosok Jevan yang baru ia lihat semalam

"Jev--- AAAAA!"

"AAA! WOY LO NGAPAIN MASUK KAMAR GUE?!" Rose membanting kasar pintu kamar Jevan dengan muka memerah.

Tadi dia baru aja liat Jevan abis mandi, iya abis mandi. Dia cuma pake handuk doang di pinggangnya, rambutnya basah, badannya penuh air bekas mandi. Itu itu itu

"Sadar Rose sadar" Rose menepuk pelan pipinya lalu beralih ke kamar Wildan

Tok tok tok

Rose membuka pintu kamar tersebut dan sudah mendapati Wildan yang sedang bersiap siap berangkat ke kampusnya. Dan menurut Rose dia tuh ekhem ganteng

"Sarapan di bawah" ucap Rose saat Wildan sudah menotice keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sarapan di bawah" ucap Rose saat Wildan sudah menotice keberadaannya. Wildan hanya membalasnya dengan deheman dan selanjutnya Rose keluar dari kamar tersebut.

Nah terakhir

Dia mengetok kamar Jovan lalu membukanya. Anaknya masih ngebo

"Jovan bangun, Jovan bangun sekarang jadwalnya ngampus"

Jovan mendecak sebal lalu membalikkan badannya menjadi tengkurap

"Jovan bangun lo ada kel---" "Siang" potong Jovan lalu kembali tertidur

"Yaudah bangun sarapan" ucap Rose

Jovan lagi lagi mendecak sebal lalu merubah posisinya menjadi terduduk

"Diem atau lo gue cium" ancam Jovan

Rose bungkam kemudian ngacir pergi dari tempat tersebut.

"KAK YOJE!" Rose menoleh dan mendapati Dion berlari dengan kaki kecilnya yang membuat Rose tertawa gemas dan membawa anak itu ke dalam gendongannya

"Dion au mam" ucap Dion kepada Rose

"Dion mau makan?" dan Dion mengangguk

"Yaudah ayo kita makan" Rose menggendong Dion turun ke bawah lebih tepatnya ke ruang makan yang sudah tersiap beberapa makanan di sana.

Rose gak tau aja dari tadi ada dua pasang mata yang lagi ngeliatin dia

"Cok ngeliatin apaan?"

"MAK SETAN!"












TBC

BABYSITTER [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang