007

1.4K 203 13
                                    

Warn! Full Wildan Rose

"WILDAN BURUAN!"

Wildan menghela nafasnya pasrah. Iya dia beneran nganterin Rose belanja malam ini, berdua. Enggak sih bertiga sama Dion, tapi si botak tuyul (kalo kata Jevan) bisa apaan? Bisa nyusahin

"Se liat kacamata gak?" tanya Wildan kepada Rose. Dia sibuk mencari cari kacamatanya yang entah dia taroh dimana, dia gak inget

"Enggak. Emangnya ilang?" Wildan mengangguk singkat. Dia mondar mandir nyari kacamatanya. Ini alasan dia lama, kacamata

"Pake lensa aja" ucap Rose seraya menyodorkan kotak lensa mata kepada Wildan

Wildan tanpa pikir panjang dia langsung mengambilnya, dia berjalan ke arah kaca dan dengan cepat memasang lensa mata yang tadi Rose sodorkan

"Ayo" Wildan menyambar kunci mobilnya lalu menarik Rose yang sedang menggendong Dion keluar dari rumah mewah tersebut

Di dalam mobil hanya keheningan menyelimuti mereka, Wildan yang fokus nyetir sama Rose yang fokus pada ponselnya. Dion? Dia tertidur di pangkuan Rose

"Kenapa bawa Dion? Dia gak bisa kena angin malem nanti sakit" ucap Wildan memecah keheningan

"Dia rewel, tadi udah gue titipin sama Bibi bibi di rumah tapi dia gak mau. Dia mau ikut" jawab Rose. Gadis itu meletakkan ponselnya kembali ke dalam saku celananya lalu menatap jalanan Jakarta di malam hari. Satu kata, indah. Lengkap dengan lampu lampu jalan yang menyala. Itu indah.

"Jovan balapan dimana?" tanya Rose seraya menatap Wildan dari samping

"Dia balapan liar, bukan balapan resmi" ucap Wildan

"Nanti kalo dia kenapa napa gimana?" oke jujur Rose agak khawatir sama Jovan

"Dia emang gitu Se, dia bandel banget anaknya" ucap Wildan

"Kalo gak balapan dia ke club malem. Gue gak tau dah ngapain ntu anak ke club, gak tau muasin hasrat gak tau apa cuma minum minum doang" ucap Wildan lagi

Rose hanya mangut mangut aja. Jadi kesimpulan yang dia dapat adalah yang paling rusak itu Jovan.

Wildan hanya dengan kecanduan gamenya.

Jevan dengan nongkrong dan sikap kasar dan jailnya.

Sedangkan Jovan, anak itu bener bener rusak menurut Rose pribadi.

"Kita mau belanja dimana?" tanya Wildan

"Dimana aja terserah" jawab Rose

Wildan hanya mengangguk lalu membelokkan stirnya ke arah kanan dan kembali melajukan mobilnya ke supermarket yang dia tau

Gak sampe akhirnya setelah 25 menit perjalanan mereka sampai di supermarket yang di maksud oleh Wildan

"Ayo turun" Rose mengangguk lalu membuka pintu mobil di sampingnya dan turun dari mobil milik Wildan tersebut.

Setelah Wildan mengunci mobil, pemuda itu mengambil alih Dion dari gendongan Rose dan berjalan mengekori Rose dari belakang.

"Hiks... hiks.. HUAA" Wildan menepuk pelan pantat Dion agar anak itu kembali tenang dan ya berhasil. Tapi Dion gak balik tidur, dia malah menatap benda di hadapannya --- troli

"Mau naik?" Dion ngangguk lucu. Wildan mendudukkan Dion di tempat duduk yang ada di troli tersebut lalu mendorong troli itu memasukki supermarket.

"Dion biasanya minum susu apa Dan?" tanya Rose, Wildan yang tadinya fokus bercanda dengan Dion menoleh ke samping kanannya dan menunjuk susu dengan kardus berwarna kuning. Denko

BABYSITTER [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang