016

1K 145 13
                                    

"Apa kabar?"gadis itu, Selia menatap sang lawan bicaranya -- Wildan, Jovan, dan Jevan dengan tatapan lembutnya

"Baik, kalian gimana?" mereka kompak jawab baik

Keempat orang itu sudah memisahkan diri dari Savalas dan yang lain. Ya kalo kata mereka sih curi curi moment

"Di Jepang gimana?" tanya Jevan

"Ya gitu, eh tau gak sih gue dapet kenalan orang Indo di Jepang. Gak pure Indo sih, dia blasteran Indo - Jepang. Namanya siapa coba?" ketiga laki laki itu menggeleng tanda mereka tidak tau

"Namanya Rayan, panggilannya Ian" ucap Lia

"Kok bisa Ian?" tanya Wildan

"Nama lengkapnya kan Iqbal Zerayan, jadi di panggil Ian" ucap Lia

"Mamanya pure Indo, Papanya blasteran Jepang Indo, dan dia lahirnya di Jepang" tambah Lia

"Dia adek tingkat gue sayangnya. Seumuran Theo lah" ucap Lia lagi

"Lo tinggal dimana sekarang?" tanya Jevan

"Tinggal di rumah Mama yang lama. Kalian bisa mampir kok, Mama nanyain kalian juga" ucap Lia

"Iya nanti kita mampir" ucapan Jevan barusan langsung di hadiahi pekikkan senang dari Lia

"Janji ya?" Lia mengulurkan jari manisnya ke arah ketiga pemuda tersebut yang langsung di sambut oleh ketiganya "Janji"

~♥~

"Rose udah dulu nak, kan kamu gak ada tugas bersih bersih" Rose menatap salah satu maid di sana dan menggeleng

"Gak pa-pa Bi, lagian Rose juga gak ada kerjaan. Dion gak ada, si kembar sama Wildan lagi kuliah. Jadi aku bener bener gak ada tugas" ucap Rose

"Rose, sini biar sama Bibi aja" Rose lagi lagi menggeleng

"Justru harusnya Bibi yang istirahat kan? Rose mah jiwa muda, gak perlu takut capek. Kalian istirahat aja" ucap Rose lagi

"Rose"

"Gak pa-pa Bi" akhirnya si maid ngalah dan milih ngeliatin Rose aja.

"Rose, itu masakkan kamu yang masak semua?" tanya salah satu chef di rumah besar itu

Rose ngangguk "Iya Kak. Jevan, Jovan, sama Wildan pernah bilang mereka gak bakal mau makan kalo bukan masakkan aku" ucapnya

"Astaga Rose, lain kali gak usah ya? Biar kita para chef yang masak buat Tuan Muda" ucap orang yang di panggil kakak itu

Rose ngangguk aja dan lanjutin acara ngepelnya itu seraya bersenandung kecil

"Rose kamu anak baik lho nak, Bibi doain biar kamu dapet jodoh yang baik juga ya sayang" Rose tersenyum lalu mengangguk

Saat di tengah tengah Rose sedang bekerja, tiba tiba ada sepasang tangan kekar memeluk pinggangnya erat dan sepasang lagi menutup kedua matanya. Rose kaget bukan main tentu saja

"Rajin banget sih, istirahat aja mumpung Dion gak ada" itu suara Jovan

"Ya justru karena Dion gak ada jadi gue harus rajin" timpal Rose

Rose meraba tangan yang ada di perutnya, ini Rose yakin pasti tangan Jovan. Soalnya telapak tangan Jovan itu lebih besar dari dua orang lainnya.

"Jo, Je, Dan makan dulu" perintah Rose
M

"Makan lo aja ya?" bisik Jevan tepat di dekat telinga Rose

"Gue tebas pala lo" ucap Rose galak

Tangan yang menutupi mata Rose akhirnya di turunkan, dan ya akhirnya Rose tau si oknum penutup mata itu Wildan

BABYSITTER [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang