02

811 180 25
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

Keesokan paginya seperti biasa Yibo akan berangkat ke universitas. Namun, ada keanehan karena paginya begitu tenang, tak seperti biasanya dimana ia akan selalu mendapat sapaan dari tetangganya. Ia menoleh kearah pintu rumah Xiao Zhan yang tertutup, begitupun dengan gerbang kecil milik pemuda itu.

"Mungkin dia sudah bosan atau mungkin... dia sudah berangkat?" Yibo menggeleng pelan membuyarkan pikirannya.

Namun, saat hendak keluar dari gerbang rumah, ia mendapati Xiao Zhan berdiri di samping gerbang sambil menenteng sebuah tas kecil.

Perlahan Yibo menurunkan jendela mobil dan menoleh dengan tatapan dingin. "Ada apa?" Tanya Yibo ketika melihat pemuda itu melebarkan senyum sambil mendekat. Sementara ia hanya bisa membuang nafas jengah melihat reaksi pemuda itu.

"Laoshi, kenapa kau lama sekali?! Aku hampir terlambat." Ujar Xiao Zhan dengan raut kesal.

"Aku membawakan bekal sarapan untukmu, makanlah saat kau sampai di universitas." Xiao Zhan menarik tangan Yibo dan menaruh tas kecil itu di tangan besar pria itu.

"Sampai jumpa...," Pemuda itu membungkuk dan melambai padanya sebelum akhirnya berlari dengan terburu.

Sementara Yibo memandang tas hitam itu dalam diam. Beberapa saat kemudian ia membuang nafas jengah lalu menaruhnya di bangku belakang. "Aku tidak bisa membiarkan anak itu terus menerus menggangguku, sepertinya aku harus menegurnya nanti." Gumamnya dan melajukan mobilnya.

Sekitar 20 menit perjalanan, akhirnya Yibo sampai di universitas. Ia mengambil tas bekal yang di berikan oleh Xiao Zhan lalu membuangnya di tempat sampah. Sesaat ia memandang tas bekal itu sebelum akhirnya ia berlalu pergi.

.

.

.

Hingga beberapa hari berlalu, Xiao Zhan terus memberikan bekal untuk Yibo dan hari ini seperti biasa ia akan menunggu sang dosen di depan sambil menggenggam kotak bekal.

Tok tok tok!

Senyum lebar terpatri di bibir Xiao Zhan kala melihat Yibo menurunkan kaca jendela mobil. "Selamat pagi, bekal mu hari ini." Ucapnya tanpa menghilangkan senyum manisnya.

"Ah tapi, bisakah kau mengembalikan kotak ini nanti? Di rumah sudah habis dan hanya tersisa yang itu saja," ucap Xiao Zhan tersenyum kaku.

Tanpa mengatakan apapun, Yibo melajukan mobilnya meninggalkan area rumahnya.

"Sampai jumpa," ucap Xiao Zhan sambil memandang mobil hitam itu dengan senyum tipis, berusaha menyembunyikan rasa kecewa yang menyapa.

"Aku tidak tahu, apakah aku akan tetap mengejar mu atau berhenti saja. Sejujurnya aku sedikit lelah akhir-akhir ini, kau bahkan tak memberiku sedikitpun harapan."

"Jika dalam waktu 1 Minggu ke depan aku tidak bisa meluluhkan mu, kurasa aku akan berhenti saja." Ucapnya sendu.

"Awalnya kupikir aku akan bisa mendapatkan hatimu, tapi setelah perjuanganku selama beberapa bulan ini kurasa kau memang tidak bisa kudapatkan."

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang