09

815 130 28
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

30 menit berlalu setelah perdebatan terjadi, kini Xiao Zhan tengah membalut luka di lengan Yibo dengan perban yang dibawa oleh Yixing. Sementara Mengrui melihat perlakuan lembut Xiao Zhan hanya tersenyum tipis, sangat tipis.

"Mengapa selama ini Ayah tak memberitahuku perihal Gongli, mengapa baru sekarang?!" Ucap Yibo dengan raut dingin.

Mengrui langsung mengalihkan pandangannya kearah sang putra. Ia mencebil sambil mengedipkan bahunya. "Memang jika Ayah mengatakannya kau akan percaya? Kurasa tidak," ucap pria itu 55 tahun itu santai.

"Kau bersikap terlalu dingin sampai ibumu pun tak mampu mendekatimu, kau meninggalkan rumah tanpa bertanya, tanpa mengucapkan selamat tinggal pada kami." Ucap Mengrui menambahkan.

"Jangan kau pikir selama ini Ayah diam saja, Ayah selalu mengirim Vic untuk mencaritahu keadaanmu."

"Sedangkan Ayah berusaha menaikkan saham di bantu oleh gegemu hingga sekarang posisi kita setara dengan Song Corp."

"Dulu Tuan Song bisa mengendalikan Ayah, maka sekarang tidak lagi. Ayah akan membalik keadaan agar semuanya terbongkar, tapi untuk sekarang bukti yang kita miliki masih sedikit. Dengan penculikan yang terjadi hari ini bukti semakin bertambah," ucap Mengrui sambil melirik Xiao Zhan.

Yibo menoleh memandang Xiao Zhan yang terdiam. Ia mendaratkan tangannya diatas punggung tangan pemuda itu lalu menggenggamnya erat.

"Maafkan aku karena sempat lengah," ucapnya sembari mengusap pergelangan tangan Xiao Zhan yang masih memerah.

"Tidak apa, aku baik-baik saja." Balas Xiao Zhan sembari tersenyum hangat.

"Untuk saat ini Xiao Zhan harus berada di tempat yang aman dan disini tempat yang cocok untuknya." Ucap Mengrui sambil mengedarkan pandangannya.

Seakan tersadar, Yibo mengedarkan pandangannya dan menyadari kalau ia sedang berada di apartemennya yang dulu. Manik tajamnya melebar kala mendapati semua foto di ruang tamu tertata rapi meski banyak debu yang bertebaran.

Dengan sedikit panik ia beralih pada Xiao Zhan yang juga memandang sekeliling. "Ayah, mengapa kau membawanya kemari? Masih ada tempat yang lain!" Ucap Yibo dan memandang tajam pada sang ayah yang tampak santai.

"Kenapa? Tempat ini cukup bagus dan luas, banyak kenangan indah juga disini, termasuk foto-foto yang baru saja ditata oleh Xiao Zhan, bukankah begitu?" Ucap Mengrui pada Xiao Zhan yang sibuk memandang sekelilingnya.

"Hah... Aku?" Xiao Zhan menunjuk wajahnya sambil melirik pasangan ayah dan anak itu yang kini memandang dirinya.

"Iya, bukankah tadi kau sudah melihatnya?!" Ujar Mengrui sambil mengedarkan pandangannya melihat semua foto yang tertata.

"Iya benar, dia sangat cantik dan dia memiliki senyum yang indah." Ucap Xiao Zhan dengan senyum kaku. Sedikit terkejut dengan pertanyaan Mengrui yang tiba-tiba.

Mengrui beranjak dari posisinya dan mengambil sebuah kemoceng lalu membersihkan bingkai besar yang menempel di dinding.

"Hmmm... Xiao Zhan, kemarilah." Ucap Mengrui sambil mengusap bingkai besar itu menggunakan kemoceng.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang