07

1K 141 15
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

1 Minggu berlalu dan selama itu pula Yibo dan Xiao Zhan bertegur sapa. Meski berpapasan sekalipun, keduanya tak pernah saling menyapa. Xiao Zhan yang kekeuh menghindari Yibo dan Yibo yang selalu memandang Xiao Zhan dari kejauhan.

Yibo selalu memperhatikan setiap hal yang dilakukan oleh Xiao Zhan, entah itu saat Xiao Zhan menyiram tanaman atau saat pemuda itu pergi ke universitas. Tak jarang Yibo mengikuti bus yang di tumpangi oleh Xiao Zhan untuk memastikan pemuda itu baik-baik saja.

Hari ini Yibo akan pulang ke rumah ayahnya setelah memastikan Xiao Zhan sampai dengan selamat. Sesampainya di rumah, ia mendapati sang ayah tengah duduk bersantai di temani sang ibu.

"Yibo," raut terkejut tercetak jelas di wajah kedua orangtuanya. Setelah sekian tahun Yibo pergi dan akhirnya kembali menginjakkan kaki di rumah ini, hal itu tentu saja menimbulkan rasa terkejut pada kedua orang tuanya.

Nyonya Wang lebih dulu beranjak menghampiri sang putra dan memeluknya. "Kau kembali, nak." Bisik Baowen sembari mengusap punggung lebar itu senang. Raut bahagia dan haru terlukis jelas di wajahnya karena setelah 3 tahun berlalu akhirnya ia bisa memeluk sang putra.

Berbeda dengan sang istri yang tampak antusias, Tuan Wang malah membuang muka. Meski sejujurnya ia merindukan Yibo, tetapi tindakan sang putra di masa lalu masih menyisakan rasa kecewa.

Setelah dirasa cukup lama, Nyonya Wang melepas pelukannya dan beralih memandang sang suami. "Apa kau tidak ingin memeluk putra kita?" Tanya Baowen pada sang suami aka Mengrui.

Pria itu mendengus seraya terkekeh pelan dan menoleh memandang tepat di mata tajam milik sang putra. "Apa kau yakin dia masih menganggap ku sebagai ayahnya? Kau tahu sendiri, selama ini ia memilih pergi dari rumah ini karena wanita itu."

"Terlebih setelah dia mengetahui siapa pelakunya, wanita itu lebih penting dari keluarga baginya." Ucap Tuan Wang sarkas kemudian berlalu.

Yibo memandang punggung sang ayah dengan raut datar. "Aku pergi dari rumah ini bukan semata karena aku mencintainya, tapi karena aku kecewa dengan kejahatan yang telah kau lakukan." Ucapnya yang berhasil menghentikan langkah sang ayah.

"Mungkin jika bukan kau yang melenyapkan dirinya aku masih bisa tinggal di rumah ini, tapi kau...,"

"Kau membunuhnya dengan cara yang keji itu, lalu apa aku masih sanggup melihat seseorang yang membunuh kekasihku?!"

"Bagaimana aku bisa sanggup bertatap muka denganmu, Ayah?! Aku tidak sanggup melihat wajah ayahku sendiri!"

"Setiap aku melihatmu, aku melihat sosok pria pembunuh yang sangat jahat dan tidak bertanggung jawab. Kau membunuhnya, tapi kau tak mendapat hukuman apapun." Ucap Yibo panjang lebar melupakan amarahnya yang selama ini tahan.

Dulu ia memilih pergi tanpa mengatakan apapun, berusaha menghilang dan memilih tinggal di tempat yang cukup jauh dari perkotaan. Selama ini tak pernah memberi kabar apapun pada keluarganya terkecuali Victoria, kakaknya.

Ia tak ingin bertemu ayahnya karena setiap melihat wajah sang ayah, ia kan teringat bagaimana mobil itu menyeret tubuh mendiang tunangannya, Qiu Ying.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang