08

1K 145 24
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

Xiao Zhan mengepal kedua tangannya erat hingga buku jarinya memutih. Mendengar setiap percakapan pasangan adik kakak itu. Suara Yibo terdengar putus asa dalam setiap kalimat yang keluar dari mulut pria itu.

"Sebenarnya apa yang ada dalam pikirannya, mengapa dia melakukan ini?" Gumam Xiao Zhan dengan suara tertahan.

"Untuk kali ini saja, bolehkah aku egois?" Suara Yibo kembali terdengar dan Xiao Zhan melangkah semakin mendekati pintu.

Yibo mengangkat kepalanya yang sedari tertunduk, memandang sang kakak dengan raut putus asa serta air mata yang mengalir deras. "Aku rela tidak memiliki anak asal aku bisa bersama dengannya," ucapnya.

"Aku hanya ingin bersamanya, aku tidak menginginkan hal lain." Ujar Yibo menambahkan.

"Bukankah sudah kukatakan kalau kau mencintainya, kau tidak bisa menyembunyikan apapun dariku." Balas Victoria sambil menatap tegas pada sang adik.

"Berdirilah dengan tegak, sekarang bukan saatnya kau untuk bersikap lemah." Victoria mengguncang tubuh sang adik agar Yibo menatapnya.

Dengan lemah Yibo menghela nafas lalu mengangkat kepalanya memandang sang kakak dengan wajah yang masih basah.

"Banyak hal yang harus kau lakukan, lupakan percakapan hari ini sampai masalahmu selesai. Tetap fokus pada tujuan awalmu, setelah itu kau bisa beralih pada Xiao Zhan." Ucap Victoria mengingatkan sembari menepuk bahu sang adik, memberi semangat.

"Kau sudah memilih untuk berjuang sendirian, jadi kau harus kuat karena menang atau kalah, kembali pada dirimu." Kembali Victoria menambahkan.

Yibo menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk. "Aku akan melakukan seperti yang kau katakan," ucapnya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pulang, nanti aku akan berkunjung lagi." Setelah menyelesaikan percakapannya, Victoria memutuskan untuk pulang.

Xiao Zhan yang sedari tadi berdiri diambang pintu langsung berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah memastikan mobil Victoria yang melaju pergi ia melangkah masuk bertujuan menemui Yibo.

Sesampainya di ruang tamu, ia mendapati Yibo duduk bersandar di bahu sofa dengan mata terpejam. Ia berusaha menahan diri untuk tidak bertanya mengenai kejadian tadi.

"Jiejie, kenapa kau kembali lagi?" Ucap Yibo dengan suara yang menggumam tanpa membuka mata.

Xiao Zhan meremas ujung kemejanya sambil menggigit bibir bawahnya. "La... Laoshi, aku datang untuk mengambil bonekanya, maaf jika mengganggu." Ujar Xiao Zhan kaku.

Sontak Yibo langsung membuka mata dan beranjak. "Sejak kapan kau datang?!" Cecar Yibo tidak sabaran.

"A... aku baru saja sampai, apakah ada yang salah?" Tanya Xiao Zhan berbohong.

Tampak Yibo menarik nafas lega dan berusaha bersikap santai. "Tidak, sekarang ambil boneka mu dan setelah itu pergilah. Jangan pernah mendekat padaku dan mari kita saling menjauh," ucap Yibo panjang lebar.

Xiao Zhan semakin erat mencengkeram kemejanya, ia mengangguk kaku sembari melangkah mengambil boneka miliknya. Setelah itu tanpa menanyakan apapun ia melangkah pergi.

"Pergilah sejauh mungkin dan jangan pernah mendekat sampai masalah yang sedang ku hadapi selesai." Gumam Yibo sambil memandang ruang kosong tempat perginya Xiao Zhan.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang