10

491 63 9
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

Yibo berdiri diam sambil memandang ke arah rumah yang pernah ditempati oleh Xiao Zhan. Namun, kini tempat itu sangat sepi karena sang penghuni yang sudah pergi. Sejujurnya ia sangat merindukan sosok manis yang dulu selalu mengganggunya.

Ia beranjak masuk dan mendapati foto Qiu Ying tergantung di dinding ruang tamu. Dengan langkah perlahan ia mendekat dan menatap lekat foto yang memperlihatkan betapa bahagianya wanita itu.

"Qiu Ying, maafkan aku yang tak bisa setia padamu."

"Maafkan aku karena tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta padanya, tapi sekarang aku takut mengatakannya."

"Aku takut jika cintaku akan menjadi bahaya baginya, aku tidak ingin kehilangan dirinya." Yibo bermonolog sambil memandang potret mendiang kekasihnya.

"Aku takut tak bisa melindunginya sepertimu, tapi aku lebih takut lagi jika aku tidak bisa bersamanya." Beberapa lama Yibo terdiam dengan kepala tertunduk lemah.

Sesaat kemudian ia kembali mengangkat kepalanya memandang pigura besar itu lalu mengusapnya. Yibo menghela nafas sejenak sembari memainkan ponselnya dan memutuskan menghubungi Xiao Zhan.

Tuuut... tuuut...

"Ya Laoshi, ada apa?"

Terdengar suara yang amat sangat ia rindukan hingga membuatnya tak bisa menjawab. Tangannya terangkat menyentuh dadanya dan merasakan detak jantungnya lebih cepat dari biasanya.

'Ternyata aku memang mencintainya,' batinnya sambil menatap foto Qiu Ying dengan tatapan yang menyiratkan permintaan maaf.

"Laoshi, bisa kau menjawabku?! Jika tidak aku akan memutuskan sambungan."

"Tidak, tunggu sebentar." Ucap Yibo dengan sedikit tergesa. Ia meneguk ludah susah payah kala merasa jantungnya semakin kencang berdetak.

"Akhirnya kau...,"

"Aku merindukanmu dan aku ingin menemui mu," Yibo memejamkan mata dengan helaan nafas lega. Rasa sesak dan beban di dadanya menghilang entah kemana setelah mengucapkan kalimat itu.

"Aku... sangat merindukanmu..., aku ingin bertemu denganmu," potongan kalimat itu terdengar kaku seiring dengan nafas berat yang terhembus dari bibirnya. Yibo mengepal tangannya erat menunggu jawaban.

Hening.

Cukup lama Xiao Zhan terdiam dan tak memberikan jawaban apapun. Di seberang sana Xiao Zhan membeku saat mendengar kalimat itu mengalun di telinganya.

"Apa kau mendengar ku? Apakah aku bisa menemui mu?" Yibo kembali buka suara.

"Laoshi, sepertinya anda sedang mabuk, sebaiknya kau istirahat." Xiao Zhan berucap kaku.

"Kalau begitu aku akan menutup...,"

"Aku tidak sedang mabuk..., Aku mengatakannya dengan sadar, biarkan aku menemui mu."

"Laoshi...," Xiao Zhan hendak membantah, tetapi Yibo kembali memotong ucapannya.

"Besok.... aku akan datang menemui dirimu, sekarang pergilah tidur." Selesai dengan ucapan Yibo, sambungan pun terputus.

Xiao Zhan memandang ponselnya dengan raut tak percaya. Untuk saat ini ia tak bisa mengekspresikan perasaanya. Namun, ada rasa lega yang muncul karenanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang