Bukan untukku tapi untuknya⚠️

733 65 0
                                    

⚠️ Ini agak berat jadi kalau dalam posisi tidak baik-baik saja lebih baik tidak skip aja part ini sama seperti di part sebelumnya

Esok paginya

Fourth menyelesaikan paketnya yang tertunda. Si manis menatap ke arah pintu kamar yang masih tertutup. Sejak kemarin, lelaki itu cuek terhadap keberadaannya. Ditanya pun hanya di jawab singkat tapi bagi Fourth ini adalah konsekuensi yang harus ia terima.

Tak lama Gemini keluar dengan setelan kampusnya. Ia langsung pergi tanpa mengucap salam perpisahan pada Fourth. Si manis hanya bisa menunjukkan kesenduan. Tapi sayangnya tak lama karena tiba-tiba Gemini kembali masuk ke rumah. Fourth sudah mengukir senyum di bibirnya.

"Tuh ada kurir yang mau ambil paket." Kalimat terpanjang yang Fourth dengar sejak insiden kemarin. Mengecewakan karena tak sesuai ekspektasinya.

Gemini lalu pergi. Fourth buru-buru berdiri dan menyusulnya namun ia terhalangi oleh kurir yang sudah berdiri di depan pintu. Fourth memandang kepergian Gemini yang berjalan kaki untuk menuju halte terdekat. Selanjutnya Fourth menghela nafas berat.

"Kak, barangnya sudah bisa diambil?"

Fourth sadar.

"Oh bentar ya kak. Ini tinggal dimasukkan boks."






~~~

Gemini tiba di kelasnya dan langsung di tempat favoritnya. Baru saja meletakkan pantatnya di kursi, temannya sudah menggeser tubuhnya agar dekat dengan indera pendengaran Gemini.

"Eh lu napa gak masuk kemarin?"

"Bisa gak sekarang lu munduran," perintah Gemini yang geli karena terlalu dekat dengan area sensitifnya.

Lelaki itu pun mundur.

"Ada deh. Ngomong-ngomong aman kan kemarin?"

"Aman. Cuma ppt aja. Btw kemarin Ford ke rumah lu?"

Sorot tajam Gemini tertuju ke temannya.

"Pasti lu yang ngasih tahu dia tentang alamat gue kan." Gemini ingat betul mahasiswa yang cuma memiliki alamatnya hanya temannya itu.

"Ampun Gem. Habis tuh anak pingin tahu kabar lu. Katanya lu gak pernah bales chat dia makanya dia inisiatif datang ke rumah lu."

"Lain kali jangan ngasih alamat gue ke orang lain. Kalau orang itu minta, suruh hubungi gue sendiri," terang Gemini tak ingin berlama - lama.

Di sisi lain sudah ada Ford yang tertuju pada kedua lelaki itu. Rasa sakit itu masih menggerayangi dirinya tapi setara dengan rasa sayangnya.







~~~

Malamnya Gemini menjaga minimarket kecil yang terletak tak jauh dari gang rumahnya. Semuanya baik-baik saja sampai seseorang masuk bersama dorongan bayi.

"Selamat da-" Gemini tak bisa melanjutkan kata-katanya. Sekarang sudah berdiri Fourth dengan setelan baju dinginnya dan Cherry yang berada di dalam kereta dorong. Jangan khawatir dengan Cherry karena Fourth sudah mempersiapkan semuanya dengan baik untuk kesehatan dan keselamatan Cherry.

"Kok lu bisa tahu gue disini?"

"Tadi aku ketemu tetangga kamu terus bincang-bincang bentar eh malah jadi tahu kamu kerja part time dimana," ucap Fourth terus terang.

"Lu gimana sih kok bawa Cherry malam-malam gini?"

"Tenang. Aku juga gak seenaknya kok. Cherry aman."

Fourth memberi seulas senyum pada Gemini. Lelaki manis ini memang tahu cara membuat Gemini jadi luluh. Benar-benar berbahaya.

"Lu kesini mau ngapain emangnya?"

Nice to meet u [GeminiFourth END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang