Berebut Hati Si Manis

588 48 1
                                    

"Aku gak bisa lanjutin hubungan kita." Satu kalimat yang membuat mulut lelaki bermata lebih sipit itu menganga.

"Kenapa? Kalau itu karena masalah aku yang terburu-buru ngajak kamu nikah, itu bukan alasan yang kuat untuk kita pisah."

"Hah? Bagi hia itu bukan masalah besar. Tapi bagi aku itu besar. Aku masih ingin menikmati masa muda daripada terikat sama hubungan seperti itu."

"Apa kamu tidak mau hidup selamanya sama aku?"

Pertanyaan menohok ditujukan ke Fourth.

"Kalau hia mau bersabar sampai aku siap, aku mau. Tapi kalau hia tidak bisa, lebih baik kita berakhir disini."

Fourth berdiri dari tempat duduknya. Tanpa sepatah kata, ia meninggalkan dinner.

Setelah kejadian itu, Fourth benar - benar menghilang dari hidupnya. Semuanya seperti sudah terancang dengan matang.

Lelaki itu tidak diberikan kemudahan untuk menemukan keberadaan Fourth karena ia juga harus kembali menilik bisnis di China. Namun ia yakin bahwa akan menemukan orang yang ia cintai.











~~~





"Finally I found you."

"K-kok hia bisa tahu tempat ku?"

Lelaki itu tertawa.

"Dari temenku. Dia tahu dari story ig Love terus dia iseng - iseng tanya dan tahu kalau kamu di ibukota. Terus aku cari info-info lagi dan ketemu alamat rumah ini."

Lelaki itu segera mendekap tubuh si manis. Fourth enggan membalasnya. Kemudian Fourth menghela nafas karena kesalahan yang ia perbuat. Ia memang menyuruh orang-orang terdekat untuk tutup mulut namun tidak dengan orang disekitar orang terdekatnya.












~~~











"Cherry sayang." Lelaki itu menimang Cherry yang sedang dalam mode bangun.

Fourth hanya memandang dari samping pintu.

"Cherry bentar lagi masuk bulan ke empat?" Tanya lelaki itu untuk memastikan.

"Iya."

"Kamu gak suka ya kalau aku disini?"

Fourth memilih pergi meninggalkan kamarnya. Lelaki itu segera menyusulnya.

"Fourth," panggil lelaki yang belum diketahui namanya.

Fourth berbalik ke arahnya dan berdehem.

"Aku kesini karena kangen kamu sama Cherry."

"Bukan karena maksud lain?" Curiga Fourth

"Kan aku masih kekasih kamu."

Fourth tak habis pikir oleh mantan kekasihnya.

"Hubungan kita sudah berakhir, Winny," geram Fourth sampai lupa tak memakai embel hia dalam perkataannya.

"Fourth, tapi kamu sendiri yang bilang kalau aku sabar, hubungan kita gak berakhir."

"Yakin hia sabar? Sudahlah hia terima aja kalau kita sudah gak bisa lanjut lagi."

"Cuma kamu yang aku mau. Mama papaku juga mau kamu yang jadi menantunya. Mama papa kamu juga setuju kalau kita bersama."

"Hia kenapa sih keras kepala banget?!" hardik Fourth.

"Hia aku masih terlalu muda untuk menikah. Kalau hia ngebet nikah, cari yang lain aja. Terus aku kasih tahu ya hia, papa mama ku memberi kebebasan ke aku untuk sama sapa saja jadi kalau gak sama hia pun gak masalah. Toh gak ada ikatan bisnis yang bisa saling merusak."

Nice to meet u [GeminiFourth END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang