BERTEMU MAMA

226 38 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
Hallo semuanya 👋
Apa kabarnya nich?

Terimakasih sudah mampir, jangan lupa vote dan koment nya ya😁

•~Happy Reading~•



Alana duduk dengan gelisah, netranya tak pernah beralih dari pintu IGD yang masih tertutup rapat. Beberapa saat setelah sampai di rumah sakit, Kenzie langsung ditangani dan sekarang sudah setengah jam sejak saat itu.

Alana memegang jaket dan tas milik Kenzie, wanita itu meremas kuat jaket anaknya. Entahlah, Alana merasa takut, takut terjadi sesuatu kepada Kenzie.

"Kenapa aku terlalu mengkhawatirkan anak itu?" Gumam Alana pelan.

"Ingat Alana, kamu melakukan ini untuk Kanaya, ingat itu." Alana mengucapkan kata-kata itu untuk dirinya dan memejamkan mata.

Ceklek

Alana refleks berdiri dan menghampiri lelaki dengan jas putih yang baru saja keluar dari balik pintu IGD. Dokter itu mengulas senyum tipis.

"Bagaimana Kenzie? Dia baik-baik saja kan Dokter?" Tanya Alana tak sabaran.

"Alhamdulillah, Kenzie sudah membaik. Penanganannya tidak terlambat, hanya saja saat ini Kenzie masih harus menggunakan ventilator, mungkin untuk beberapa jam kedepan." Jelas dokter yang menangani Kenzie.

"Alhamdulillah." Alana menghembuskan napas leganya, "Terimakasih dokter."

Dokter itu mengangguk dan berlalu dari sana, menyisakan Alana yang masih berdiri menatapnya pintu IGD. Alana melirik jam tangannya, pukul 22.15, dia harus segera pulang, apalagi Sandi sudah menelfonnya berulang kali.

"Permisi buk, dengan walinya pasien Kenzie?" Alana menoleh saat seorang suster datang menghampirinya.

"Ah iya sus, saya ibunya." Jawab Alana.

"Begini buk, pasien akan segera di pindahkan ke ruang rawat, di persilahkan untuk wali mengurus administrasinya terlebih dahulu." Suster itu tersenyum setelah menjelaskan, Alana mengangguk dan mengerti.

Alana berjalan menuju administrasi untuk mengurus keperluan Kenzie, tentu saja dengan tangan yang masih menggenggam tas dan jaket milik Kenzie.

"Permisi, saya mau bayar administrasi atas nama Nawasena Al Kenzie." Ujar Alana sesaat setelah ia sampai di sana.

"Nawasena Al Kenzie?" Ujar perempuan dengan jas putih kebanggaannya, dokter Arsya, yang memang berdiri di sana bersama beberapa rekannya.

Alana menoleh, ia menatap tak mengerti dokter yang ada di hadapannya saat ini. "Ada apa dokter?"

Dokter Arsya berjalan mendekati Alana, "Maaf sebelumnya, saya mendengar anda menyebutkan nama Nawasena Al Kenzie. Kenzie kenapa?"

Alana menatap bingung dokter di hadapannya, "Ah alerginya kambuh." Jawab Alana singkat.

"Apa? Alerginya kambuh?" Dokter Arsya terkejut, "Aku sudah wanti-wanti pak Fachri tentang alergi anak-anak." Gumam dokter Arsya yang masih bisa di denger oleh Alana.

RENJANA (KENZO&KENZIE) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang