Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo yeorobun
Ayo ramaikan kembar K ini yah
Love u•~Happy Reading~•
•
•
•Kenzo menatap sinis Kenzie dan empat sepupunya yang saat ini tengah asik bermain PS di dalam kamarnya. Ini hari kedua setelah Kenzo keluar dari rumah sakit namun anak itu masih harus beristirahat sampai pulih.
"Gantian kali!" Kenzo melempar kulit kuaci kearah mereka namun tak ada satupun yang menggubrisnya. "WOII!"
"Apasih berisik amat!" Rean balas menatap sinis Kenzo yang masih asik memakan kuaci diatas tempat tidurnya.
"Gantian babi! Gue mau main juga!"
"Yang sakit diem aja deh!" Ujar Eilgar tanpa menoleh menatap Kenzo yang sudah melempar kuacinya asal dan mendekati Eilgar, dalam sekali tarikan Eilgar sudah terhuyung ke belakang dengan tangan Kenzo yang mengapit lehernya.
"ASTAGFIRULLAH SAKIT!" Eilgar spontan berteriak namun tak menghentikan aksi Kenzo.
"Ihh gemes banget gue sama lo!" Kenzo mengeratkan tangannya membuat Ayden bergerak mendekati adiknya yang sudah terlihat ngos-ngosan.
"Lepas Njo." Ayden bergerak melepaskan tangan Kenzo dari leher Eilgar.
"Ga!" Balas Kenzo ketus, Eilgar masih bergerak kesana-kemari untuk melepaskan tangan Kenzo, hingga suatu ide muncul di kepalanya.
"Lep-as." Ujar Eilgar seraya memejamkan matanya, seolah menahan sakit.
"Ga bakal gue lepasin lo." Kenzo masih keukeh.
"Se-sek lep-as."
Seketika semua yang ada di sana terkejut dan mendekati Kenzo dan Eilgar, Kenzo pun refleks melepaskan tangannya sehingga membuat Eilgar langsung jatuh ke pahanya. Wajah Eilgar seperti menahan sakit, matanya memejam dan napasnya terlihat tersendat-sendat.
"Eil? Sesek? Dadanya sesek?" Rean duduk di sebelah Eilgar dan Kenzo dan memegang tangan adiknya. Eilgar masih diam tak menjawab, hal itu membuat semua yang disana menjadi khawatir.
"Eilgar! Jawab!" Azraq agak membentak Eilgar agar adiknya itu menjawab.
"Jangan dibentak!" Tajam Kenzo menatap Azraq kesal.
"Dek? Kita bawa ke-"
"BAAAA!"
Semua lelaki itu terkejut melihat Eilgar yang tiba-tiba bangkit dan mengejutkan mereka semua, anak itu langsung berdiri dan berlari keluar dari kamar Kenzo, itu membuat Kenzie mengejarnya.
"Jangan lari lo anak nakal!" Kenzie mengejar Eilgar dengan cepat, hingga dibawah tangga Kenzie berhenti tepat di belakang Eilgar ketika anak itu berhenti di depannya.
"Kenapa ga lari lagi?" Tanya Kenzie menatap wajah Eilgar dari samping.
"Tante Alana." Gumam Eilgar pelan, hal itu seketika membuat Kenzie refleks menoleh ke arah pandang Eilgar.
Deg
Disana Alana Mozaya tengah duduk dan melihat kearah dirinya, entah kapan, namun disana sudah ada Fachri, Azman, dan Syera. Alana pun tak sendiri, ia bersama seorang pria yang saat ini juga memandang kearahnya.
"Kenzie."
"Mama." Gumam Kenzie pelan, badannya seketika menegang, ada perasaan yang mendorongnya untuk segera memeluk Alana, tetapi ia takut dengan tatapan Fachri kepadanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA (KENZO&KENZIE) HIATUS
Teen Fiction[SPIN-OFF GHAZZAL FAMILY'S] • "Kenzo, Kenzie mulai sekarang kalian hanya anak Papa, tidak ada lagi yang namanya Mama sampai kapanpun." -FachriGhazzal Sejak malam itu, Kenzo dan Kenzie tak pernah lagi merasakan kasih sayang seorang ibu. Luka yang men...