PERMULAAN

987 57 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏
Bagaimana kabarnya hari ini?

Pencet pojok kiri bawah guys😉
Ga banyak harapan saya, hanya ingin kalian mengawal mereka sampe ending🥺

~Happy Reading~



Flashback on

17 tahun lalu.

"Siapa namanya Bang?"

"Abhipraya Al Kenzo Ghazzal dan Nawasena Al Kenzie Ghazzal." Azman tersenyum saat melihat Fachri begitu bahagia menyambut kelahiran anak kembarnya. Usia Kenzo dan Kenzie terpaut satu bulan sebelum kelahiran si kembar empat.

"Ganteng kayak gue Bang." Fachri mendelik saat mendengar ucapan Azman, enak saja mulut adiknya itu berucap.

"Kakak ipar gimana Bang?"

"Masih belum sadar."

"Dia masih belum bisa terima semuanya Bang?"

"Gue ga tau, gue takut dia ga nerima Kenzo sama Kenzie." Tatapan Fachri tak pernah lepas dari inkubator tempat kedua anak kembarnya berada, lahir secara prematur membuat keduanya terlihat kecil dari semestinya.

"Gue yakin kakak ipar pasti nerima Kenzo sama Kenzie, karena dia yang lahirin mereka Bang."

"Semoga aja."

Flashback off

"Nyatanya sampai malam itu kamu belum bisa nerima mereka, Lan." Fachri menatap sendu bingkai foto pernikahan dirinya dan seorang wanita cantik bernama Alana Zenaya. Duda dua anak itu baru saja pulang dari kantornya, jam menunjuk pukul 23.50, yang artinya 10 menit lagi akan berganti tanggal, tanggal kelahiran kedua putranya. 29 Maret.

"Mereka udah 17 tahun, Lan. Mereka udah besar." Gumam Fachri pelan, setitik air matanya jatuh kala mengingat bagaimana kedua putranya bertanya tentang kepergian ibunya, tapi tak pernah Fachri jawab, hingga sekarang mereka tak lagi bertanya tentang Alana.

Fachri melirik jam tangannya, pukul 23.54, Fachri melangkah menuju lantai atas. Ia membuka perlahan pintu yang bertuliskan nama 'Abhipraya' pada pintunya.

Ceklek

Fachri melihat anak sulungnya tengah duduk di meja belajar dan menatap ke arahnya.

"Belum tidur Bang?" Fachri berjalan mendekati Kenzo dan mengelus rambut putranya itu.

"Belum Pa. Masih belajar buat ulangan besok." Kenzo menjawab dengan wajah andalannya, datar.

Kenzo dan Kenzie memang memiliki sifat yang berbeda, Kenzo yang selalu bersikap dingin dan apa adanya, sedangkan Kenzie lebih ceria dan cerewet.

"Lanjut nanti Subuh aja lagi Bang, sekarang tidur. Ga baik buat kesehatan Abang." Kenzo mengangguk patuh dan beranjak menuju kamar mandi untuk bebersih. Fachri melihat buku Kenzo yang berserakan di meja belajarnya, dan melihat bagaimana putranya itu menulis semua materi dengan rapi dan bersih.

RENJANA (KENZO&KENZIE) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang