CHAPTER 3

885 142 10
                                    

Setelah cerita "You and me" tamat, aku mau fokus sama cerita ini dlu. Yang lain entar nyusul yaap, mau tamatin cerita Harukyu satu persatu.

Happy reading guys 🤍









Seperti kata haruto tadi saat mengantar junkyu pulang. Kini lelaki tampan itu sedang berdiri di depan pintu apartemen junkyu untuk menunggu pemuda manis itu membukakan pintunya.

Namun sudah 2 jam lebih dia menunggu tapi junkyu belum memunculkan dirinya, bahkan haruto sudah meneror junkyu beberapa pesan dan sudah menelponnya beberapa kali.

"Aiss kemana tuh anak?!"

Haruto yang sudah lelah pun memilih untuk berjongkok sambil memainkan handphonenya, dia masih setia untuk menunggu junkyu untuk membuka pintunya.

Tapi lama-kelamaan haruto menjadi takut sendiri, karena apartemen rivalnya itu jauh dari Permukiman warga. Bahkan di sini tidak ada seorang pun, sangat sunyi dan sepi. Haruto jadi kepikiran satu hal.

Apakah junkyu tidak merasa takut atau bosan?

Ahh iyaa perlu diketahui bahwa junkyu tidak memiliki benda canggih di apartemen nya seperti handphone, TV, dll.

Beruntung haruto dengan baik hati menghadiahi junkyu berupa handphone dengan keluaran terbaru di saat ulang tahun nya.

Itu tahun kemarin, tahun sekarang entah apa yang akan di berikan oleh haruto padanya.

Lagipula haruto sudah menganggap junkyu sebagai adiknya sendiri, tidak lebih. Dia menyayangi junkyu karena memang pada dasarnya junkyu orang yang sangat baik dan ramah kepada siapapun sehingga membuat haruto nyaman berdekatan dengannya.

Haruto tuh tipe orang yang susah buat dekat sama orang baru, tapi ketika dia bertemu dengan junkyu saat pertama kalinya. Dia merasa ada yang berbeda dari diri junkyu, siapapun yang berteman dengannya maka orang itu akan merasa nyaman.

Back to reality

Haruto merasa frustasi karena sampai saat ini junkyu tak kunjung menampakkan dirinya.

Maka dengan rasa kesal, haruto menendang pintu apartemen junkyu dengan keras.

Brukh

"Anjirr sakit banget!" Teriak haruto sambil memegang kakinya yang terasa sangat sakit itu.

Ketika dia memutuskan untuk pulang saja tiba-tiba dia membulatkan matanya terkejut melihat junkyu yang tiba-tiba muncul di hadapan nya.

"Loh haruto?! Lu ngapain anjir?" Tanya junkyu.

Haruto menatap junkyu datar, ternyata yang di tunggu-tunggu sedari tadi tidak berada di dalam apartemen. Percuma dia berteriak-teriak seperti orang gila di depan pintu apartemen junkyu tapi orang itu tidak ada di dalamnya.

Dan kini dia dengan tampang polos nya menatap haruto penuh tanda tanya.

"Menurut lu?"

Junkyu mengendikan bahu acuh,"yaa mana gue tau, to. Orang gue nanya, lagipula napa lu berdiri di depan pintu apartemen gue?"

Haruto menoyor pelan kepala junkyu kemudian menyenderkan tubuhnya di pintu sambil bersekedap dada. Menatap junkyu dengan intens.

GLORIOUS ||HARUKYU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang