;)
Beruntung mereka mendapatkan tempat untuk berteduh.
Hanya sebuah gubuk kecil yang bisa menampung mereka semua, pakaian mereka juga sudah basah karena air hujan semuanya.
"Apa salah satu dari kita gak ada yang bawa hp?"tanya Hyunsuk yang memang sudah sangat kedinginan.
Semuanya menggelengkan kepalanya. Karena memang pada awalnya mereka di larang untuk membawa handphone. Guru-guru hanya ingin mereka fokus pada misi mereka bukan Handphone.
"Dingin?"tanya Haruto.
Junkyu hanya menganggukkan kepalanya lesu. Memeluk tubuh Haruto dengan sangat erat seolah mencari kehangatan di sana. Menyembunyikan wajahnya di dada Haruto.
"Maaf. Maafin gue, gue gak bisa berbuat apa-apa. Maaf."bisik Haruto yang merasa sangat bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk Junkyu.
Hatinya sangat sakit melihat wajah pucat Junkyu di tambah dengan tubuhnya yang agak bergetar kecil karena kedinginan.
"Gak papa, haru. Bukan salah lu juga. Gue gak papa,"ujar Junkyu.
Pada akhirnya Haruto hanya bisa memeluk Tubuh Junkyu dengan erat. Membiarkan tubuhnya yang terkena air hujan asalkan Junkyu tidak.
Gubuk itu begitu kecil, memang benar bisa menampung mereka semua. Namun, harus saling berdempetan. Di tambah dengan Haruto yang harus mengalah untuk duduk di bagian paling depan yang artinya dia harus rela terkena air hujan untuk melindungi para teman-teman nya yang lain. Terutama Junkyu.
"Haruto lu gak kedinginan di situ? Kita mah enak-enak di sini, tapi lu yang ke siksa. Gantian aja gimana?"tanya Jeongwoo yang sedang khawatir pada sahabat karibnya itu.
Haruto tersenyum tipis mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa dia memang baik-baik saja.
Ngomong-ngomong yang masih terjaga di sini hanya Junkyu, Haruto, hyunsuk, dan Jeongwoo saja. Yang lain sudah tertidur.
"Maafin kita kalau ngerepotin, to."Hyunsuk yang berada di paling belakang dan mendapat tempat yang paling nyaman dan terjaga. Menjaga Jihoon yang sedang tertidur di pelukannya.
Haruto terkekeh geli mendengar ucapan sahabatnya, walaupun mereka semua berbeda usia tidak ada kata segan dalam pertemanan mereka.
"Lu kek sama siapa aja, kita semua ini keluarga. Jadi, saling nolong lah,"ujar Haruto yang sedang membenamkan wajahnya di ceruk leher Junkyu.
Sebernanya Junkyu merasa geli karena napas hangat haruto terasa di lehernya, membuat sensasi geli di lehernya. Namun, dia juga tau bahwa saat ini Haruto juga sangat kedinginan. Berbeda dengan dirinya yang berada di tempat aman dalam dekapan hangat Haruto.
"Lu beneran gak papa? kalau lu sakit gimana?"bisik Junkyu lirih. Junkyu itu paling tidak tahan dengan cuaca dingin, begitupun dengan Haruto.
"Gue gak papa, kyu. Jangan khawatir,"jawab Haruto dengan sangat lembut membuat hati Junkyu menghangat mendengarnya.
Jeongwoo tersenyum tipis melihat interaksi kedua sahabat itu, sungguh manis. Walau terkadang keduanya sering bertengkar kecil sikap keduanya masih saling memperlihatkan kepeduliannya masing-masing.
"Terus kita pulangnya gimana? hari udah malam, jadi gak mungkin kita pulang malam ini. Lagipula kita semua gak tau jalan keluarnya dari hutan ini."Hyunsuk dan Haruto terdiam ketika Jeongwoo berbicara. Inilah yang mereka pikirkan sejak tadi.
"Besok pagi? tapi kalau besok pagi masih hujan, kita terpaksa harus di sini dulu sebelum hujan reda."jawab hyunsuk mewakili Haruto.
Bukan, tapi Haruto memang sudah tidak ada tenaganya lagi. Dia sudah sangat kedinginan. Namun, demi Junkyu dan yang lainnya dia tetap bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORIOUS ||HARUKYU (END)
Fanfictionudah tamat:) 3/10 Langsung baca aja kalau penasaran. Cuman cerita random doang, tentang keseharian Haruto sama Junkyu. Gak ada konflik, jadi mohon maaf kalau kalian bosan. ⚠️ WARNING ⚠️ bxb, lapak homo! Harukyu ft treasure ship. Homophobic di larang...