;)
Tepat satu jam yang lalu Junkyu terbangun saat merasa ada yang mengganggu tidurnya, saat membuka matanya dia melihat dengan jelas bahwa Haruto lah yang menggangu tidurnya.
"Wake up, babe,"ujar Haruto sambil memberikan beberapa ciuman pada bibir dan pucuk hidung Junkyu.
Hujan juga masih belum berhenti sejak kemarin, hanya saja ini mulai reda. Hanya rintik-rintik dan langit yang masih menggelap.
Junkyu akhirnya bangun dengan menyenderkan kepalanya di dada Haruto, terlampau malas untuk membuka matanya.
Haruto tertawa kecil sambil mencubit gemas hidung Junkyu, melihat raut wajah kesal Junkyu membuat Haruto gemas.
"Apa sih main cubit-cubit aja,"ujar Junkyu dengan kesal. Kedua tangannya terangkat untuk membalas perlakuan Haruto padanya tadi.
Bedanya Junkyu mencubit di kedua pipi Haruto dengan sangat keras.
"Aduh-sakit hei, kasar banget."
Junkyu tertawa puas melihat pipi Haruto yang memerah karenanya, mampus. Siapa suruh main cubit dia aja.
"Suka sekali yaa ketawa di atas penderitaan gue,"ujar Haruto sambil menyentil dahi Junkyu dengan main-main.
"Yaa gak papa, siapa tau lu bakal kangen sama ketawa gue. Masa depan nanti gak ada yang tau gimana kedepannya."Haruto terdiam mendengar nya.
"Jangan ngomong kek gitu, gue gak suka. Ngapain gue kangenin lu kalau lu aja bakal terus ada di dekat gue."
"Eum iyaa! Tapi bagaimana kalau seandainya haru gak bisa liat aku lagi? Bakal kangen, gak?"
"Udah gue bilang jangan ngomong kek gitu, hati gue sakit dengarnya."
Junkyu tertawa sambil mengusap pipi Haruto. Haruto ini terlalu menganggap serius perkataannya, padahal kan dia hanya bercanda.
Dia akan selalu ada di samping Haruto, sampai kapanpun itu.
Hm?
Jeongwoo yang sedari tadi menatap keduanya hanya bisa menghela napas pasrah, dia seperti setan di sini. Ada, tapi tak di anggap, sialan memang.
"Haruto, sepertinya kita harus cepat-cepat pergi dari hutan ini. Ada baiknya berangkat pagi-pagi seperti ini,"ujar Jeongwoo yang saat ini sedang membangunkan Junghwan, kemudian Jaehyuk.
Haruto menganggukkan kepalanya, mencium sekilas kening Junkyu.
"Sepertinya gue tau jalan keluar dari hutan ini, kemarin malam gelap jadi gue gak bisa liat jalannya."
Semuanya sudah bangun, mereka berdiri dan mulai melanjutkan perjalanan mereka. Tidak memperdulikan hujan yang masih saja turun, hanya rintik-rintik saja dan itu bukan masalah yang besar.
Selama di perjalanan semuanya hanya diam, tidak ada yang berani bersuara. Hanya ada suara burung gagak saja di sini. Langit begitu gelap, sudah berapa hari ini matahari belum terlihat juga.
"Gak ada yang nyari kita? bajingan sialan. Gue memang dendam sama kepala sekolah,"ujar hyunsuk sambil menendang ranting pohon yang berada di bawahnya.
"Udahlah biarin aja, gak ada bantuan juga gak papa. Kita bisa keluar dari sini tanpa bantuan dari mereka,"ujar Jaehyuk yang mana membuat Haruto tersenyum bangga.
Asahi menggandeng tangan Jihoon, sedangkan Jihoon memeluk lengan Junkyu, dan Junkyu yang memeluk lengan Junghwan juga. Mereka berempat berjalan beriringan dengan Jaehyuk, Hyunsuk, Haruto, dan Jeongwoo yang berada di belakang mereka.
Saling bercerita tentang bagaimana cara untuk keluar dari hutan ini.
Bagaimanapun juga, hari ini mereka harus pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORIOUS ||HARUKYU (END)
Fanfictionudah tamat:) 3/10 Langsung baca aja kalau penasaran. Cuman cerita random doang, tentang keseharian Haruto sama Junkyu. Gak ada konflik, jadi mohon maaf kalau kalian bosan. ⚠️ WARNING ⚠️ bxb, lapak homo! Harukyu ft treasure ship. Homophobic di larang...