CHAPTER 5

707 114 8
                                    

Akuu update nihh😽
Ada yang kangen gakk?!!

Happy reading guys 🐣🤍
.

.














Junkyu yang sedang asyik-asyiknya menikmati mimpi indahnya malah kebangun karena mendengar suara grasak-grusuk. Kesel dia tuh, orang lagi enak-enak tidur malah kebangun.

Akhirnya dengan perasaan kesalnya dia membuka kedua matanya.

"Astaga napa sih, to? ganggu orang lagi tidur aja,"ujar Junkyu yang masih setengah sadar. Iyalah setengah sadar, kan dia udah ngantuk banget ehh malah ke bangun.

Sedangkan sang pelaku yang membuat junkyu sampai terbangun seperti ini hanya menatapnya datar.

"Lu yang kenapa, gue kan lagi main hape nih. Nah tiba-tiba kaget dengar lu desah, mimpi apa sih kyu?"tanya Haruto sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

Padahal setau dia nih yaa, junkyu tuh orangnya polos jadi gak mungkin mimpiin yang jorok jorok walaupun kenyataannya emang begitu.

Junkyu yang denger itu langsung diam dong, otaknya masih loading memikirkan apa yang baru saja ia mimpikan. Dan ketika sudah mengingatnya Junkyu berdehem sambil menatap haruto.

"Rahasia dan lu gak usah kepo,"ujar Junkyu kesal walau dalam hati sudah berteriak-teriak tak jelas karena malu. Ya iyalah dia malu! masa dia mimpiin Haruto, mana di mimpi itu dia sedang ekhemm sama rivalnya itu.

Haruto sih bodo amat dan anggukkin kepalanya aja. Lanjut main hape sambil nidurin kepalanya di paha Junkyu.

Mereka berdua saat ini sedang berada di kamar Junkyu.

"To hari senin sekolah kita bakal ngadain acara yaa? Emang acaranya apaan?"

"Gue dengar-dengar dari OSIS sih camping gitu, yaa kita bakalan camping di gunung yang letaknya mungkin agak jauh dari sini."Haruto ngejawab sambil lempar hapenya di kasur.

Ngadepin kepalanya di perut junkyu dan ngedusel-dusel manja di sana, kedua tangannya juga malah semakin erat meluk pinggang Junkyu.

Junkyu sendiri mah masa bodo, orang dia sama haruto cuman sahabatan doang. Tangan kanannya terangkat untuk mengusap rambut Haruto yang halus banget itu. Gemes dia sama rambut haruto, keliatan ganteng aja gitu.

"Camping yaa? Emang dalam rangka apa pakai camping di gunung segala?"

"Rayain ulang tahun kepsek, kyu. Kepala sekolah nya juga udah mau pensiun jadi sekalian bikin acara perpisahan aja."

"Tapi kan bisa aja rayain nya di sekolah atau gak di tempat-tempat lain. Gak elit banget di gunung,"ujar Junkyu lagi.

Haruto diam doang gak nyahut lagi. Udah terlanjur ngantuk banget jadi mau ngobrol aja rasanya susah banget.

Junkyu yang ngerti kalau haruto ngantuk akhirnya diam juga dengan tangannya yang masih ngelus-ngelus rambut Haruto.

Pasti anak itu kecapean karena seharian ini persiapan acara perpisahan kepala sekolah karena haruto juga salah satu OSIS di bidang kedisplinan.

Haruto mendongak natap wajah junkyu yang berada di atasnya karena kan dia lagi tiduran di paha Junkyu, empuk euy.

"Kyu pengen peluk,"ujar Haruto pelan yang untungnya masih kedengaran oleh junkyu.

"Pengen peluk? sana peluk aja guling nya,"ujar Junkyu yang sengaja ngegoda sahabatnya itu.

"Junkyuu pengen peluk,"ujar Haruto yang tanpa sadar malah ngerengek. Junkyu jijik dengernya, Haruto gak pantes buat ngerengek kek gitu. Gak cocok sama wajah dia.

"Yaa udah iyaa, tapi pake password nya dulu."

Haruto menganggukkan kepalanya paham, bangkit dari tidurannya jadi duduk ngadep junkyu.

"Junkyuu pengen peluk, haru mau dipeluk sama kakak,"ujar Haruto sambil tersenyum begitu manis tapi setelahnya dia langsung datar lagi wajahnya.

Coba aja kalau bukan junkyu yang nyuruh, haruto sih ogah banget buat kek gini. Jijik dia tuh.

Junkyu nganggukkin kepalanya puas, password yang di maksud junkyu adalah haruto harus bersikap manis atau manja dulu dan harus manggil Junkyu dengan sebutan kakak.

Selama ini Haruto gak pernah tuh manggil Junkyu kakak, padahal nih yaa Junkyu lebih tua dua tahun darinya.

"Uhh sini adek haru kakak peluk,"ujar Junkyu sambil merentangkan tangannya.

Karena gak mau nyia-nyiain kesempatan Haruto langsung saja meluk Junkyu dengan erat sambil nyembunyiin wajahnya di ceruk leher sahabatnya itu.

Junkyu sendiri balas meluk haruto tak kalah eratnya, tangan kirinya mengelus-elus rambut haruto sedangkan tangan kanannya mengusap-usap punggung Haruto.

"Lain kali jangan manggil gue adek haru lagi, kyu. Yang lu panggil adek ini bisa bikin adik juga kalau lu lupa,"bisik Haruto.















TBC









GLORIOUS ||HARUKYU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang