Part 9

726 78 0
                                    

HAPPY READING🐧




























Callie menatap Alex yang masih sibuk memilih sabun cuci muka yang akan dibelinya.

Mereka sekarang sedang berada di salah satu minimarket dekat rumah mereka.

Alex meminta Callie menemaninya untuk membeli sabun cuci muka dan berbagai macam barang yang ia perlukan.

"Kak, masih lama gak? Milih sabun cuci muka aja lama banget" gerutu Callie.

"Sabar Call. Ini gue masih milih. Gue bingung gue mau beli yang mana ya. Menurut lo gue beli yang mana?" tanya Alex sembari memegang dua merk sabun cuci muka.

"Udah lo beli aja yang biasa lo pake" jawab Callie malas.

"Gue mau ganti aja. Soalnya gue ngerasa gak cocok sama sabun yang biasa gue pake." Ujar Alex

"Ya udah, lo beli yang menurut lo bagus aja." Ujar Callie

"Tapi, gue bingung. Yang mana ya?" Ujar Alex

"Yang lemon aja." Ujar Callie

"Tapi gue takut kalo muka gue gak cocok gimana?" Ujar Alex

"Ck. Ribet banget sih lo jadi orang" decak Callie.

Ia berjalan menjauh dari Callie. Salah satu alasan Callie malas menemani Alex pergi membeli sesuatu adalah karena ini. Selalu meminta pendapat pada Callie, tapi tidak pernah didengar oleh Alex. Ia memilih berjalan mendekati rak yang ada snack.

Ia hendak mengambil salah satu snack, namun seseorang juga hendak mengambilnya. Membuat Callie menoleh pada orang itu.

" El! " kaget Callie.

El menatap sekilas Callie, kemudian mengambil snack yang tadi hendak diambil olehnya. Setelahnya, ia langsung berjalan meninggalkan Callie.

"Sok banget jadi orang. Pengin gue jitak kepalanya, dasar cowok cuek" gerutu Callie.

" Call " panggil Alex berjalan mendekati adiknya.

"Apa?" ketus Callie.

"Buset. Selow dong. Lo kenapa sih?" tanya Alex bingung.

Ia merasa ada yang aneh dengan perubahan sikap Callie

"Gak papa. Lo udah beli semuanya, kan?" tanya Callie

"Iya." Ujar Alex

Callie memasukkan snack ke dalam keranjang yang sedang dipegang Alex.

"Lo bayarin. Gue tunggu di mobil." Ujar Callie

"Eh, masa gue juga harus bayarin punya lo juga sih?" Ujar Alex

"Itu bayaran buat gue karena udah nemenin lo, ucap Callie

Alex berdecak pelan. Seharusnya, ia tadi pergi sendiri. Percuma ia mengajak Alex. Adiknya tidak membantu sama sekali.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



























Alice menghampiri El yang baru saja pulang dari minimarket. Ia segera merampas kantung kresek putih yang dipegang El.

"Kak, gue minta ya" pinta Alice.

Ia mengambil beberapa snacks yang tadi dibeli oleh El. Setelahnya, ia menaruh kantung kresek tersebut di meja.

"Makasih Kak Dino ganteng" ucap El dengan senyum lebar.

El hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya.

"Kok bisa ya gue ketemu Callie? Kenapa gue selalu ketemu dia?" gumamnya.

Cool and FierceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang