Chapter 7

13 2 0
                                    

Maaf itu sebenarnya tak berarti apa-apa selama masih melakukan kesalahan yang sama.

SYA
____________________________

MENJADI seorang muslim sejak lahir bagiku adalah suatu previllage paling mahal yang pernah aku dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MENJADI seorang muslim sejak lahir bagiku adalah suatu previllage paling mahal yang pernah aku dapatkan. Suatu hal yang membuatku kagum adalah bagaimana cara Islam menghidupkan hari-hari dengan gaya hidup yang mengajarkan bagaimana arti kesederhanaan atau bahasa kerennya adalah minimalist lifestyle.

Dalam Islam, seorang muslim memang diajarkan untuk hidup minimalis, tapi bukan 'berislam minimalis'. Itu salah satu insight yang aku dapatkan setelah membaca buku yang ada di rak literasi panti.

Kalau menurut tafsirannya Bibi, berislam minimalis itu harus dihindari. Salah satunya adalah perkara hijab. Islam mengajarkan untuk menutup aurat tentunya dengan pakaian yang sederhana, tidak mempersolek dan berhias diri secara maksimalis di depan yang bukan mahram atau istilah gaulnya adalah tabaruj.

"Kalau berhijab sederhana yang dimaksud itu melilitkannya di leher sampai tidak menutupi dadanya, namanya bukan minimalis, Sya. Itu namanya ekonomis. Kaya barang murah aja dibungkus asal-asalan. Kita ini barang mahal, makanya dibungkus secara sempurna," ujarnya kala itu.

Ucapan Bibi kini terimplementasi pada diriku. Memakai rok beserta tunik, long outer, bahkan abaya sudah menjadi daily clothes. Ya mesti banyak memandangku sedikit aneh—kerja di kantor seperti kerja di biro haji dan umrah. Kalau bukan prinsip yang mengikatku, mungkin omongan mereka aku masukkan ke hati. Toh, aku tak akan pernah memiliki hak untuk memaksa mereka untuk mengatakan apa yang ingin kukatakan.

Siang ini aku diutus oleh Rahsya untuk menemui Mbak Kanza karena manusia batu itu sedang sakit. Mbak Kanza ingin membahas mengenai photoshoot untuk dress keluaran terbaru dari butiknya. Aku pikir antara Mbak Kanza dengan R&R studio sudah tidak ada meeting lagi mengenai persetujuan tempat foto, secara ia sudah sangat sering menggunakan studio ini untuk foto katalognya apalagi ia adalah sepupu dari pemilik studio ini.

"Sebenernya aku udah bilang ke Rahsya kalau aku keep tempat untuk setengah tahun khusus untuk butikku, tapi dia enggak setuju dengan dalih banyak pelaku UMKM yang mau foto produk mereka di situ. Padahal ya, Sya, aku udah janjiin ke Rahsya bakal bayar lebih biar aku enggak ribet lagi cari-cari tempat, tapi ya gimana lagi. Katanya tujuan utamanya dia bukan mau cari uang, tapi cari kepercayaan. Emang kadang bijak kadang agak," ucap Mbak Kanza terlihat kesal.

"Agak?" tanyaku sambil menaikkan sebelah alisku.

"Agak-agak soak. Bisa-bisanya tadi dia pulang hampir subuh, badannya dingin banget, wajahnya sedikit memar. Ternyata benar dugaanku, dia habis balap motor," jelasnya. Kini aku tahu alasan Rahsya mengapa ia sangat expert mengetahui jenis-jenis motor mulai motor kuno hingga modern. Di meja kerjanya saja berjejer beberapa miniatur motor legendaris seperti RX King dan vespa.

SYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang