*bzzzzzzzzzzz
Getaran vibrator pada penis S mulai bergetar, penis S yang sudah tegak terus berkedut.
"Ngghhhh... Apa ini..." Tanya S dengan penis yang terus bergetar pelan.
Getaran yang dihasilkan tak cukup membuat seseorang mengalami orgasme, sehingga ini sengaja ditujukan untuk menyiksa seseorang dengan kenikmatan seksual.
"Jawab aku... Hah... Hah..." S terus bertanya.
"Aku mohon jangan gelitiki aku lagi, telapak kakiku sudah lelah, ketiak ku sudah tidak kuat... Aku mohon..." S terus memohon untuk pengampunan
"Kami tidak akan menggelitikimu lagi, tenanglah" jawab salah satu sipir.
"Aku bersumpah aku sudah mengatakan sejujur jujurnya" S terus berkata.
"Kami sudah tidak peduli, kamu sekarang sudah membayar semuanya." Jawab sipir tersebut
"Heh... hah... Maksudmu? Haaahh...." S bertanya dengan penis yang terus bergetar dan mengeluarkan banyak precum.
"Informasi yang bocor adalah tentang hipotesis sensitivitas tubuh manusia" jawab sipir
"Hahhhh... Nggghhhh" S tidak mendengarkan sama sekali, dia berusaha bergerak untuk meraih penisnya yang sudah tidak tahan ingin meraih orgasme. Hal tersebut sia sia saja, karena dia dalam posisi tangannya terbuka ke atas, dan kakinya tertahan di bawah.
S berusaha meronta ronta berharap penisnya dapat menjangkau apapun yang dapat membantunya orgasme.
"Percuma, kami sudah menyetelnya ke tingkat minimum. Kamu akan terus distimulasi tanpa adanya orgasme" sipir itu berkata demikian membuat S meronta dengan semakin menjadi jadi
"Tolong lepaskan aku! Aku mohon!" S meminta permohonan yang tidak dihiraukan oleh para sipir.
"Hah... Biarkan aku keluar... Sudah diujung! Ku mohon... Hah... Hah..." S terus meronta dan memohon yang tentu saja berakhir nihil.
"Kami hanya ingin melihat seberapa sensitif tubuhmu..." Sipir tersebut mencoba menenangkan S.
"Kamu mau keluar? Kami bisa bantu, dengan satu syarat" sipir menawarkan bantuan kepada S dengan sebuah syarat.
"Apa... Apa syaratnya!?" Tanya S
"Cukup ucapkan kata kuncinya jika kamu siap, 'Tolong gelitiki ketiak dan telapak kakiku' lalu kami akan melakukannya" jawab sipir tersebut.
"Tidak!" S menjawab
"Baiklah, kami akan memasang ini kalau begitu" sipir berkata sembari membawa alat yang berben seperti penis.
Alat tersebut kemudian diletakkan di penis S dengan ketat, lalu pergi keluar dari ruangan meninggalkan S bersama alat itu.
"Ahh... Haha... Ngghhh... Ahhh apa ini... Hmmm" S meronta ronta karena alat itu menyebabkan penisnya menjadi geli, gatal, dan semakin tegang. Namun, hal itu hanya membuatnya semakin tersiksa karena dia tetap tidak bisa meraih orgasme.
Seketika layar berubah memperlihatkan kondisi penis S dalam alat itu, dia melihat penisnya digesek oleh bantalan halus sehingga membuat penisnya terasa bergetar, terdapat sikat pada lubang penisnya sehingga rasa geli dan rasa ingin buang air kecil terasa namun dia tidak bisa buang air kecil karena penisnya yang tegang sehingga dia harus menahan semuanya dengan terpaksa, testisnya pun ditusuk pelan oleh jutaan jarum kecil menjelaskan rasa geli dan gatal yang tak tertahankan dia alami.
Setiap 10 menit sekali, akan ada sipir yang membuka alat itu, membersihkan penis S yang penuh dengan Precum serta mengocok penis S dengan perlahan.
"Ahhh... Mhhh... Aku keluar... Ahhh... Nghhh..." Setiap kali S akan mencapai orgasme, sipir tersebut akan berhenti mengocok penis S sehingga membuatnya meronta ronta dan mencoba meraih apapun, walau dia tau hasilnya nihil.
![](https://img.wattpad.com/cover/341715216-288-k532014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Ticklish???
Ciencia FicciónTerperangkap dalam sebuah tempat dan terus mendapatkan siksaan bertubi tubi harus membuatnya bertahan, apa yang harus dia lakukan? (tw//Tickle Fetish//Feet//Bondage//Edge//18+)