"Geli?"

1.1K 10 5
                                    

"Jawab!" tanya S sambil memegang pipi From.

From hanya bisa mengangguk dengan wajahnya yang memerah dipenuhi keringat.

"Aku suka kamu, dari awal kita ketemu," ucap S sambil membuka ikatan pada tangan From dan mengecup bibirnya, dadanya berdebar dipenuhi semangat.

"Kalau begitu, ayo kita pergi dari sini" S menarik tangan From untuk mengajaknya pergi dari ruangan itu.

"Kak, kamu engga keluar telanjang gitu kan?" Tanya From dengan suara yang ragu dan raut wajah yang bingung sambil dia menyodorkan jaket miliknya kepada S.

"Tapi kamu suka kan liat aku telanjang?" S berkata menggoda From.

From hanya tersenyum malu membuang muka sambil berjalan keluar bersama S.

Setelah perjalanan panjang, S dan From berteduh di bawah rindangnya pohon. Saat itu From mulai menunjukkan sisi manjanya kepada S. S yang sedang duduk di bawah pohon sambil bersandar diikuti From yang berbaring di kakinya. From berbaring sambil memeluk S dengan manjanya.

S melihat itu sambil menaikan satu alisnya, melihat From dengan penuh ingin tahu dan waspada. S tidak menegur From melainkan dia menyediakan tempat lebih banyak agar From bisa memeluknya sepuas yang From mau.

S membuka sepatu dan kaos kakinya, melihat itu From langsung berbalik badan menolak untuk melihat S. S melihat reaksi dari From, namun dia tidak berkata apapun. Dia paham akan apa yang terjadi dan malah memamerkan kakinya ke From memunculkan respon yang lebih menggemaskan dari From, S tersenyum tipis sambil menikmati kontrol yang dia punya akan From.

"Kenapa si!" ucap From sambil menutup wajahnya.

"Gapapa, itu doang bisa buat kamu begitu? gemesin banget sih," S menjawab dengan polos sambil sedikit tertawa menggoda From.

From mendengar itu langsung buang muka walau S melihat wajah From yang sudah memerah.

"Iya deh, yaudah tiduran lagi... nurut ya sama aku," ucap S yang gemas melihat tingkah From sambil tersenyum.

From tidak menjawab apapun kecuali mengangguk.

"Iya... yaudah, sebagai hadiahnya kamu mau apa dari aku?" S bertanya, suaranya sangat terhibur karena From, wajahnya melembut dan memberikan tatapan licik ke From.

"Aku gamau apa apa," jawab From.

"Ayolah... ini rahasia kita aja," goda S sambil memamerkan kakinya, mengatahui apa yang From mau dari matanya.

"Enggak," jawab From yang menolak malu malu.

"Yaudah, inget aja, ada konsekuensinya buat anak yang ngga nurut," ancam S sambil menarik kakinya, membuat kakinya tidak terlihat oleh From.

"Iya..." From buang muka sambil mengiyakan apa yang dikatakan oleh S.

"Boleh aku jilat?" tanya From.

"Boleh! mulai aja," ucap S.

From mengendus telapak kaki S dan mengendusnya, kaki S menggantung di udara sambil dia berbaring ke batang pohon.

"Hei hati hati, kamu suka banget sama telapak kaki aku?" Tanya S sambil tertawa lembut setiap kali From menjilati telapak kaki S yang sensitif, dia mengingatkan S sambil melihat From menjilati kakinya.

From mendongak ke depan, merangkak ke arah S lalu memeluknya sambil mencium bibirnya. S berdebar saat itu, dia memeluk From dan mengusap rambutnya, ciuman yang awalnya lembut segera menjadi dalam dan bergairah seiring mereka menjelajahi mulut satu sama lain.

setelah itu From kembali ke kaki S dan menjilatinya lagi, S kaget karena rasa geli dari lidah From yang terus menjilatinya, S terus mencoba menggerak gerakkan kakinya. Dia tertawa kegelian dan mencoba menutup kakinya dengan jari jarinya, saat itu dia merasa bahwa dirinya terangsang akibat geli yang dia rasakan.

"Kamu suka digelitikin?" tanya From.

"Ngga! aku cuma ngelakuin ini karena kamu yang mau!" ucap S menolak.

"Aku boleh iket kakak? katanya hadiah karena aku udah nurut sama kakak," tanya From memelas dengan penuh senyum di wajahnya.

S tersipu dan membuang muka karena tidak tahan melihat wajah From yang menggemaskan. dia agak tersentak atas permintaan From.

"Yaudah kalo kamu mau, mainin aja kaki aku sepuas kamu," jawab S terpaksa.

"Gapapa? tapi kalo kakak keberatan gapapa..." Ucap From sedih.

"Enggak, ngga... janji aja ya jangan kasar sama kakak?" S meyakinkan From.

S agak gugup mendapati dirinya sudah terikat, dia menarik nafas panjang, penisnya sudah keras seperti batu dan dibasahi oleh precum miliknya membuktikan betapa dia merasa terangsang akan From. Saat itu From duduk di kaki S dan mulai menggelitiki kakinya.

"Sial... hah From! AHHAHAHAHAHA" S menggeliat, dia tertawa saat From mulai menggelitikinya

"Ketawa aja kak!" From melanjutkan gelitikannya.

"HAHAHAAH, FROM!" S berteriak sambil tertawa.

From terus menggelitiki S walau kaki S terus menggeliat dan jarinya bergerak kesana kemari, penis S sudah keras dan dia hanya berharap agar tidak keluar hanya karena gelitikan From. S mendesah dan menarik nafas pendek dibawah S, tubuhnya bergetar karena kenikmatan dan kegelian, penisnya berkedut dan setiap dia tertawa precum akan selalu keluar dari penisnya.

"AHHHHHHHH, STOP FROM!!!" gelitikan dari From terasa sangat menyiksa, tawanya menjadi kejutan setiap gelitikan dari From semakin menjadi jadi. penisnya bergerak setiap waktu berjalan.

"From! AHHAHAHAHAHAHA FROM!!! TOLONG," S merasa penisnya akan meledak untuk orgasme.

"Tolong kenapa?" From berhenti sejenak.

"Tidak From, lanjutkan! Tolong jangan berhenti... aku ingin keluar!" ucap S sambil mendesah keenakan, tawanya semakin menjadi jadi, dia berteriak seiring From menggelitikinya dengan sepuluh jari miliknya. Rasa geli sudah tidak dapat ditahan, tubuhnya mencoba kabur tapi ikatannya terlalu kuat.

"UDAH!!! CUKUP!!!" ucap S.

" Nyerah?" jawab From dengan wajah meremehkan.

"From, udah... kakak mau keluar..." S menikmati gelitikkan From, tetapi gelitikkannya terlalu intens, penisnya berkedut dengan kuat menginginkan orgasme.

"Tadi kakak sok kuat... sekarang nyerah?" From meremehkan S sambil melanjutkan menggelitiki telapak kakinya.

"UDAH HAHAHAHAHAHA. KAKAK GAK KUAT!!!" S berteriak saat From melanjutkan gelitikkannya. jari kakinya mencoba bergerak untuk bertahan, namun setiap gelitikan dari From berhasil membuat S menjadi lemas.

"SIAL! ANAK BANDEL!" ucap S sambil mencoba menarik nafas, seluruh tubuhnya bergetar karena gelitikan dari From.

"Bandel memang!" balas From sambil melanjutkan menggelitikki kaki S.

S terkaget melihat kakinya sudah memerah akibat digelitiki oleh From, dia mencoba menekuk kakinya walau itu tak berhasil,.

"From! CUKUP AHAHAHAHAHAH AHHHH FROM! KAKAK KELUAR NGHHHHHHHH" S meraih orgasme hanya karena gelitikkan dari From. From yang terkejut langsung membuka ikatan di badan dan kaki S.

S merunduk dan menarik kakinya, dia melihat dan mengusap telapak kakinya yang memerah akibat gelitikan From.

"From! kamu anak bandel! lihat kaki kakak jadi merah, ini geli banget tau! coba kamu yang digelitikin begini udah nangis nangis kamu pasti!" S memarahi From.

"Kamu ya!" S mencoba untuk tetap marah tetapi gagal akibat From yang tersenyum melihatnya. Dia tidak tega memarahi From yang menggemaskan itu.

"From anak baik kan?" Goda From.

S menaikkan alisnya sambil berkata "Kakak kepikiran sama satu hal, kamu harus nurut ya..." dengan senyum liciknya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is It Ticklish???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang