[ 일곱 : 7 ]

647 69 3
                                    

[ TODAY : CALLED FRIENDS ]

.
.
.
.
.


네가 그 별이라는 걸, 마침내 찾아냈다는 걸
Kamu adalah bintang yang akhirnya aku temukan.

.
.
.
.
.

Lorong lantai atas diisi gema keributan anak kelas dua menuju ruang yang akan mereka gunakan untuk latihan dalam ruangan yang pertama kalinya setelah dua minggu membakar diri di bawah sinar matahari, hampir seluruhnya bersorak bahagia dan menampakkan senyum cerah ketika memantapkan langkah. Kim-chi tersenyum simpul saat matanya menangkap sisi samping wajah Ji-woo yang berkumpul naik karena senyuman terbit di wajahnya ketika So-yeon yang tengah menggandeng lengan Ji-woo berpendapat panjang lebar bahwa komandan kelas mereka lebih keren dan tampan dibanding komandan kelas lain.

"Ya! Kim-chi perhatikan langkahmu!" Gertak Il-ha tiba-tiba, dia menerobos dari barisan belakang untuk sengaja mendorong.

Benar, sengaja. Kim-chi jadi tak sengaja menabrak Ji-woo yang membuat pegangan So-yeon terlepas darinya.

"Aish! Kim-chi!" So-yeon membentak terganggu ketika dia mengucapkan maaf tanpa suara berkali-kali dengan kedua tangan mengatup seolah memohon. Il-ha menyeringai puas karena ia pikir usahanya berhasil.

"Gwaenchana," Bukan masalah, Ji-woo mengukir senyum lalu menggandeng kembali tangan So-yeon dan terus berjalan meninggalkan laki-laki berkacamata yang tadi menabrak mereka.

Tangan Kim-chi tergerak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil berdecak tidak senang, teman-teman yang lain menepuk pundaknya saat dia dilewati, seolah memberi pendapat 'usaha bagus, coba lagi lain kali.'

Sementara Woo-taek malah berjalan mundur menunjuk kedua mata Kim-chi dengan dua jari v—telunjuk dan tengah—lalu menunjuk miliknya sendiri seolah mengatakan, 'jangan kira aku tidak mengawasimu.'

Kim-chi menghela nafas, menggeleng pelan, teman-teman memang tak terduga. Apa begitu jelas? Sekali lagi dia menggeleng, melepas pikiran-pikiran aneh yang mulai menyerbu, Kim-chi mengejar teman-teman yang sudah berjarak jauh, bahkan sudah masuk ruangan mendahuluinya.

Baru dia berharap semoga Deok-joong mengambilkan tempat untuknya tapi ternyata harapannya langsung luntur begitu dia masuk dan melihat anak laki-laki bertubuh gempal itu sudah duduk di dekat Ha-na dan mengobrol asyik.

"Kim-chi!"

Lambaian tangan yang menarik perhatiannya, tangan Ji-woo dan suaranya, "di sini."

Tidak banyak yang dia katakan tapi cukup untuk membuat jantung Kim-chi berdetak lebih cepat, terkesima, dia berdehem pelan berusaha menyadarkan diri ketika suara batuk yang dibuat-buat tiba-tiba mengiringi langkahnya untuk duduk di kursi kosong dekat tempat duduk Ji-woo—barisan kursi paling belakang, Ji-woo memilih yang dekat jendela sementara kursi yang kosong lebih ke tengah, ini benar-benar memalukan untuknya, dia jadi kepikiran seberapa merah telinganya sekarang.

"Aduh, tersedak senapan," celetuk Tae-man semakin mengeraskan batuk-batuk buatannya sekedar untuk menggoda Kim Chi-yeol.

"Tidak akan kelihatan dari situ," kata Kim-chi saat menyadari tempat mereka yang kurang strategis untuk memperhatikan ke depan karena tertutup barisan depan juga terlalu pinggir.

TODAY OR TO DIE | Duty After School x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang